Part 17: Sesaw

2.1K 293 76
                                    

" Menghabiskan waktu bersama saudara adalah hal yang paling indah. Sesuatu yang didambakan sejak aku memakai sepatu baruku untuk pertama kalinya. Dan membayangkan seperti apa rupa kakak atau adikku kelak ketika aku diadopsi."

- Jeon Jungkook –

...........................................

(Author *** POV)

Jika kalian ingat bagaimana teori tata surya bekerja, maka kalian akan tahu nama-nama planet yang mengelilingi matahari. Dimana matahari sebagai pacuan kedelapan planet yang ada di tata surya, galaksi yang luas dan megah yang diciptakan Tuhan hanya dalam satu jentikan jari.

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Kedelapan planet yang ditetapkan tahun 2016 yang ditetapkan astronomi Nasional. Sudah menjadi takdir saat kedelapan tata surya itu bergerak bersama mengelilingi matahari, bintang terbesar di galaksi. Jika hal itu kalian pelajari disekolah sebagai syarat penghafalan saat soal ujian keluar maka Jungkook menjadikan hal itu sebagai definisi hidupnya. Dimana planet memacu pada matahari, maka Jungkook sendiri memacu dirinya untuk memacu pada Yoongi. bisa mengikutinya kemanapun kehidupan Yoongi berputar.

Jungkook menganggap dirinya sebagai planet kecil yang teramat jauh dan ditemukan oleh bintang yang tak sengaja jatuh ke arahnya. Sebuah bintang yang tak akan Jungkook lepaskan, karena ingin mendapatkan sebuah kesempatan.

Jika kalian tahu namja tampan dengan gigi kelincinya ini sangat menyukai hal berbau galaksi, astronomi yang menjadi candunya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Memahami bagaimana tata surya ada dan dibentuk, dan bagaimana sejarah membuat jejak peninggalannya. Jungkook akan selalu tersenyum puas saat menemukan jawaban di buku tebalnya. Mengabaikan Yoongi yang cemberut sejak setengah jam tadi menunggu bus datang. Jungkook yang duduk di bangku dengan jarak jauh tak berani mengajak bicara hyungnya.

Sedikit melirik sang kakak yang sedang duduk dengan tatapan kesalnya. Membuat Jungkook mengetukan jari tangan diatas buku tebalnya, sedikit menggigit bibir bawahnya takut.

"Jangan melirikku Jeon, apa kau ingin aku membuatmu buta karena tingkahmu?!" Yoongi menoleh ia bahkan berani bersuara dengan logat judesnya. Tatapan dingin dengan manik mata hitam elangnya berhasil membuat Jungkook gelagapan dan berpura-pura membaca bukunya. Oh... ini salah ia melihat aura kemarahan Yoongi.

"Anu... anu hyung, emmm..." Jungkook bergetar takut, tatapan sang kakak yang mengintimadisinya mampu membuat ia mati kutu. Ia harap Tuhan memaafkan dosanya jika ia mati ditangan Yoongi.

"Dasar Kunyuk, ini semua karena kau kampret. Kau dan tendangan karate mu membuatku ketiban sial. Dan lihatlah kita tak mendapatkan bus." Yoongi ngedumel ia bahkan berdiri dan menendang botol bekas yang berserakan di jalan dan itu mengenai salah satu tiang disana.

Jungkook merasa gagal menjadi adik yang baik, ia semakin bersalah karena Yoongi tak kunjung memaafkannya. Pantas bagi Yoongi marah karena yang ia lakukan memang kesalahan kecil namun fatal.

"Aku minta maaf hyung..." sudah berapa banyak Jungkook meminta maaf, dia bahkan tak jenuh dikatakan bego oleh sang kakak.

"Lihat saja jika aku tidak pulang sampai malam, jangan harap memanggilku hyung Jeon!" kesal dengan situasi saat ini membuat Yoongi mengalah. Ia memilih pergi meninggalkan halte bus yang sedari tadi menjadi tempat duduknya.

"Mwo! Kenapa begitu aku kan sudah meminta maaf pada hyung. aku tak sengaja Yoongi hyung." Jungkook ikut berdiri, dia bahkan mengabaikan buku tebalnya dan memilih mengikuti sang kakak yang sedikit menjauh dan berdiri disamping pohon mangga.

"Kau lihat Jeon, ketidaksengajaanmu membuat kita seperti gembel. Aku tidak tahu sekarang dimana karena jarak kita kerumah sangat jauh, dan lagi dompet juga ponsel adalah aset untuk kita pulang."

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now