Chapter 17 Xiao Lizi (I)

11.6K 717 20
                                    

Dalam jarak yang sangat dekat ini Yulan dapat mendengar deru nafasnya di telinganya. Hal ini semakin memacu detak jantung Yulan. Berada sedekat ini dengan seorang kasim tampan yang maskulin dimana berwajah kelaki-lakian membuatnya canggung. Dilihatnya kasim tersebut menatap lurus melewatinya. Yulan menelusuri tatapan kasim tersebut hingga hinggap di kedua kasim yang berada di paviliun sebelah dimana mereka tengah menatap sekeliling seperti mencari seseorang. Mereka menaiki jembatan dan berlalu meninggalkan taman Yuhua.

Setelah memastikan kedua kasim itu telah menjauh, si kasim itu akhirnya melepaskan bekapannya dari mulut Yulan. Mereka saling menatap beberapa saat, tatapan mereka melekat lurus menuju mata masing-masing. Yulan mengalihkan tatapannya lantaran terlalu malu. Keadaan kembali menjadi hening tiada diantara mereka yang berbicara. Waktu terus berlalu dan akhirnya kasim itu mulai berbicara.

"Salam kenal, namaku Xiao Lizi. Aku bertugas di Yang Xing Dian" ia mengangkat tangannya bersalaman.

Yulan menyambut uluran tangan itu dan menbalas, "namaku Tuoheluo Yulan. Aku digelar lin dan berstatus changzhai"

Xiao lizi segera berlutut menghormat pada Yulan. Yulan memberdirikan Xiao Lizi dan tersenyum lembut.

"Kenapa kau dikejar orang?" Tanya Yulan.

Xiao Lizi tersenyum membalas pertanyaan Yulan, "xiao zhu, hamba menjahili mereka karena itu mereka mengejar hamba untuk membalas hamba"

Yulan mengangguk, "permainanmu sangat dasyat, bolehkah kulihat xiao milikmu?"

"Tentu, xiao zhu" Xiao Lizi mengeluarkan xiao miliknya, di berikannya pada Yulan.

Yulan menerima xiao itu. Ia meraba permukaannya terbuat dari bahan yang bagus juga berkualitas. Yulan mengamati Xiao Lizi, bagaimana pun ia terlihat layaknya seorang kasim biasa tapi kenapa bisa ia memiliki xiao sebagus ini? Yulan memandangnya curiga. "Dari mana kau mendapatkan xiao ini?"

"Xiao ini milik hamba"

"Dilihat dari bahan prmbuatannya xiao ini tergolong barang berkualitas tapi kenapa kau memilikinya?" Yulan semakin membuat Xiao Lizi tersudut.

"Ini pemberian ayah angkat hamba kepala kasim Siao Luming" agak ragu sejenak Yulan akhirnya bersuara lagi, "baiklah, aku percaya"

Yulan memercayainya karena Xiao Lizi menyebutkan kasim dekat kaisar Jiaqing. Beberapa hari lalu ia baru saja mendengar Wanjun menyebutkan beberapa orang yang dikenalnya di kediaman kaisar. Termasuk pula kepala kasim Siao Luming yang sudah merawat kaisar sejak ia masih bayi.

"Aku punya satu permintaan" ujar Yulan lagi.

"Silakan katakan xiao zhu" Xiao Lizi tersenyum cerah, senyum yang hampir membuat jantung Yulan tak berfungsi dengan baik lagi.

"Mainkan satu lagu untukku" pinta Yulan membalas senyuman cerah Xiao Lizi.

"Baik, xiao zhu" Xiao Lizi mengangkat xiao miliknya dan mulai memainkannya dengan lincah seperti seorang ahli di bagian musik kerajaan.

------

"Benarkah ada seorang kasim sehebat ini?" Anqiu mengupas kacang tanah untuk Yulan.

"Ya, benar. Ia sangat pintar memainkan xiao dan juga . . ." Yulan berhenti sejenak dan memakan kacang di atad piring yang telah di kupas Anqiu.

"Dan juga apa xiao zhu? Cepat katakan jangan membuat hamba penasaran"

" . . . Tampan . . ." Yulan akhirnya mengutarakan kalimat terakhirnya.

Anqiu melongo, lalu menggelegarlah tawanya di seluruh sayap kanan ruang bersantai bilik Mingyue. Untung saja seluruh ruangan ini hanya diisi diribya, Anqiu dan Qixian di dalam ruangan.

"Xiao zhu . . . Hahaha . . .apakah dia setampan diriku?" Canda Qixian.

"Tidak. Ia lebih tampan darimu" Yulan serius menanggapinya.

Keduannya akhirnya berhenti tertawa. Anqiu menghentikan aktivitasnya, ia meraba dagunya berpikir.

"Apakah xiao zhu tak merasa aneh?"

"Aneh? Kenapa?" Yulan berhenti mengambil kacang dari piring dan tanganya berhenti diudara.

"Beberapa saat lalu kasim-kasim Yang Xing Dian sedang mencari keberadaan kaisar. Jangan-jangan . . ."

"Tidak. Itu mustahil. Buat apa kaisar menyamar menjadi seorang kasim? Apa lagi berlutut padaku" Yulan menyela perkataan Anqiu.

Saat ini ia tak mau mempercayai perkataan siapapun. Anggap saja itu keegoisannya karena tak mau kehilangan satu teman lagi juga tak mau kehilangan perasaan yang saat itu dirasakannya.

To be continue . . .

Nah, apa sekarang udah mengerti siapakah kasim itu? Silakan vote dan komen yang banyak ya! Hidupkan cerita ini di historical fiction! Di tunggu lho komen dan votenya! ^^

Arigatou! Kamsia! Xie xie! Gamshahamnimda! Tenkyu!

*salam sayang Jade*

Cruel FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang