Chapter 60 Melebihi Dugaan

4.9K 366 78
                                    


Aloha ~(>_•)~ aku kembali! Apa kabar? Aku bukan kabur, tapi menghilang karena training yang harus ku jalani. Maaf menunggu lama  😢😢
Teman-teman jangan meninggalkan saya.....

Anyway, walau chap ini singkat (saya takut membuat kalian menunggu lama) silakan dinikmati. Jangan lupa vote juga komentarnya ya.

*mudah2 aja masih ada yang sudi berkomentar*
  (|||-- ___ --  )..

Yulan menegak minuman hangat dalam cawan coklat. Ia mengeluarkan penghangat tangan bentuk labu, berlapis kain bordiran bunga teratai dari balik selimut kapasnya. Yulan menyerahkan kedua benda itu kepada Wanjun, salah seorang pelayan kepercayaannya.

Yulan merapikan letak selimut kapas berwarna hijaunya. Ia menyandarkan punggungnya ke dinding kayu ranjang. Rambut hitamnya tergerai dibahunya. Ia menoleh ke kiri menatap sekat putih polos yang memisahkan keadaan luar dari tatapannya itu. Ia menghela napas. Sudah dua minggu dirinya terbaring tak berdaya di tempat ini. Kaisar sekali pun tak pernah mengucapkan sepatah kata pun mengenai pengembalian dirinya ke dalam harem. Tak peduli pagi atau malam kunjungannya, kaisar tak pernah menyebut masalah itu. Apakah usahanya sampai mempertaruhkan nyawa sekali pun tak membawakan hasil?

Yulan memainkan jari-jarinya tanpa sadar. Beberapa hari ini, dirinya bertambah gusar. Ia pernah memerintahkan Qixian menyusup ke dalam sel tahanan mencari kabar keluarganya. Lelaki itu kembali dengan wajah bercampur antara sedih dan marah. Mulanya ia tak mau membicarakan masalah ini sama sekali. Atas paksaan Yulan akhirnya Qixian pun mengungkapkan apa yang di dengarnya dari seorang kenalannya yang bertugas mengantarkan makanan untuk para tahanan.

"Menteri Tuoheluo demam tinggi. Sudah lima hari ia terbaring di dalam sel tahanan terburuk. Nyonya Jurgen juga terus menerus batuk darah. Kondisi tubuhnya semakin memburuk," Qi Xian menelan ludah pahit, "baru-baru ini tuan muda Li Guang diinterogasi para petugas lagi dan.  . . " Qixian menunduk tak melanjutkan.

Yulan menahan suara isakannya bersikap tegar, ia lanjutkan. "Apa yang terjadi pada kakakku?" ia menatap kepala tertunduk Qixian, "Cepat, katakanlah Qixian. Jangan membuatku penasaran." Yulan mendekat pada sosok berbalut baju biru Qixian.

Keduanya terdiam dalam posisi seperti ini cukup lama hingga akhirnya Qixian bersuara lagi sangat pelan.

Cruel FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang