Part 65 : MAMA

1.1K 177 51
                                    

"Cinta pertama seorang anak laki-laki adalah ibunya, karena ibunya lah orang yang tak akan pernah meninggalkan anaknya. Meskipun anaknya sering membuat kesalahan."

(Author ***** POV)

"Kau tidak apa jika eomma tinggal, nanti aku jemput sayang. Aku ada masalah di kantor." Ibunya menatap khawatir, itu terlihat di balik kaca jendela mobilnya. Sang anak tahu bahwa ibunya tak bisa tidur dan selalu memikirkannya apalagi masalah kemarin. Apakah ibu kandungnya membuat wanita di depannya terbebani. "Aku khawatir dengan eomma, kenapa eomma tidak istirahat?"

"Apakah aku nampak pucat sayang? Eomma masih kelihatan cantik?" Wanita cantik itu menampakkan wajah terkejutnya dia juga melihat kedua pipi tirusnya dari kaca spion miliknya. Jungkook tersenyum simpul ibunya bagaikan sebuah permata yang paling berharga. "Eomma tetap cantik meski belum menggunakan bedak sekalipun." Sang anak sengaja menggoda dia ingin melihat ibunya tertawa. Cukup terhibur bahkan ibunya menepuk pundak sang anak dengan ceria.

"Kau bisa saja, eomma mu ini selalu cantik itulah kenapa ayahnya Yoongi menyukaiku. Dan kau juga harus bersyukur mendapatkan ibumu ini." Hidung bangir sang anak menjadi korban keusilan tangan ibunya. Tidak mancung dan tidak tenggelam hidungnya. "Aku bersyukur eomma, terimakasih sudah menjadi ibu paling baik sedunia." Bagaikan seorang anak kecil dia memeluk tubuh ibunya dari jendela luar sana dan dengan wajah semakin bahagianya dia mengusap sayang rambut anaknya hingga berantakan.

"Sudah sekarang segeralah masuk, temui lah mama mu karena aku yakin beliau sangat rindu padamu."

Jungkook mengangguk dia juga sangat merindukan suasana panti seperti ini. Lambaian tangan itu ada ketika ibunya melakukannya terlebih dahulu ketika mobil hitam miliknya melaju ke arah barat. Dia melihat begitu sepi panti asuhan yang menjadi rumahnya dahulu, apakah mereka sedang pergi ke suatu tempat?

Atau mungkin mereka ada di dalam bermain di kamar?

"Jungkook apakah itu kau nak?" Suara seorang wanita terdengar ketika dia sedang melamun melihat sekitar untuk melepaskan rasa rindunya. Dia menoleh dan melihat sang mama yang berjalan mendekat ke arahnya dengan membawa keranjang belanjaannya. Sepertinya sang mama sedang pergi ke sebuah supermarket yang tidak jauh dari sini.

"Mamaaaa..." Dia bagaikan anak kecil berusia sepuluh tahun yang merindukan ibunya. Memeluk wanita itu dengan erat dan bahagia, dia rindu dengan kehangatan ini. Tangan lembut ibunya yang pernah menjadi alat untuk menggendongnya. Jungkook tak ingat kapan itu akan tetapi semua itu sudah terobati ketika dia datang kesini dan ingin meluapkan segala emosi dan permasalahan dalam dirinya. Termasuk kebenaran mengenai ibu kandungnya datang ketika dia sudah mulai nyaman dan menyayangi keluarga barunya.

"Oh astaga, kau seperti anak kecil Jungkook sayang. Apakah kau baik-baik saja. Lalu dimana ibumu, apakah kau datang sendiri?"

Dia melihat ke sekitar dan tidak menemukan wanita yang begitu baik membuat kehidupan Jungkook mapan. Namja kelinci itu menggelengkan kepalanya dan menunjukkan wajah polos serta imutnya. "Eomma ada urusan di kantor dan tak bisa ditinggalkan tapi dia menitipkan salam sehat selalu untuk anda mama."

"Aigu, kau menampilkan wajah menggemaskan mu lagi. Kau mengingatkanku pada Myungsoo kakakmu. Tak kusangka kau sudah sebesar ini. Apakah kau makan banyak tapi tak apa kau menjadi kelinci buntal kesayangan mama." Dia merangkul anaknya dan membawa masuk namja manis itu ke dalam rumahnya. Dia sudah membuat makanan favorit anaknya.

"Kau pasti akan suka bolu pisang buatan mama. Kebetulan aku membuat cukup banyak dengan bantuan anak-anak. Cha habiskan supaya anak mama ini semakin gembul." Mencubit dengan gemas perut itu, hingga si empu tertawa terpingkal dengan lelucon ibunya ini. Apakah dia bahagia? Ya... Dia sangat bahagia disini, di rumah masa kecilnya juga bagaimana akrabnya anak panti dengan dirinya. Mereka sudah seperti keluarga lebih membahagiakan ketimbang keluarga kandung sekalipun.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now