Te Amo Ata |Be Happy (ekstra part)

512 11 0
                                    

Yang menciptakan rasa sakit itu adalah diri kamu sendiri.




















Altha terbangun dari tidur nya, kepalanya terasa pusing akibat menangis semalam.

Altha ingat terakhir kali ia menangis dan menjerit tengah malam karena mengalami mimpi itu.

altha ingat kalau dia menangis hingga membuat kepala nya berdenyut hebat dan dari situ altha tidak mengingat nya lagi.

Yang terakhir altha ingat adalah dekapan dari ibunya dan Chelsea menyuruh ia menangis untuk meluapkan semua rasa sakit nya dan setelah itu ia sudah altha tidak merasakan apa-apa.

Mungkin malam itu Chelsea, argha dan jug avian terbangun medegar teriakan altha membuat mereka langsung ke kamar altha.

Bahkan  bayang-bayang mimpi itu masih altha rasakan sampai saat ini. Mengingat hal itu membuat kepala altha berdenyut hebat.

Altha bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu.

Kepala nya masih sakit tapi ia tahan mungkin nanti jika dipaksakan akan hilang rasa sakit itu.

Setelah itu altha melaksanakan kewajibanya yaitu sholat subuh. Dalam sela-sela doa nya ia menyebut nama darren.

Setelah sholat altha bergegas untuk melakukan ritual pagi nya. Rasa nya badan altha remuk semua dan altha kembali memaksa nya.

Ia memang sedih tapi ia tidak mau terpuruk dan terlarut dalam kesedihan tersebut.

💞💞

Altha sudah memakai kaos garis-garis hitam dan putih dengan gandut  hitam. Dan juga altha memakai sepatu putih, rambutnya di biarkan menjuntai.  Entah kenapa altha malas saja untuk menata rambut panjang nya ini.

Entah altha mau kemana yang jelas ia ingin memanipulasi pikirannya agar tidak terus memikirkan darren. altha akan memanipulasi rasa sakitnya agar tidak bisa membuat ia terlarut dalam kesedihan.

Baru pagi sekali mungkin argha papa altha dan bang vian masih tidur setelah sholat tadi kebetulan ini juga hari libur dan Chelsea mama altha sedang memasak.

Altha mangambil tas kecil yang ia letakkan di atas meja lalu mengenakannya.

Altha berjalan menuruni tangga menuju dapur untuk berpamitan dengan mama nya.

SeSampainya altha di dapur altha tidak menemukan keberadaan mama nya, ia sudah mencari nya kemana-mana juga tidak  ada.

Alhasil altha memilih untu pergi nanti ia akan mengabari mama nya saja lewat ponsel nya.

altha memilih untuk menggunakan taxi karena melihat si matic nya tidak ada di garasi.

Sebenarnya altha lebih suka berpergian menggunakan si matic tapi mungkin gara-gara kejadian itu entah si matic di buang keman oleh bang vian. Padahal itu adalah motor kesayangan altha.

Altha duduk di kursi penumpang, melihat pohon-pohon yang ada disekitar jalan.

“mau kemana ini mbak.”  Altha dikagetkan oleh pertanyaan supir taxi. Altha sendiri saja tidak tau yang akan dituju.

“gak tau juga pak.” Ujar althadengan cengiranya.

“lah gimana si eneng.” Ucap bapaknya.

“pengen keluar aja pak diruma suntuk.” Lah altha malah curhat.

“lagi ada masalah ya neng.” Tebak bapaknya dan altha mengangguk.

“bikin happy aja neng, yang menciptkan kesedihan dan kesenangan dalam diri sih eneng  ya eneng sendiri.” Ucapan bapaknya membuat altha berpikir sejenak, bahwa itu ada benar nya juga.

“moveon aja neng dari masalah.” Bapak supir taxi itu kembali berucap.

Tingggg….💡

Tiba-tiba satu ide muncul dalam pikiran altha membuat ia tersenyum.
ia tau apa yang ia  harus lakukan dan tempat yang akan ia tuju saat ini.

Dimana ia harus melepas semua rasa sakit ini, mungkin dimulai dari ini. Walaupun hanya hal kecil tapi setidak nya bisa membantu ia untuk bebas dari perangkap yang menyakitkan ini.

“saya udah tau pak mau kemana.” Ucap altha dengan tersenyum seakan yakin dengan pilihannya.




























Okay guys tinggal satu part lagi dan bener-bener udah kelar nih cerita.

Makasih buat readers kesayangan author 😘 yang real maupun yang silent reader.
Makasih banyak guys udah baca cerita ini.
Yok comment gimana cerita ini menurut kalian

Dan jangan lupa untuk vote ya.

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang