Part 21: Fake Love

2.1K 304 140
                                    


" Tergantung pilihanmu, mana yang kau percaya. Hati... atau keegoisanmu, jika kau berusaha untuk membohongi hatimu. Maka kau akan mendapatkan sebuah kepalsuan yang terpaksa..."

.

.

.

.

(Flashback **** ON)

(Author ***** POV)

Klakson mobil itu terdengar nyaring di keramaian pusat kota, sebuah Marcedes keluaran tahun baru yang baru saja ia perlihatkan melaju dengan sedikit perlahan diantara belokan jalan dan persimpangan. Sesekali berhenti dengan kepala yang menengok kekanan dan kekiri. Cemas, tentu saja... apalagi dua anaknya belum ditemukan. Apakah ini kesalahannya karena telah mengerjai anak sulungnya dan membuat mereka menjadi gelandangan kota. Hanya untuk menyatukan dua adik kakak yang tak sedarah pun membutuhkan perjuangan. Tidak... sang ibu juga tak ingin menyalahkan Jungkook, ini adalah rencananya dengan sang adik. Baik Yoongi atau Jungkook, keduanya tak mengetahui apapun.

"Eonni, kita sudah memutari hampir pusat kota. Kenapa mereka belum ditemukan? Aku yakin Yoongi dan Jungkook pasti di suatu tempat, apakah kakak tahu kemana Yoongi biasanya pergi. Aku pikir Yoongi di tempat yang sering ia kunjungi begitu juga dengan Jungkook."

Sang adik membuka aplikasi map, mencatat tempat mana saja yang baru mereka kunjungi. Tinggal tiga tempat lagi mereke belum memeriksa. Shi Ah cukup tenang karena ia yakin jika dua penokannya tersebut bukanlah anak kecil yang akan menangis ketakutan. Terlebih di sisi Jungkook ada kucing galak yang mungkin saja tak bodoh dengan beberapa tempat di kota. Mana mungkin seorang bos besar tak tahu tempat dimanapun, apalagi jika Yoongi memiliki akses penuh untuk sekedar merekrut tempat dan bisnis kakaknya.

"Aku tidak terlalu tahu Shi Ah, kau tahu sendiri jika Yoongi jarang menceritakan apapun padaku. Dia anak egois dan keras kepala, ia juga pemarah jika ada yang mengusik kehidupan pribadinya." Ucap Shi Hye, selaku sang ibu dari dua anak yang ia cari saat ini. sebisanya ia berusaha tenang dan tak berbuat kegaduhan dengan kehebohan yang ia buat. Karena yang ia tahu secemas apapun jangan sampai pikiran kalut datang dan memperburuk keadaan.

"Eh, coba kita kesana. Siapa tahu mereka ada disana." Tunjuk sang adik di sebuah cafe yang cukup terkenal di seberang jalan disana. Sang kakak mendongak ke arah dimana sang adik menunjuk, dirinya mengangguk dan segera melaju kesana.

Tanpa sadar mereka melewati sesuatu....

Dan itu juga tak disadari oleh siapapun.

.

.

.

................................

Yoongi terbangun saat seseorang mengetuk bahunya, entah sudah jam berapa saat ini yang pasti namja pemilik mata sipit itu sudah terkantuk. Saat dia membuka matanya dan melihat siapa orang yang berani membangunkannya, Yoongi merengut. Wajahnya seperti jengkel akan sesuatu, dia seperti tak peduli. Hanya saja Jungkook sudah mengulas senyum manis dan juga kedua kelopak yang sangat polos ke arah sang kakak. Tentu saja itu tak berarti apa-apa bagi Yoongi seorang.

"Yoongi hyung, kau belum makan. Ini, makanlah... aku membelikan rasa coklat untukmu." Jungkook mengulurkan sebungkus roti dengan selai coklat di dalamnya.

Yoongi melirik, ia melihat bocah kelinci itu tersenyum manis kearahnya dan lagi... wajah bodoh sang adik membuat Yoongi mual dan muak.

"Kau pikir aku apa, jangan mencari perhatian padaku Jeon!" mungkin dia berprasangka buruk pada namja muda tersebut, tapi percayalah... Jungkook tak ada niat untuk mencari perhatian atau dilirik hebat. Ia hanya peduli dengan sang kakak, kebetulan dia mendapatkan dua roti dari seorang nenek yang ia bantu menyebrangi jalan. Jungkook cukup beruntung karena ada orang yang berbaik hati memberikan dia makanan disaat dia dan sang kakak sedang lapar.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now