Te Amo Ata | Penjelasan Devon

255 11 0
                                    

Gak selamanya kenyataan itu pahit, tergantung bagaimana kita menerima nya.


















Kini altha dan juga devon sudah berada di roftoop, tempat kesukaan nya dengan darren.

devon duduk sembarangan dengan tangan yang merangkul dengkulnya, sofa yang berada di roftoop itu sudah tidak ada mungkin sudah  di buang oleh vian atau pun sahabat altha karena yang mengetahui tempat ini adalah orang terdekat altha dan darren.

Devon menatap altha yang berdiri di  menatap keramaian jalan, tangan nya bersandar pada pagar besi .

Devon tidak tau harus memulai dari mana, keadaan ini sangat canggung. Altha sendari tadi diam membuat devon juuga bungkam akan kata-kata yang akan dilontarkan.

Darren menunduk merangkai kata-kata yang akan di ucapkan pada altha.

“buat penjelasan kamu seringan mungkin.”

Tiba-tiba kata kata dera mama devon melintas dipikiran devon.

Itu artinya devon harus membuat ini seapa adanya mungkin, mengalir dengan sendiri. Berjalan menganut alur yang diberikan tuhan.

“gue mau jelasin ke loe.”
“gue mau ngomong sama loe.” Ucap mereka secara bersamaan, memang ucapan mereka berbeda tapi tujuannya sama.

Lama devon memandang altha, hingga altha memutuskan pandangannya dari devon.

“loe duluan.”ucap devon.

“enggak  loe aja.” altha masih berdiri di pagar besi hanya saja posisi nya kini menghadap devon yang agak jauh darinya. Jadi mereka bicara dengan sedikit berteriak karena juga dengan angin yang agak kencang.

“gue bakal jawab pertanyaan loe dan itu semua termasuk penjelasan.” Ucap devon membuat altha mengangguk.

“ok.”

“tapi.”

Altha mengangkat sebelah alisnya.
“apa?”

“duduk dulu loe.”

“disini aja gue.” Altha menolak permintaan devon.

“loe mau gue teriak-teriak.” Ucap devon dan memang benar yang diucapkan devon.

“biarin Cuma kita berdua yang ada disini gak ada yang denger juga.” Altha sangat menolak keinginan devon yang memang ada benarnya, hanya saja altha tidak mau dekat dengan devon.

“gue gak mau loe capek.” Ucap devon membuat altha menyerengit tidak mengerti. Buat apa devon perhatian dengan altha.

Devon sudah tau kalau altha sangat membencinya tapi kenapa dia masih saja menaruh perhatian pada altha.

Devon yang mengerti altha bingung dengan perlakuan nya mencoba menjelaskan. “gue udah janji sama darren buat jagain loe dan darren gak mau loe kanapa-napa.” Jelas devon membuat altha mengerti.

Altha menuruti perkataan devon lebih tepatnya amanat dari darren, altha berjalan menghampiri devon yang sudah terlebih dulu duduk.

Altha duduk  bersilah menghadap bangunan bangunan yang lebih tinggi dari gedung  yang ditempati altha ini. Menatap langit yang begitu cerah seperti bertolak belakang dengan perasaan altha saat ini.

Sedangkan devon masih sama duduk seperti tadi hanya saja di sampingnya ada altha dan devon menghadapnya.

“hufttt.” Altha menghembuskan napas. “darren masih benci sama gue?” pertanyaan pertama altha.

“darren gak pernah benci sama loe.” Jawab devon membuat altha menoleh menghadap devon sekarang, mereka saling berhadapan.

Altha melakukan ini untuk mengetahui devon berbohong atau tidak. Altha melihat dari sorot mata devon, altha bisa melihat bagaimana mata darren saat berbohong begitupun juga dengan  devon karena mereka berdua bersaudara.

Dan saat ini altha tidak melihat kebohongan sama sekali di mata devon, yang terlihat hanyala ketulusan.

“dia gak akan pernah benci sama loe ta.”devon melanjutkan kata-katanya.

  “rasa sayang dia jauh lebih besar dan bahkan sama sekali gak ada kebencian.” Altha masih mendengarkan omongan devon sepertinya devon akan memperjelasnya.

“dia selalu datang ke rumah sakit waktu loe sakit dulu, bahkan waktu loe gak inget dia darren berusaha buat ngeyakinin loe walaupun kadang loe bersikap bodoh amat akan kehadiran nya.”

Perkataan devon seperti menampar altha, sesak sudah memenuhi tubuh altha karena mengingat apa yang dia lakukan dulu terhadap darrren, sebisa mungkin altha tidak menangis.

“gue kan amnesia.”

“ya tau mangkanya darren gak benci sama loe.”

Hening...

Altha hanya diam saat devon sudah selesai  menjawab pertanyaan nya.

“gak ada yang ditanyaain lagi?” Tanya devon karena melihat sendari tadi altha hanya diam.

“gue nunggu loe jelasin aja.” Ucap altha. “sepertinya banyak yang akan mau loe jelasin dan udah jelas semua pertanyaan gue pasti ada disitu.”

Devon yang mengerti segera menjelaskan penjelasannya, devon ingin altha segera tau dan semua nya akan segera selesai.

Devon akan membuat penjelasannya seringan mungkin seperti kata mamanya.





















































Next ...
COMMENT AND VOTE YA GUYS..
KASIH PENDAPAT KALIAN.

JANGAN JADI SILENT READER KESAYANGAN AUTHOR.

Ig : @bunganovella

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang