prolog

14K 728 28
                                    

"Katakan!!!"

"......"

"Katakan apa yang salah dariku!!!!"

Tes..

Tes...

Tetesan air mata jatuh, membuat kelopak darinya terlihat sembab. Sudah cukup baginya untuk menangis, sudah cukup untuk dirinya menenteskan air mata yang tak berguna.

"KATAKAN PADAKU BRENGSEK, APA KESALAHANKU!!!!"

Meski serak....

Meski sembab tapi nyatanya nada suaranya mampu membuat seseorang yang hendak melangkahkan kakinya berhenti. Tetapi, tak ada sedikitpun kepedulian dan lirikan untuknya.

"Karenamu aku terluka dan karenamu aku bertahan. Sudah cukupkah egomu padaku? Padahal ku sudah kenyang dengan sikapmu. Segala sikap egois dan dinginmu yang tak menghargai keberadaanku. Jujur aku menyesal telah bahagia menjadi saudaramu."

Bisakah dia berhenti menangis...

Bisakah dia berhenti untuk merasakan rasa sakit ini....

Nyatanya, dirinya pun tak mampu....

"Apa kau ingin aku mati..."

Tes...

Tes...

air mata itu terjatuh, senyuman tipis itu terukir di wajah tampannya. bahkan kelopak sembabnya terlihat begitu jelas, tetapi dia... tak menoleh atau pun hanya untuk menengok.

"Lakukanlah, aku tahu itu sia-sia..."

Hanya itu...

Sebuah balasan kecil namun menyakitkan bagi hatinya. tak dapat dipungkiri memang bagaimana sulitnya dia. Hingga air pun sangat sulit dan membutuhkan waktu lama untuk meluruhkannya.

"Hyung...."

Tersenyum...

.

.

.

Sebuah pisau tajam telah menempel di pergelangannya. Terlihat begitu mengkilap saat mengenai lampu rumah dengan ukuran sebesar itu. tapi tetap saja tidak ada kata bahagia dalam diri seorang namja berusia sembilan belas tahun itu.

"Kau bukan dongseangku Jungkook, kau tidak akan bisa menggantikan jimin di dalam posisinya."

Begitu menyayat tapi apa daya fakta tak bisa dielak, membuat Jungkook sadar apa dan siapa posisinya. Meski begitu ia masih menganggap Min Yoongi sebagai panutannya.

"Ya, sebentar lagi tidak akan ada yang bisa menggantikannya. Bahkan diriku tak mampu. Terima kasih untuk segalanya, aku minta maaf pada eommamu, karena gagal berada disamping anaknya. Hyung terima kasih, karena eommamu juga aku bisa merasakan apa itu kasih sayang eomma, dan bagaimana punya seorang saudara. Aku..."

Tes...

Tes...

.

Cairan kental itu menetes, memberi warna merah pada lantai berwarna putih itu. bagaikan tinta merah yang menodai sebuah kertas putih miliknya...

Rasa sakit...

Perih...

Kesedihan...

Dan sesak....

Menyatu menjadi satu...

Bahkan meninggalkan bekas luka yang begitu dalam... tapi apakah bekas luka itu sedalam rasa sakit dan luka dihatinya? Mengingat bahwa... tidak ada yang namanya kesempatan baginya.

Hingga......

"Dan aku tidak bisa menjadi seperti adikmu, Yoongi hyung..."

Tersenyum dengan air mata... merasakan perih yang teramat di pergelangan tangannya....

Sakit...

Sakit...

Dan sakit....

Tes...

"Saranghae hyung, gomawo untuk semuanya...."

Lalu semuanya gelap...

......................

Tbc or end?

Hai semua aku kembali dengan ff baru, menggantikan ff lama yang sudah lama tenggelam dan hilang entah kemana. Btw aku mau tanya ada yang kangen gak sama aku??
wkwkwk....

Oh ya disini author mau mengucapkan terima kasih pada kalian yang telah mendukung author selama ini, tak terasa dah genap dua tahun ajjah nih lapak berjalan, atau malahan lebih. Btw... maaf aku gak bisa mengembalikan ff yang tenggelam karena laporan, jadi maaf jika kalian harus kecewa karena tak bisa membaca lanjutannya.

Disini author bikin tokoh protagonis dan antargonis, dan pastinya kalian sudah tau setelah membaca bagian prolog ini. hayoo... siapa yang suka yoonkook. Seperti biasa nih ff brothership. Semoga kalian suka ama jalan ceritanya...

Okay, dukungan dan vomment kalian aku tunggu...

Tetap semangat dan bahagia selalu...

Sampai jumpa...

#el

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora