Part 50 : Singularity

1K 172 30
                                    

"Kelakuanmu terlalu majemuk, akan tetapi niat hatimu nampak jelas. Apa yang kau lakukan kalau kau begitu benci padaku? Apakah itu seperti sebuah dendam ketimbang ketidak terimaan?"

.

(Author **** POV)

"KETERLALUAN KAU MIN YOONGI!!"

PLAAKKK!!!

Begitu keras dan begitu kencang tamparan tersebut, seseorang terperanjat akan rasa sakitnya yang begitu mendominasi. Tak ada yang bisa disalahkan lantaran ibunya baru saja melakukannya. Ibunya yang marah dan ibunya yang menjadi sangar. Ini karena Jungkook yang terbaring tak berdaya di unit darurat. Siapa sangka jika Seokjin akan menemukan hal seperti ini, apalagi dia melihat untuk pertama kalinya Yoongi yang ditindak tegas ibunya.

"Apa yang eomma lakukan!" Yoongi tanpa sadar membentak, dia menyentuh pipinya yang memerah. Bukan hal yang mudah memang saat kau berada dalam situasi keributan dengan orang tua. Dia tak menangis akan tetapi kedua bola matanya tak bisa menahan yang berkaca. "Apa yang aku lakukan?! Justru aku yang mengatakan hal ini anakku! Kau apakan adikmu hingga begini. Kau apakan dia Yoongi!" Dia menunjuk sang anak sulung, matanya mengatakan kemarahan yang teramat sangat. Itu bukan pertama kalinya akan tetapi ini yang paling membuat Yoongi merasa sangat sakit hati.

Dia meremat kedua tangannya di kursi rodanya, ada yang tak terima sepertinya. Tentu saja itu sangat nampak di wajah yang semakin kesal. Dia disalahkan dan itu bukan hal yang menyenangkan untuknya. Hanya diam dengan segala menahan amarah agar dia tidak berdosa karena berhadapan dengan ibunya.

"Ibu dan Jin hyung, menyalahkan ku. Apa keuntungan bagi kalian? Aku bukan penjahat..." Mata Yoongi sangat tajam dia juga tak tahu kenapa melakukan hal itu tanpa sadar. Suara bunyi gemericik giginya merupakan bukti bahwa dia menahan amarah, akan tetapi Min Yoongi tetaplah Min Yoongi tak ada yang bisa mengubah tabiat nya yang sudah ada sejak kecil. "Kami tentu menyalahkan mu. Aku mendengar kau mengatakan mengenai uang. Sementara aku tidak tahu apa yang terjadi, setelahnya aku menemukan Jungkook pingsan. Memangnya aku tak akan marah jika kau melakukan kejahatan huh!"

Apa yang dikatakan Seokjin itu benar, dia juga mengatakan bahwa sambungan pembicaraan di ponselnya belum sempat di matikan oleh Jungkook. Dia mendengar semua hingga keributan dan juga keegoisan Yoongi yang enggan menerima bantuan adiknya. Bagaimana Seokjin tak mengeluh jika nyatanya Yoongi pasti melakukan hal buruk, meski itu baru dugaan saja.

Yoongi mendecih, dia juga mengulas senyum mengejeknya. Dengan menampilkan gigi nya dan dia juga menatap elang ke arah sahabatnya. Dia merasa bahwa tuduhan itu belum tentu benar, apakah ini rasanya dianggap sebagai namja yang gila?

Sementara dia juga melakukan hal yang tak mereka ketahui. "Kau punya bukti apa? Kenapa kau bisa mengatakan hal seperti itu? Lalu, apa peduli ku pada bocah sialan yang ada disana!" Min Yoongi, dia malah semakin berambisi untuk menjauhkan dirinya dari namja muda yang dia anggap sebagai manusia lemah itu. Dia semakin memiliki hasrat untuk semakin tak peduli dengan Jungkook, jika pada akhirnya dia terjebak dalam situasi seperti ini.

Apakah hidupnya masih kurang sial?!

Mungkin banyak orang yang bertanya, akan tetapi dia sungguh tak ingin terlalu berharap kalau kehidupannya kelak akan indah. Tak ada yang bisa membuat dia bangga kecuali melihat dan bertemu dengan adik kandungnya. Sementara dia yang ada disana hanyalah orang asing yang mencoba menjadi adiknya. Siapa yang mau menerimanya? Kemungkinan, Yoongi akan memberikan upeti yang besar untuknya.

"Kau jangan berkata begitu Yoongi! Apakah aku mengajarkanmu begitu, lalu kenapa kau sangat membenci Jungkook hingga menyewa para berandal untuk menghabisinya. Dimana otakmu nak!!" Sang ibu bahkan berkata sedikit kasar sekarang tapi tak ada kebohongan saat kedua mata Yoongi melihat air mata itu lolos dari kelopaknya. Surga berada di bawah kaki telapak ibu, dia sendiri juga masih menghormati beliau. Tapi tuduhan tetap jatuh padanya, hanya umpatan sial yang akan selalu menjadi kata keramat untuknya.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now