Special Chapter : Akhir dan Permulaan

10.1K 368 18
                                    

Hei! Aku kembali lagi! Dan chapter ini spesial buat temanku dan pembacaku sekalian. Chapter ini ku persembahkan buat semuanya.

Catatan :

Chang'e : dewi bulan
Er'hu : alat musik gesek tradisional China

Qi xian mendongak menatap wanita yang tengah berbicara padanya itu. Sosok berbalut qipao merah pucat itu tersenyum padanya. Kuciran mutiara berwarna beras bertengger di sisi sanggulannya, beberapa bunga kain merah pucat berjejer tak beraturan disisi kiri sanggulannya. Setiap kali ia tersenyum kebahagiaan ikut menyengat Qixian.

Senyum gadis ini . . . seutas senyum cerah yang selalu menjadi motivasinya untuk bertahan hidup di istana ini selama sebelas tahun terakhir ini. Senyum milik Yulan selalu dapat memasuki lubuk terdalam hati seseorang dan membuat orang tersebut ikut merasakan kehangatan senyumannya.

"Qixian! Lihatlah! Bukankah itu lumut danau" ucap Yulan berseri

Mata berbinar gadis ini membuat wajahnya ikut merekahkan senyuman indah. Qixian berjalan ke arah yang di tunjuk Yulan. Dan benar sekali sejenis lumut hijau kehitaman berumah dengan aman di tepi danau.

Waktu kecil Yulan dan dirinya pun sering bermain menggunakan lumut ini. Mereka sering menumbuknya dan mengoleskan ke wajah satu sama lain. Ya, kau bisa menyebutnya perang-perangan. Sekali lagi Qixian tersenyum cerah. Kembali dapat menemui Yulan merupakan suatu anugerah baginya. Hari itu ketika dirinya mengetahui Yulan terpilih sebagai selir, dirinya melompat kegirangan tak peduli saat itu tengah di marahi kepala kasim Zhang sekali pun.

Saat itu pula, Ia segera mendaftarkan diri ke bagian urusan Harem. Bahkan Qixian rela menyuap kasim yang mengurus masalah ini demi dapat menjadi pelayan di bilik Ming Yue.

Usahanya terbukti tidak sia-sia. Ia dapat menyaksikan senyuman itu sekali lagi.

Yulan meremas-remas lumut tersebut di tapak tangannya. Lalu menorehkan jari munggilnya ke wajah langsat Qixian. Qixian menoleh, ditatapnya wajah Yulan yang diliputi kegembiraan ini. Seolah menular darinya, tanpa sadar Qixian juga tertawa senang. Sungguh hari-hari di bilik Ming Yue mungkin merupakan hari- hari paling menyenangkan dan didambakan dalam hidupnya di istana ini selama sebelas tahun.

Tawa Yulan menggelegar di ikuti oleh tawa dirinya. Meskipun ini merupakan hari paling panas sejak memasuki musim panas, tetap Qixian merasa rindang.

"Xiao zhu! Suara Anqiu menghentikan aktivitas keduanya.

Sudut rok baju kerajaan hijau pucat tanpa sulaman melambai-lambai mengikuti setiap gerakan tubuh Anqiu. Gerakan berlari Anqiu berhasil menciptakan suara unik antara sepatu tapal kudanya dan lantai berlapis kerikil. Mata bulatnya memancarkan sinar kegembiraan. Bibir munggil merahnya terus bergerak memanggil. Yulan berdiri, menghiraukan Qipao miliknya yang telah kusut. Ia berdiri menyambut kedatangan Anqiu juga tak mempedulikan tangannya yang kotor ternodai lumut-lumut.

Qixian tersenyum tipis. Dikeluarkannya sapu tangan bewarna putih miliknya. ia berdiri dari lantai mengangkat tangan Yulan, mulai membersihkan kotoran di telapak tangan Yulan dengan serius. Yulan tersenyum padanya, begitupun Qixian. Entah kenapa semakin berada di sisi Yulan, dirinya merasakan kemauan untuk selalu melindunginya, memberinya yang terbaik seperti saat ini pula.

Cruel FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang