Chapter 40 Merah

10.1K 512 63
                                    

Hai hai haiiiii! Saya kembali lagi. Chapter ini kupersembahkan untuk para pembacaku terutama sist phaleo yang telah melahirkan dede munggil. Maaf membuatmu ngidam sist! Wkwkwkwk

Rong ping menatap bunga plum merah munggil dihadapannya. Tangan halusnya menyentuh kuncup bunga plum dengan berhati-hati ia memetiknya. Tangan halus itu bergerak gemulai menuju hidung munggilnya. Rong sungguh menikmati keharuman ini. Bagaimana pun wangi bunga segar jauh lebih bagus daripada wewangian yang dibakar diistananya.

Rong tersenyum kecil. Dilepasnya pelindung kuku keramik berlukis bunga hydrangea biru dengan sisi-sisi lukisan diberi cat bubuk emas. Rong Yi meletakkan kuntum bunga plum diatas sanggulan sayap miringnya. Rong berbalik menunjuk penampilannya pada Yan Hong.

"Bagaimana? Apa menarik?" Rong ping menunjuk bunga plum pada sanggulannya.

Yan Hong membungkuk. "Apapaun akan terlihat cantik bila dipakai niang-niang" puji pelayannya.

Rong ping tersenyum malu memperlihatkan semburat kemerahan pada pipinya. Wanita itu lantas membalikkan adan menghadap pohon plum. Dia mulai memetik bunga-bunga merah tersebut dengan lincah dan ceria dirinya berguman

"Perintahkan Ya Mi untuk merebuskan ben gong teh bunga plum" ucap Rong tanpa menatap pelayannya.

"Baik" ucap Yan Hong lembut.

Rong tersenyum lagi. Suasana hatinya secerah hari ini. Hujan salju selama beberapa hari membuat dirinya harus terkurung sepanjang hari dalam istana Che Ning. Sangat membosankan! Tiada hal yang dapat dilakukannya selain duduk seharian menyulam, menari dan tidur singkat. Dirinya hampir saja menjerit marah kalau hari ini pun hujan tak menunjukkan tanda reda, untungnya Tuhan tak sekejam itu pada dirinya.

Rong melangkah menuju pohon plum merah disamping kanan, sepatu tapal tengah berwarna biru kelam berbordir huruf-huruf kebahagiaan dan bunga sakura berbunyi nyaring disepanjang halaman. Bulan ini, dirinya memiliki banyak waktu luang, lantaran huang guifei sedang tak berada dalam kondisi ingin berjalan-jalan dan berbicara pada siapapun.

Terakhir kali Rong berkunjung ke istana pun ia hanya menunggu seharian dan pulang tanpa sempat menyaksikan wajah Guilian sekali pun. Setidaknya ada keuntungan yang didapatnya darin kemurungan Gong Shun. Rong tak perlu lagi merendahkan diri dan dimarahi tanpa harga diri oleh Gongshun, juga ia tak perlu mendengar ocehan tak jelas Yan guiren. Ia juga tak perlu lagi berbagi peluang dipilih kaisar pada kedua orang tersebut.

Sialnya, hari itu datang dan saat dirinya telah diangkut ke dalam istana Yang Sing, perempuan bernama merah iti malah datang dan menyeret kaisar pergi dengan alasan baru saja menyelesaikan suatu tarian baru dan dirinya menginginkan kaisar menyaksikan tarian pertama karyanya. Mulanya kaisar terlihat bimbang meninggalkan istana, tapi lelaki itu segera berubah pikirannya setelah kasim Zhang mengatakan salju mulai turun deras dan Li changzhai masih menunggu. Akhirnya hati kaisar pun luluh. Dia memerintahkan kasim-kasim membantunya berganti lalu menyuruh Zhang mengantar Rong kembali ke kediamannya.

Wajah Rong mengeras, tanpa sadar tenaga yang dikerahkannya pun bertambah. Bunga plum yang baru dipetiknya hancur berkeping jatuh ke lapisan lantai bersalju. Rong mendengus kesal. Sejak penari sialan ini memasuki istana dan mendapat perhatian kaisar, perempuan itu bersikap layaknya penguasa harem. Ia tak memedulikan status rendahannya. Penari jalang rendah itu bersikap sombong dan sok hebat di depan selir-selir berstatus tinggi darinya. Sungguh tak tahu diri! Rong benar-benar tak mengerti bagaimana kaisar bisa begitu terpikat pada perempuan itu. Dia tak memiliki keanggunan sepert Gongshun, juga tak secantik dan berbakat seperti Tuoheluo Yulan bodoh itu. Lantas kenapa perempuan itu.  . . Rong Yi menghentikan gerakannya. Ia menyerahkan satu tangan penuh kuncup bunga plum hasil petikannya pada Yan Hong. Setelah memerintahkan Yan Hong terus memetik kuncup bunga, Liang Rong Yi memasang kembali pelindung kuku miliknya. Mengambil penghangat tangan kemudiam berlenggok menuju serambi terdekat.

Cruel FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang