Part 2: Let Me Know

5.8K 521 31
                                    

"Apakah kelahiranku memang tak dianggap, mengetahui bahwa fakta sebenarnya. Diriku yang ditolak entah dimanapun kaki ini menginjak, hidup tanpa orang tua tak sekandung, dan kini harapan palsu bahagia dengan yang namanya saudara. Apakah memang kelahiranku menandakan sebuah cerita tanpa yang namanya kebahagiaan? Sampai kapan cerita ini berhenti?"

-Jeon Jungkook-

................................

(Jungkook *** POV)

Perkenalkan namaku Jeon Jungkook, atau kalian bisa memanggilku Jungkook. sebenarnya aku juga mempunyai panggilan lain, seperti Kookie. Hanya saja orang yang paling dekat dan sangat mengenalkulah yang akan memanggil nama kecilku. Sebenarnya panggilan 'Kookie' sangat terdengar manis atau imut kedengarannya. Membuatku berpikir bernahkah aku nampak manis dan imut meski usiaku sudah bukan bocah lagi?

Hahaha mengingat bagaimana anak-anak di panti yang sering memanggilku dengan sebutan Kookie tak lupa dengan embel-embel hyung di belakangnya membuat diriku sering tertawa kecil. Ditambah wajah mereka yang tampak menggemaskan dengan aegyo yang selalu menghiasi wajah adik-adikku di panti.

Ya, itu dulu...

Dua bulan sebelum aku dibawa ke sini. Menjadi bagian dari keluarga bermarga min. Seorang wanita cantik dan baik yang tak sengaja aku tolong ketika hendak dirampok, membuatku mendapatkan takdir baru. Seorang eomma baru, yang memberikanku kebahagiaan baru. Menjanjikan aku sebuah kehidupan baru dengan sekolah yang berkualitas yang ia janjikan. Membuatku berpikir bahwa inilah kesempatan untukku merasakan bangku pendidikan lebih tinggi sama seperti lainnya, bahkan harapan yang tak pernah terbayang olehku. Saat dengan jelas nyonya Min yang kini aku panggil dengan 'eomma' mengatakan bahwa aku akan menjadi dongsaeng bagi anak pertamanya.

Apa kalian tahu bagaiamana perasaanku saat itu? aku merasa bahagia luar biasa. Bahkan aku mengucapkan terima kasih pada Tuhan yang mengabulkan keinginan dan doaku yang selalu aku ucapkan setiap malam sebelum tidur.

Bagiku...

Apa yang dijanjikan eomma adalah hadiah terindah yang aku dapatkan. Hadiah yang menurut orang lain adalah hal sepele, namun tidak bagiku. Karena setiap orang tidak sama, jika mereka punya orang tua atau sauadara. Sementara aku tidak punya, jika mereka mempunyai kehidupan lengkap dan normal, aku tidak. Aku hanyalah seorang namja muda yang tinggal di sebuah panti, yang dibuang oleh orang tua yang tak menginginkanku sejak aku masih bayi. Berpikir apakah aku adalah anak haram yang tak diinginkan oleh ayah atau ibuku, sehingga mereka tega meninggalkanku dan menitipkanku di panti. Disaat hujan deras dan badai menerjang ibu kota.

Tak berpikirkah mereka, bisa saja aku mati kedinginan karena cuaca tersebut. ataukah mereka tak bisa mendengar tangisan kerasku hingga mereka tuli akan pendengaran dan nurani mereka. Berpikir bahwa aku barang yang tak diinginkan mereka.

Ah, setiap kali aku mendengar cerita bagaimana aku ditemukan membuatku menangis saja. Memilih memejamkan mata dan melupakannya adalah hal terbaik yang harus aku lakukan. Meski begitu ada sekecil harapan terdalamku untuk bertemu dengan eomma kandungku. Menatap bagaimana rupa dan senyumnya, memeluk dan menangis dan bersujud di hadapannya. Sekalipun dia membenciku, tapi aku tak bisa sedikitpun membencinya. Apakah aku seorang malaikat? Yang tak bisa membenci orang yang dengan teganya membenci dan membuangku. Melupakan fakta bahwa aku adalah salah satu manusia yang tak diinginkan oleh seorang ibu.

Ah, aku bukanlah seorang malaikat. Melainkan aku adalah seorang manusia, yang mencoba menjadi lebih baik. Berharap hal baik selalu datang padaku saat aku menjadi baik.

Seperti sekarang....

Aku tetap tersenyum dan bersikap baik.

Meski....

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now