Te Amo Ata | Tingkah lucu darren

705 31 0
                                    

Rasanya lebih sakit melihatmu bersedih.






Darren dan altha sedang berjalan jalan, entah kemana mereka tidak tau. Mengikuti kaki melangkah, kalau kata darren ‘ asalkan sama altha kemanapun perginya kaki ini gak akan pernah capek untuk melangkah dan  genggaman tangan ini gak akan pernah lepas dari tangannya.’

“aren mau kemana sih?” tanya altha.

“hemmm gak tau.”

Altha melongo “haaa jadi kita dari tadi jalan gak tau mau kemana.”

“hmmm.”

“ihhh kamu mah ngeselin aren.” Ucap altha yang menampilkan wajah ngambeknya.

“hehehehe.. aku mah mau kemana aja asalkan sama kamu.” Goda darren.

“kalau aku mau pulang emang mau ikut.” Ucap altha yang membuat darren terkejut sekaligus kikuk.

“hehehe.. ya gak gitu juga sih.”

“katanya mau kemana aja asalkan sama aku.”

“pengennya sih gitu ata.” Darren mencubit pipi altha gemas. “sebenarnya aku juga pengen sama kamu terus tapi aku juga pengen mewujudkan impian davin, seenggaknya ini yang bisa aku beri ke dia dengan cara mewujudkan keinginannya. Ya walaupun udah terlambat.” Ucap darren lesu.
Altha yang melihat itu merasa bersalah.

“kak davin pasti bahagia disana.” Ucap altha dengan senyumnya. “kak  davin beruntung punya kamu ren, sangat sangat beruntung. Aku gak bisa melihat tapi aku bisa merasakannya.” Ucap altha membuat darren sedikit meninggalkan kesedihannya tadi. “udah ah jangan sedih dong nanti kak davin di sana juga ikutan sedih lagi liat muka adeknya kusut kek gini.” Ucap altha membuat darren tertawa, melihat itu altha lega setidaknya ia bisa meminimalisir kesedihan darren.

“walaupun kusut tapi masih ganteng kan.”

“sedikit.” Ucap altha jail.

“kok sedikit.”

“nah terus.”

“gak bilang ganteng gitu pakek banget.”

“enggak ah.”

“kenapa.”

“jangan ganteng ganteng aren, nanti kamu banyak yang naksir.”

“biarin.”

“ih ganjen ya awas aja kamu.”

“dih ngambek.”

“biarin.” Altha menjulurkan lidahnya.

“kalau udah punya cewek kayak ginih nih.” Darren mencubit pipi altha gemas. “mana bisa aku mandang cewek lain.”

Blusss.. seketika pipi altha mengeluarkan semburan merah. “kalau blushing gini makin gemesin deh.” Ucap darren.

Altha menangkup kedua pipinya. “ihh enggak blushing tau..”

“iya deh terserah.” Darren merangkul pinggang altha.
“kita ke taman aja yuk, disana pemandangannya indah kamu pasti bakal suka.”

“boleh.”

“yuk.” Darren menggenggam tangan altha.

“kemana?” tanya altha heran.

“loh katanya mau ke taman.” Altha mengangguk. “kita pakek mobil soalnya agak jauh.” Altha melongo.

“ihhh aren capek tau udah jalan sejauh ini.” Altha memanyunkan bibirnya.
Melihat itu darren malah gemas. “mau aku gedong.”

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang