Te Amo Ata | Lucunya ata

609 31 0
                                    

Senyum ku tidak akan pudar saat kamu disini karena kamu adalah kebahagiaan ku








Darren menurunkan altha dari gendongannya, altha langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"kenapa mukanya kok ditutup ata." Tanya darren.

"gak kenapa-napa kok." Altha masih menutupi wajahnya.
Darren mencoba membuka telapak tangan yang menutupi wajah altha itu.

"kenapa sih ata." Dan berhasil, kini darren menatap wajah altha dan memang benar. "gak kenapa napa kok."

"syukurlah blushingnya ilang." Ucap altha dengan polosnya. kini giliran telapak tanganya menutupi mulutnya. Altha mengeruntu ia merutuki perkataannya tadi.

Darren yang mendengar dan melihat tingkah polos altha kini tertawa sampai sampai memegangi perutnya yang kesakitan akibat tertawa. "o jadi dari tadi kamu blushing." Tanya darren yang membuat altha kini menahan malu.
"lucu banget sih pacar aren." Tanga darren mencubit pipi altha gemas.

"udah ah, katanya mau buatin ata coklat." Ucap altha mengalihkan pertanyaan darrren tadi.

"tuh kan ngalihin pembicaraan."

"mau dimaafin gak nih." Ancam altha.

"duh pinter banget sih ngancemnya."

"ya udah." Altha menyilangkan kedua tangannya dan berbalik membelakangi darren.

"ngambekan amat sih." Tangan darren meraih bahu altha, dihadapkan badan altha seperti semula menghadapnya. "jangan ngambekan ah." Ucap darren.
"kalau kamu ngambek tuh makin lucu jadi aren terus terusan cubit pipi kamu." Tangan darren mencubit gemas pipi altha 'lagi' mungkin pipi altha yang cabi kini sudah tirus akibat dicubitin terus menerus oleh darren.

Altha mengelus kedua pipinya. "ih sakit tau, katanya mau buati altha coklat."

"iya iya, gak sabaran amat sih."

"kan udah kangen sama coklat buatan aren."

"kangen sama coklatnya, atau yang buat coklat nya."

"ya kangen sama coklatnya lah, kan udah ketemu sama yang buat." Ucap altha. "eh tapi juga kangen sih sama yang buat, karena yang buat ngangenin." Ucap altha membuat darren tersenyum.
"duh aku blushing." Ucap darren menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Menirukan altha tadi saat sedang blushing.

"jangan ngeledek deh." Ucap altha kesal.

"beneran."

"gak di maafin nih." Darren langsung membuka keduan telapak tangannya yang menutupi wajahnya tadi. Jari jari tangan darren membentuk huruf 'v'
"iya iya maaf Cuma bercanda."

"bodo." Altha melangkahkan kakinya meninggalkan darren, altha lebih memilih pergi ke ruag nonton tv. Sebenarnya altha hanya 'berpura-pura' ngambek, ia ingin tau bagaimana reaksi darren nantinya.

🍁🍁

Darren membawa dua gelas coklat panas ditangannya. Aromanya sangat menggoda altha untuk segera langsung mengambil coklat itu, tapi altha masih melakukan aksi ngambek terhadap darren. kini mata altha tertuju pada layar tv di depannya.

"nonton apa sih?" tanya darren. "sampek gak tau kalau aren disini." Altha tidak menjawab, altha hanya 'berpura-pura' tidak mendengar darren. "masih ngambek nih." Tanya darren, dan tidak dijawab oleh altha. "nih coklatnya." Altha sama sekali tidak merespon perkataan darren. "gak mau nih." Goda darren. " ya udah aren aja yang minum dua duanya."

"minum aja sampek abis, kalau perlu sama gelas gelasnya." Ucap altha kesal, lalu meninggalkan darren. altha kini duduk di dekat gorden kamar darren, altha duduk dibawah karpet bulu bulu berwarna cream dengan bantal bantal kecil yang berceceran. Darren sengaja membuat tempat ini untuk altha, karena kebiasaan altha saat di sedang di roftoop dulu. Altha dan darren suka melihat senja, altha juga suka melihat lampu lampu malam, kendaraan berlalu lalang, orang orang yang sedang berjalan. Altha suka melihat itu semua dari roftoop.

Altha menyumpal kedua telinganya dengan earphone, altha memutar lagu kesukaannya. Dari jauh darren memperhatikan altha, darren jadi merasa bersalah mungkin dia 'kelewatan' jail.
Darren beranjak dari sofa yang ia duduki, ia menenteng kedua gelas berisi coklat itu. Kaki darren melangkah menuju tempat yang altha duduki.

Sekarang darren sudah berada di hadapan altha. Altha belum menyadari keberadaan darren karena telinganya tersumbat erphone dan matanya kini terpejam menikmati aliran nada yang mengalun.

Darren melepas earphone yang menyumbat telinga altha, hingga altha terperanjak kaget. Matanya yang semula menutup kini sudah terbelalak lebar kaget melihat darren yang kini sudah ada dihadapannya.
Darren menyodorkan satu cangkir coklat yang iabawa tadi.

"maaf."


















Yey update juga nih si author😁

Vote☺

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang