Te Amo Ata | tikus nakal best friend nya bang vian

399 22 0
                                    

Mengingat semua bisa dimulai dari hal-hal kecil lalu untuk apa kamu pergi, apa kamu menyerah?-aren-












🍁🍁🍁

Altha sudah membawa beberapa tumpukan barang yang ia bawah dari kamarnya, ia letakkan dalam kerdus.

Dalam perjalanan menuju gudang altha terus menggeruntu dengan kelakuan abangnya tadi.
Hingga altha sudah sampai di pintu gudang, altha menghembuskan napasnya.

"hufftt.. udah lama gue gak kesini." Kata altha kemudian ia terawa dalam batinnya. Ngapain juga loe kesini ta altha..

Altha segera membuka pintu gudang dan segera meletakkan kardus yang ia bawah ini, lumayan berat bagi altha.

Gelap dan pengap itu yang pertama kali altha liat dan rasakan, semakin membuat altha tidak nyaman saja berada disini. Altha menyalakan lampu gudang ya hanya sedikit pengcahayaan.

Altha segera meletakkan kardus itu dan kembali lagi ke kamarnya.

Saat altha kembali altha tak sengaja menyenggol sebuah kardus yang berisi berbagai macam peralatan sekolah. Mungkin ini milik altha dulu sewaktu sma batin altha.

Tak ingin berlama-lama di gudang altha segera membersihkan buku buku dan lainnya ke kardus yang ia jatuhkan tadi.

Saat ia menaruh lagi barang-barang yang ia jatuhkan lagi, altha tertarik dengan sebuah buku kecil yang ia temukan. Dari sampul nya saja altha tertarik, ia akan membawa buku ini mungkin saja masih ada beberapa lembar tersisah. Altha juga ingin mengetahui isi buku tersebut.

Cit..cit

"ahhh bang vi." Teriak altha sekencang-kencangnya, ia menutup mata.

Dengan gesitnya vian sudah sampai di pintu gudang, ya sebenarnya sih vian tak jauh dari gudang tadi.

"apaan tha."

"tikus." Ucap altha dengan masih menutup matanya.

"elah gue kira apaan tha."

"takut bang."

"udah keluar lagian udah tau takut tikus malah lama-lamaan disitu."

"ih bang altha beneran takut."

"udah keluar tikusnya gak ada."

"beneran nih."

"iya.."
Altha membuka matanya kemudian keluar dari gudang.

"hufftt.." altha benapas lega.

"tadi gue liat tikus nya lari ke kamar loe dek." Ucap vian membuat altha mendelik.

"beneran loe bang."

"liat aja sendiri." Ucap vian kemudian meninggalkan altha tapi dicegat oleh altha.

"bang."

"apaan sih tha."

"beneran tuh tikus masuk kamar gue."

"serah loe kalau gak percaya."

"kamar gue kan bersih gak kayak kamar loe bang, kenapa dia gak ke kamar loe aja."

"tau mau bales dendam kali."

"emang gue punya salah apa sama siti."

"siti?"

"iya si tikus."

"ya gak tau loe Tanya aja sendiri."

"kan dia gak bisa ngomong."

"terus."

"ya bantuin gue napa bang, kan gue takut sama tikus."

"kenapa gue yang repot."

"elah bang loe kana bang terbaik gue."

"ya iya lah loe kan punya abang Cuma gue doang."

"please bang."

"oke gue ada permintaan tapi."

"elah bang sama adek sendiri perhitungan amat." Ucap altha.

"gak mau nih, ya udah biarin siti jadi penghuni kamar loe."

"ya kok gitu sih bang."

"serah gue lah."

"ih loe mah."

"gimana nih? Kalau gak mau sih gakpapa nanti malam loe tidur ada yang nemenin dek."

"ah bang gue jadi makin takut nih."

"ya tergantung pilihan loe dek."

"iya iya deh.." dengan pikir cepat altha langsung menerima perjanjian yang dibuat abangnya.

"tapi loe minta apa?" Tanya altha.

"nanti deh gue kasih tau jangan sekarang, gue lagi males mikir mau minta apaan."

"elah loe bang ribet amat deh."

"yakan terserah gue dek."

"tapi awas loe kalau yang aneh-aneh."

"iya iya gue gak sejahat itu kali dek."

"oke gue pegang omongan loe bang, sekarang usir gih tikus nya."

"iya iya bentar."

Vian memasuki kamar altha, sedangkan altha menunggu di sini saja. Nanti kalau altha ikut bisa-bisa bepapasan dengan siti, bisa mati altha apalagi tuh tikus adalah musuh bebuyutan altha hehe..

Vian hanya memasuki kamar altha saja, sebenarnya vian hanya bercanda saja tentang tikus yang memasuki kamar altha. Dan ternyata altha menganggap nya dengan serius ya ini sebagai keberuntungan bagi vian.
Vian kemudian kembali lagi ke altha.

"udah bang."

"keliatannya." Ucap vian sombong.

"kok cepet."

"tikusnya penurut gak kayak loe."

"ya enggak emang tuh tikus best friend loe mangkannya nurut sama loe bang."

"biarin yang penting tuh tikus keluar dan loe harus tepatin janji loe."

"elah iya iya bang."

"udah sono loe dari tadi belum mandi kan dek, mangkannya tuh tikus suka di kamar loe."

"eh enak aja meskipun gue belum mandi gue tetep wangi kale bang."

"iya gue tau yang tadi pakek parfum sebotol."

"bodo yang penting wangi."

"udah sono ."

"idih ngusir." Ucap altha.

"jangan lupa janji loe." Ucap vian sambil berjalan santai ke kamarnya.

"gue pura-pura lupa aja."

"gue terus ngingetin." Teriak vian.

Altha pun berjalan menuju kamarnya kembali, ke tujuan utamanya tadi.

















Hey hey ... Ketemu sama author lagiii..😁

Gimana gimana ..
Banyak yang nungguin cerita ini gak sih.

Pada seneng gak author up😪

Kalau suka abis baca vote ya jangan dibaca doang.



Dan lebih baiknya kalian kasih comment..

Yok comment nih author juga butuh pendapat kalian guys.




Oke lah author balik lagi ke tempat asal bye..

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang