Part 36 : Waste It On Me

1.2K 173 72
                                    

"Membenci itu adalah hak semua orang, jika kau diperlakukan seperti itu maka cari cara agar kau tidak di benci lagi. Setidaknya jangan lupa dengan sifat baik. Karena benci itu akan hilang jika dia sudah mengenal dirimu lebih dalam, apalagi kau baik padanya. Asal memaafkan saja rasanya sudah sangat damai."

.

(Author ***** POV)

Jungkook merasa bahwa dia akan gugup saat ini dia akan pergi ke desa dimana sang nenek buyut berada. Katanya umurnya sudah mencapai usia 90 tahun, umur yang panjang bagi kebanyakan manusia. Dia berharap bahwa sikapnya tidak akan membuat neneknya kerepotan.

Sementara disana Yoongi terlampau sibuk memainkan ponselnya tanpa memberikan cerita atau sekedar basa-basi pada sang adik, dia enggan sebenarnya akan tetapi sang ibu memaksanya setelah diundur berangkat hari ini. Ya, demam membuat mereka libur tiga hari dan kali ini baik Jungkook atau Yoongi cuti dari kegiatan mereka selama seminggu, tentu saja sang ibu yang bersusah payah mengaturnya.

Keduanya berada dalam satu mobil yang sama bersama sang ibu, sebentar lagi mereka akan sampai di terminal cukup jauh untuk menuju ke
Samjinae Village. Tempat yang dimana dikenal dengan keasrian tempatnya dan merupakan sebutan slow city. Dia belum sepenuhnya tahu kenapa kabar mengatakan demikian akan tetapi dia akan tahu setelah disana, entah apa yang diharapkan sang ibu akan tetapi ini pertama kalinya dia mendapatkan istilah berkunjung ke rumah nenek.

"Bagaimana perasaanmu Kook, kuharap kau tidak cemas dan tegang nenek orang yang ramah dan menyenangkan, benar bukan Yoon?" Sang ibu mengajak berbicara putranya, dia membawa mobilnya melewati beberapa jalan lagi kurang lima belas menit lagi mereka akan sampai.

Jungkook mengulum senyumnya dia meremat tas yang dia bawa, kebiasaan saat dia menyembunyikan rasa gugupnya. "Aku senang, ini pertama kalinya bagiku eomma." Nampak sangat antusias meski dia merasa cemas karena dia sadar dan takut jika neneknya tidak menyukai kedatangannya.

"Eomma, kenapa aku harus ikut juga sebenarnya aku tidak suka." Dia mengucapkan hal itu sembari melirik Jungkook yang sedang menundukkan kepalanya, sang ibu tak suka dengan sikap sang anak yang egois. "Jika kau tak suka nenek akan marah dan lagi pula kau juga tidak bertemu dengannya dua tahun ini, apa kau tidak rindu? Sementara eomma selalu memberikan alasan agar nenekmu tidak cemas."

"Katakan saja aku sibuk lagi pula nenek juga tidak peduli." Lagi-lagi sang anak memberikan kesabaran besar bagi ibunya, wanita cantik itu hanya menggeleng pelan dan Jungkook memperhatikan itu semua. Buruk sekali... Bahkan dia tak sengaja memberikan komentar yang membuat Yoongi melirik tajam ke arahnya.

"Yoongi hyung jangan katakan begitu, eomma tidak menyukainya."

Ucapan Jungkook membawa dampak kurang menguntungkan bagi situasi ini, Yoongi yang mempunyai sisi emosi terbesar langsung ingin membunuhnya dengan tatapan elangnya, sang ibu tak ingin ada konflik dalam liburannya kali ini dan memutuskan untuk membuat mereka tenang. Demi apapun dia bersyukur bahwa Jungkook mengerti dengan dia mengalah untuk mengatakan maaf.

Bukan berarti Jungkook salah, hanya saja dia tak ingin ada yang marah dan membuat dia cemas.

Suasana kembali diam, dan Jungkook membuka jendela mobil yang dia tumpangi. Mengulas senyum sembari menikmati pemandangan alam yang cantik, pada akhirnya dia bisa menghabiskan waktu disana seminggu ke depan. Tak buruk dengan adanya Yoongi, mungkin bisa membuat dia lebih dekat dengan sang kakak dan menunjukan dia adalah seorang adik Min Yoongi.

Sama seperti yang dia harapkan saat masih kecil, dimana ketika di sekolah dasar mendapatkan tugas menceritakan mengenai kegiatan atau pengalaman di rumah nenek, justru Jungkook tidak bisa lantaran dia sendiri yatim piatu, dia hanya bisa menceritakan pengalamannya dengan keluarga panti dan mama.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu