Te Amo Ata | Boneka untuk Ata

277 12 0
                                    

Rindu ini setiap detik bersamaan dengan tidak ada nya kamu, jadi jangan pergi, jangan buat aku merasakan rindu.








Sudah tiga hari altha tidak keluar kamar semenjak kejadian di rumah devon.

Chelsea dan argha sudah membujuk altha untuk bangkit, vian jangan ditanya lagi  bahkan setiap menit jika tidak kuliah dia akan kamar altha hanya untuk mengecek keadaan altha.

Vio dan mika juga menyempatkan datang untuk memberikan motivasi pada altha. Bahkan altha tidak meperdulikan orang disekitarnya, ia hanya melamun kemudian menangi, hanya itu yang dilakukkan altha.

Sekarang hari keempat altha melakukan itu, malam ini dia berada di balkon kamarnya sambil memeluk boneka pemberian davin.

Boneka kesayangan altha ini ia peluka rapat-rapat melepaskan semua rindu walaupun altha masih terjerat di dalamnya.

Altha masih tidak  mempercayai omongan devon, bahkan altha memang harus tidak percaya devon.

Altha tau darren tidak akan meninggalkannya ia sudah janji, lagi pula devon adalah pembohong bagi altha.

Sudah tengah malam altha masih berdiri menatap langit malam yang sepi karena tidak ada bintang.

Walaupun angin malam ini cukup kencang menerpanya ia tidak bergeming dari posisinya.

Air mata pun tidak berhentinya menetes dari mata altha. Altha sangat rapuh tanpa darren, ia tidak tau harus apa yang ia lakukan sekarang.

Altha semakin mempererat pelukkannya pada boneka yang cukup besar agar kehangatan memelukknya.


ataa.” Sapa darren membuat altha yang duduk di kursi balkon kamarnya menoleh.

“aren.” Altha tersenyum melihat  darren nya disini. “kesini kok gak bilang-bilang sih aren.”

“emang gak boleh ya pacarnya ata yang ganteng ini kasih kejutan.” Altha tertawa mendengar pernyataan darren, memang benar sih darren sangat tampan.

“ihh pd amat.”

“gakpapa lah kan sama pacar sendiri.” Ucap darren.

“kenapa aren?” Tanya altha darren yang tidak peka pun menautkan kedua alisnya. “kok kesini?”

“mau apelin pacar dong.”

“emang punya pacar?.”

“eh eh jadi  darren yang ganteng ini gak diakuin nih.” Darren pura-pura ngambek dan itu membuat altha semakin gemas saja.

“emang siapa sih pacarnya ata kepo ni.” Ucap altha semakin jahil.

“tau dia lagi amnesia kali.” Ucap darren membuat altha tertawa.

“utut utut aren kalo ngambek kok makin lucu sih ata jadi sayang.” Ucap altha membuat semburat merah keluar dari pipi darren.

altha selalu saja bisa membuat darren  kesal dan senang secara bersamaan.

“apa sih ata.” Darren menghampiri altha lalu memeluknya ketika altha sudah berdiri. “aren kangen sama ata.” Ucapan darren membuat altha terkekeh.

“kan kemaren kita ketemu aren.”

“aren tuh kangen ata setiap detik.” Ucapan darren kembali membuat altha terkekeh. Altha melepaskan pelukkannya tapi tidak bisa darren terlalu erat memeluknya.

“ih aren sesek ni ata.” Rengek altha barulah darren melepaskannya.

Darren menatap mata altha, ia sangat suka mata indah altha. Selalu saja tidak bisa lepas dari jeratan mata indah satu ini.

“ata kenapa sih mata kamu indah banget.” Kini giliran pipi altha lah yang memerah.

“jago banget sih ngegombal.”

“enggak beneran mata kamu tuh emang indah, aren sampek gak bisa lepas.” Ucap darren yang mata nya belum lepas dari mata altha.

Omongan darren membuat altha memalingkan wajahnya, ia mencoba untuk tidak melihat darren saat ini mengalihkan pandangan kemana saja.

“hey..” panggil darren dengan suara lembutnya, selama ini suara lembutnya itu hanya dikeluarkan pada altha dan itu membuat altha semakin terbius dengan pesona seorang alzelvin darren.

“aren punya kejutan lo.”
Altha menoleh kea rah darren kemudian memberi tatapan seolah berkata ‘apa’

“tutup mata dulu dong.” Ucap darren membuat altha menuruti perkataannya. Darren mencubit gemas pipi altha. “jangan ngintip ya.” Altha mengangguk.

Kemudian altha merasakan ada yang memeluk nya, tapi aneh berbulu  itu yang menyetuh altha saat ini. Hal itu membuat altha terkejut dan reflek membuka matanya sebelum di  intruksi oleh darren.

Altha terkejut ada tangan boneka melingkar di pinggang altha. Altha berbalik dan betapa terkejutnya melihat dihadapannya sekarang ada boneka yang cukup besar membuat altha tersenyum.

“pengen dipeluk ata.” Ucap darren yang bersuara kecil dan melambai-lambaikan tangan boneka itu.

Altha langsung berhamburan memeluk boneka tersebut membuat darren agak terhuyun. Darren masih bisa melihat senyum altha walaupun boneka ini menutupi badanya.

Altha melepaskan pelukkannya, kemudian darren meletakkan di kursi yang diuduki altha tadi.

“suka?” Tanya darren dan dijawab dengan anggukan altha.

“makasih ya aren.” Altha langsung memeluk darren.

Darren mengelus puncak rambut altha kemudian mencium nya, harum altha sangat lah memabukkan bagi darren.

“aku kira kamu gak bakalan suka.”

“kenapa”

“aku gak tau boneka  yang kamu sukai ata.” Ucap darren. “tapi aku seneng banget kamu suka sama boneka ini.”

“terus siapa dong yang milihin boneka ini.”

“mama.” Ucap darren membuat altha semakin mempererat pelukkannya.































Aren ata moment😁
Tuh auhtor kasih


Comment part ini guys gimana menurut kalian?
Vote.


Ig : @bunganovella

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang