"ku terlalu lelah untuk menyakini semua. dan aku terlalu lelah untuk menunggu, sementara apa yang aku nantikan enggan untuk menoleh kepadaku... haruskah aku menyerah?"
-Jeon Jungkook-
"Lupakanlah, dan tinggalkan... kau hanya sia-sia..."
-Min Yoongi...
" Aku melihatmu dan kau melihatku. Saat aku percaya jika suatu saat nanti akan ada kata satu. Jika kau semakin menjauhiku maka aku akan mengejarmu dan memaksa kedua tanganmu agar bisa merangkulku. Dan saat aku berhasil meyakinkan dirimu bahwa aku pantas menjadi bagian dari daftar orang kepercayaanmu. Aku akan jamin kau tak akan pernah menyesalinya kau akan tersenyum dan bangga, bangga jika aku adalah saudaramu, adikmu dan keluargamu..."
- Jungkook -
............................
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Author **** POV)
Bisa kalian lihat segala hiruk pikuk dan kesibukan para pejalan kaki yang memadati kota. Seakan tak ada kata mati untuk kota yang terkenal dengan panggilan negeri Gingsengtersebut. Mereka yang ada disana sekedar membuang uang mereka, menikmati harian mereka dan membuang hasrat belanja mereka.
Manusiawi....
Bohong jika di dunia ini jika manusia tak akan tergoda dengan yang namanya kebutuhan. Sebuah prioritas memang jika hal itu menjadi bagian dari sebuah kehidupan.
Mungkin ini sebuah kesempatan yang datang ketika 'kesibukan' manusia berlangsung. Dimana eksistensi itu akan tetap ada sampai kapanpun. Katakanlah ini sebuah keberuntungan yang datang dan berpihak padanya, kesempatan yang tak datang untuk kedua kalinya.
"Yoongi hyung kurasa tak ada yang mengejar lagi." Jungkook menoleh ke belakang, dia terlihat sedikit berbeda diantara kerumunan manusia yang memandangnya terheran. Heran kenapa ada dua namja yang bertingkah aneh dengan salah satunya menghirup nafas rakus, dan heran ketika yang satunya lagi melihat dengan tatapan harap dan ada bacaan doa dengan lirih.
Yoongi sadar jika orang-orang memandangnya aneh, ia juga sadar jika sebenarnya tubuh pendeknya menggendong seseorang dengan tubuh bongsornya. Tak tanggung-tanggung namja sipit itu mengeluarkan tabiat aslinya.
