part 18 : Mic Drop

2.3K 279 97
                                    


Bayangkan yang main ini Yoongi hehehe... video hanya pemanis karena ada sountrack musikal yang membangun suasana cerita...

"Sometimes when a person leaves your life, you'll realize that person is important."

.

.

.

(Author **** POV)

(Flashback **** ON)

Pernahkah kalian mendengar seruan yang memanggil untuk datang ke suatu tempat, selain suara bel ataupun panggilan 'halo' untuk sekedar berceloteh. Jika kalian berpikir demikian kalian masih waras, ini bukanlah kegilaan saat suara dentingan piano dengan tema bagaikan seorang pshycopat menyeruak. Jemari yang sudah bergerak dengan sangat cepat ditambah penekanan penuh tenaga datang saat si empu memainkannya. Meski begitu suara itu terdengar hingga di ruang sebelahnya. Lagu Beethoven dengan judul 'O De To Joy' salah satu lagu yang tak familiar di dengar oleh Jimin yang terbangun dari tidurnya.

Ya, namja yang dulunya memiliki pipi gembul itu terbangun akibat suara piano yang dimainkan oleh sang kakak. Ia bisa merasakan getaran melodi itu dengan sangat jelas, saat mendengarnya terbenak dalam pikirannya. 'apa yang terjadi dengan sang kakak?' wajah Min Jimin yang pucat terlihat sangat khawatir membuat ia tidak tahan hanya untuk berada di atas ranjang.ia memilih menurunkan kedua kakinya untuk menyentuh lantai. Ia akan memeriksa di dalam ruangan sang kakak. Jimin rasa ini sangat aneh saat mendengar Yoongi sang kakak memainkannya di tengah kegelapan saat semua orang tertidur.

Kedua telapak yang sudah menginjak dengan tegap lantai dingin dibawahnya, berjalan dengan sedikit gontai melalui dua tongkat sebagai bantuannya. Jimin tidak manja, jika kalian tahu itu. meski kakinya lemas dan beberapa orang menawarkan dia bantuan kursi roda dengan santun Jimin menolak itu semua. Jimin rasa ini terlalu berlebihan bagi dirinya yang sedang sakit, Jimin sudah terbiasa dengan ini semua. Bahkan ia menganggap sakit yang ia rasa sebagai pelebur dosanya.

Terus...

Terus...

Berjalan dengan tertatih dan perlahan, namun lagu instrumental yang dimainkan oleh sang kakak terus saja menggema. Untung saja tak ada yang terusik akannya, hanya Jimin yang terlalu peka dengan apa yang dilakukan kakak tersayangnya. Dan ketika dia berada di depan pintu yang tak tertutup sempurna menimbulkan cahaya lampu yang membentuk celah. Jemari kurusnya perlahan menarik pintu berbahan kayu jati itu. semakin lama cahaya menerpa wajahnya, semakin keras pula Jimin mendengarkan lantunan lagu ciptaan Beethoven tersebut.

Punggung sang kakak terlihat jelas di depan mata, Jimin yang terkagum dengan gerakan cepat jemari itu walau samar dalam jarak dua puluh meter saja. Yoongi yang nampak serius dengan kedua kelopak mata yang sesekali terpejam dengan kedua tangan yang cukup lentik memainkan tuts alat musik kesayangannya. Terus... dan terus, hingga akhirnya musik tersebut memberikan kejutan, dimana Yoongi semakin kuat menekan tuts dan semakin cepat dalam menggerakan kedua tangannya. memperlihatkan keahlian diantara ruang kosong imajinasinya, memperlihatkan kelihaiannya dalam bermain piano tanpa bantuan seorang page tuner. Ia hanya bermodalkan hafalan dalam kapasitas otak yang bisa dikatakan cerdas.

Min Yoongi yang begitu menjiwai seakan tenggelam dalam panorama melodi di ingatannya, dan tak sadar jika Jimin sudah berjalan mendekat perlahan tak lupa dengan wajah kekaguman sekaligus khawatirnya. Kagum karena bakat sang kakak yang jarang dipertontonkan terlihat menonjol dan apik sekarang, khawatir lantaran Yoongi sang kakak memainkannya dengan emosi yang menggebu. Jimin mencari kejelasan diantara semua ini, ia khawatir jika suasana hati namja dengan kedua mata sipitnya itu bermasalah. Yoongi akan diam dalam setiap masalahnya, namun ia akan melepaskannya dengan suatu hal yang mungkin memuaskan hasrat amarahnya.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now