Chapter 10 Bunga Istana (II)

14K 605 11
                                    

Happy new year semuanya. Semoga di tahun ini kita semua diberkati oleh Nya. Di tahun baru ini saya akan mempersembahkan kelanjutan cerita ini. Mohon di koment dan di vote. Saya akan menunggu saran dan kritik semuannya. Terima kasih.

Ruangan itu dipenuhi remang lampu yang menari-nari disudut ruangan. Ruangan ini dihiasi tembok bewarna merah, dilengkapi berbagai porselen dan hiasan antik yang mewah ruangan ini tampak megah.

Seorang wanita berusia dua puluhan dengan alis tipis panjang, hidung mancung, bibir merekah merah dan sepasang mata tajam miliknya tengah berbaring di ranjang. Ia tak bisa tidur nyenyak. Ia terus membolak-balikan tubuhnya tak tenang. Akhirnya ia berdiri berjalan membuka pintu bewarna merah di depannya dengan kesal. Seorang pelayan muda terbangun atas perbuatannya. Buru-buru pelayan muda itu membungkuk hormat.

"Niang-niang, ada keperluan apa?"

Guilian menghela nafas menahan emosi yang terus meledak-ledak, dengan sabar ia bertanya. "Apa Yang Mulia kaisar Jianqing belum kemari?"

"Niang-niang sejam yang lalu kaisar telah memutuskan bermalam di kediaman ratu Weijia" jawab pelayan itu takut-takut. Mendengar itu semakin menambah emosi Gongshun huang guifei terbakar, ia mengepalkan tangannya marah. Marah karena kaisar tak berkunjung ke tempatnya, lebiharah lagi pada dirinya karena tak bisa berbuat apapun menahan kaisar Jiaqing di istananya.

Guilian melewati pelayannya, ia bersandar di kursi dari pualam yang tampak nyaman sambil memejamkan matanya. Pelayan itu seger berjalan berlutut kehadapan Gongshun huang guifei, memijit-mijit kakinya.

"Apa kau sudah mendapat informasi mengenai pemilihan selir?"

"Niang-niang, total semua yang terpilih sekitar 25 orang, 13 orang dari marga manchuria dan sisanya dari marga Han"

Guilian membuka matanya menatap sinis sang pelayan yang sedang memijit kakinya. "Apa kau bodoh?! Yang aku maksud adalah apa ada gadis yang menarik perhatian kaisar Qianlong dan Ratu Wei!" Guilian menendang pelan pelayannya. Membuat pelayan itu tersungkur kelantai. Buru-buru pelayan itu bersujud berkali-kali memohon kemaafan huang guifei.

" . . .ma . . . Maafkan hamba

. . . Maafkan hamba, niang-niang!" Guilian memejamkan matanya lagi, melambai pada pelayannya.

"Sudahlah . . . Katakan sekarang" Huang guifei memijat kepalanya yang terasa sakit. "Memang ada seorang gadis yang berhasil memukau ratu Wei dan Kaisar Qianlong" Guilian menatap pelayannya dari mata ke mata, "siapa namanya?"

"Namanya Tuoheluo Yulan anak angkat Tuoheluo Ha'erqi. Kepandaiannya telah berhasil membuat kaisar Qianlong terpesona dan latar belakang hidupnya membuat ratu Wei mengangguk setuju padanya"

Guilian tersenyum pahit. Sepasangata elang miliknya memandang menerawang. Tiba-tiba ia tersenyum getir. "hah . . ." Guilian menghela nafas "ada lagi wanita lain. . ."

Guilian berdiri dari kursinya, tak menghiraukan pelayannya, ia melewatinya begitu saja. Kemudian menutup kedua pintu kamarnya dengan keras. Dari dalam ruangan terdengar lagi tawa getir Guilian.

To be continue . . .

Catatan :
Niang-niang : Yang mulia, panggilan terhadap selir kaisar rangking 4 keatas
Huang guifei : rangking selir kedua tertinggi setelah ratu

Guilian : Gui (贵) artinya ningrat, Lian (莲) artinya teratai

Cruel FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang