Part 49 : The Truth Untold

1.1K 187 50
                                    

"Siapa yang kau peduli, siapa? "

,

(Author ***** POV)

Jungkook menunggu kedatangan sang kakak untuk pulang, dia tadi bilang bahwa dia ingin mencari sesuatu yang bisa membuat mood naik. Jungkook sempat ingin ikut akan tetapi dia tak mau mengambil resiko dengan dia yang akan mendapat cacian pada akhirnya. Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, rasa khawatir mulai tumbuh hingga kedua tangannya bergerak gelisah dengan sendirinya.

Dia ingin mencari akan tetapi sedikit takut jika sang kakak kembali ke sini, dia hanya berjaga-jaga lantaran Yoongi tidak hafal dengan jalan sekitar sini. Dia tahu karena dia sudah mengenal sifat kakaknya yang keras kepala itu. "Jungkook, dimana Yoongi?" Seseorang datang dia mengambil nafas dengan buru-buru.

"Seokjin hyung...." Jungkook sedikit tenang karena bantuan sudah datang dan dia sengaja memanggilnya. Hanya saja dia tidak yakin bahwa situasi bisa ditangani dengan baik karena dia sendiri termasuk orang yang cukup heboh.

"Bagaimana kau bisa berpisah dengan Yoongi, astaga dia pasti tidak tahu jalan pulang. Dia buta arah." Seokjin ikut gusar, dia hafal kelemahan sahabatnya itu. Bukan hanya itu saja Yoongi juga tidak mau bertanya tentang alamat lantaran rasa gengsinya. "Aku tidak boleh mengikutinya karena dia sangat marah, kalau aku mengikutinya dia akan berteriak bahwa aku penjahat. Dia mengajakku hyung."

Oke, Seokjin paham bagaimana perasaan namja muda itu. Dia juga kadang tidak tahan akan tetapi si pemuda sipit itu memang keterlaluan. Dia juga ingin sekali menjitak kepalanya jika sudah sampai, ini saatnya dia yang menyebalkan menjadi lebih dewasa dan tidak membuang kesempatan. Dia juga tidak tahan dengan penderitaan seseorang disana yang sangat keterlaluan.

"Hyung tolong bantu cari dia, ayo... Kumohon." Jungkook berjalan terlebih dahulu meninggalkan Seokjin yang berada di belakangnya. Tentu saja namja berbahu lebar itu membantunya. Keduanya sibuk dalam pencarian dan memanggil nama seseorang yang seakan tak punya hati.

"Yoongi hyung..."

"Hei Min Yoongi, kau dimana kenapa kau suka menghilang?"

Keduanya seakan mencari anak yang hilang, dia merasa Yoongi sudah dewasa tapi kenapa begitu merepotkan?

"Aiishhh, dia seperti anak ayam!" Namja tampan itu menghentakkan kakinya kesal. Bagaimana tidak? Dia bahkan sudah menghubungi nomor ponselnya dan belum juga diaktifkan. Seakan dia sengaja mematikan semua akses perhubungan itu.

"Hyung bagaimana? Aku menghubungi tidak ada balasan sama sekali. Yoongi hyung, tidak bisa dihubungi." Jungkook melihat waktu di jam tangannya dan ternyata menunjukan pukul lima petang. Bukankah ini sudah hampir malam?

Seokjin menggeleng dia juga tak bisa menemukan jawaban tepat agar namja muda itu tidak sedih akan tetapi melihat Jungkook yang nampak kelelahan dengan wajah sendunya membuat semakin tak tega.

Sesuatu memberontak, mencoba untuk keluar dari dua katup bibirnya. Pada saat itulah keyakinan dalam hatinya nampak jelas.

Dia tak ingin memberikan harapan palsu sama seperti yang Yoongi lakukan.

"Kook, kalau kakakmu membuang mu aku siap membawamu. Kau tahu jika kau tidak tahan dengan Yoongi cukup lepaskan, aku tidak ingin ada orang yang benar-benar menderita karenanya." Seokjin mengatakan hal itu dia seperti bertarung dengan kemelut hatinya yang mencoba menghalanginya sejak kemarin. Akan tetapi dia tak bisa menahan lebih lama hingga membuat dia pada akhirnya menyatakan hal sebenarnya.

"Apa maksud hyung?" Dia menjadi bingung sendiri, akan tetapi dia sedikit mengerti apa yang dikatakan oleh kakaknya. Seokjin paham pasti ini sangat sulit terlebih dia tahu bagaimana besarnya peduli Jungkook pada orang yang dia anggap salah. Yoongi salah... Dia salah dalam mengambil keputusan untuk membuang semua yang peduli padanya.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now