Chapter 61 Luar Dunia

7.3K 380 50
                                    

Hola! Ketemu lagi / ( > , > ) √

Mulai dari bagian ini saya akan menyebut Yulan sebagai Huilan. Demi menyesuaikan, setengah bagian awal akan saya gabungkan sebut nama itu.

Hati Yulan mencolos. Sungguh suatu kejutan tak terduga. Bagai badai menghantamnya, hatinya pora poradan. Yulan tenggelam. Sungguh, dari semua perkataan yang paling tak ingin di dengarnya, inilah perkataan paling dibenci sekaligus ditakutinya.

Beberapa minggu ini, bayangan Hoshitai tak lagi membelenggunya. Namun sekarang, kaisar malah menginginkannya tinggal seatap dengan lelaki itu. Yulan tak sanggup. Ia tak ingin melukai lelaki itu lebih jauh lagi.
Bertemu hanya akan membuat keduanya canggung dan terluka.

Lelaki itu akan menjadi kakaknya. Dirinya adalah milik Kaisar. Namun jantungnya masih tetap berdenyut-denyut menolak segala akal sehatnya. Berbahaya. Terlalu berbahaya. Ia tak dapat membiarkan masalah ini terus berkembang lebih jauh membahayakan pilihan yang dibuatnya.

Yulan berdiri. Rambut hitam berkilaunya berayun mengikuti gerakan tubuhnya. Atasan dan celana warna merah hati dengan ujung baju disulam daun menjalar semakin membuatnya gerah.

"Yang Mulia..... Maafkan kelancangan Chenqie. Apakah boleh tidak tinggal di kediaman Menteri Gong?" tanya Yulan dengan suara kecil.

"Kenapa? Zhen rasa Gong A'la adalah orang yang tepat." Balas Yong Yen sedikit khawatir.

Melalui tatapan matanya yang mengarah ke bawah, Yulan menyaksikan sepasang sepatu kuning bersulam naga berhenti tepat di depannya.

"Kau baru sembuh, tak perlu berlutut seperti ini. Berdirilah Huilan," kata Yong Yen lembut seraya mengulurkan tangannya.

Perlahan-lahan Yulan mengulurkan tangannya meraih tangan besar nan kuat itu. Tangan Huilan digenggam erat Yong Yen. Lelaki itu membawanya duduk kembali ke atas ranjang.

Tangan besar lelaki itu merebahkan kepala Huilan ke dada bidangnya. Huilan merasa nyaman mendengarkan detak jantung Yong Yen yang beraturan. Ia merasa aman dan terlindungi.

"Maafkan chen qie, Yang Mulia. Chen qie hanya takut tak bisa menyesuaikan diri dalam keluarga menteri Gong." Huilan melingkarkan sebelah tangannya pada leher berkerah naga Yong Yen. "Atau bolehkah chen qie tinggal di tempat lain dan tak menyusahkan keluarga itu? Tuan Gong sudah berbaik hati memberi marganya untuk anak dari seorang menteri yang telah melakukan kejahatan korupsi," ucap Yulan bersalah.

Huilan memang sengaja mengungkapkan masalah tersebut. Ia ingin tahu reaksi Yong Yen. Huilan yakin pamannya, Ha'erqi pasti dijebak Hadi. Hanya saja jika ingin mengeluarkan keluarganya, ia harus mengetahui pendapat kaisar terhadap masalah ini. Yulan melirik sekilas pada wajah putih lelaki itu.

Yong Yen menghela napas, "Aku yakin Gong A'la tak memiliki pendapat terhadap masalah ini. Kau bukan anak koruptor," sekali lagi Yong Yen menghela napas. Kali ini ia melepaskan pelukannya dan menatap lurus pada Huilan.

"Aku bersalah Huilan . . . Zhen masih membutuhkan Hadi melawan Heshen, zhen tak bisa menolak kehendaknya, Huilan. Zhen mohon pengertiannya..." sepasang mata hitam Yong Yen menatap lirih. "Zhen pasti akan memulihkan nama baik keluargamu saat hari itu. Kau jangan bersedih. Zhen akan menyuruh orang merawat keluargamu di dalam sel." ucap Yong Yen menyakinkan.

Yulan bernapas lega. Tabib kerajaan sudah pasti bisa menyembuhkan wabah menular ama dan eme. Beban kekhawatiran yang dipenda selama ini lenyap sudah. Tak hanya ama dan eme, pasti yang lainnya akan mendapatkan perawatan. Segumpalan perasaan hangat dan ringan kini menjalari seluruh tubuhnya. Huilan merasa lemas, hidungnya masam dan bertetes-tetes air mata terjatuh membasahi wajahnya, Ia tersenyum penuh rasa terima kasih.

Cruel FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang