Te Amo Ata | Rindu mata teduh miliknya

542 22 0
                                    


Mata teduh milik mu selalu ku rindukan ata, dan jangan buat aku tersiksa dengan rindu itu.










Pagi-pagi sekali darren sudah sampai di rumah sakit, darren langsung menanyakan ruang inap altha dan langsung ke ruang inap altha.

Darren berjalan dengan cepat, darren sangat khawatir dengan kondisi altha membuat darren bisa menemukan kamar altha.

Akhirnya ia memutuskan untuk menenangkan diri sejenak. Darren menghelai napas gusarnya.
Terakhir vian mengabari darren bahwa altha belum siuman, darren semakin khawatir. Bahkan matanya tak lekat dari ponsel yang ia pengang. Darren terus bertanya pada vian lewat pesan.

Hingga batrai ponsel darren sudah habis membuat ia lebih frustasi lagi, maka dari itu darren sekarang ingin cepat-cepat menemukan ruang inap altha.

Kali ini darren lebih tenang, ia melanjutkan langkah kakinya lagi mencari ruang inap altha. Dan tak berapa lama akhirnya darren menemukannya. Darren hanya perlu sedikit lebih tenang.

Ia mengetuk pintunya terlebih dahulu.
Tok tok tok.. darren membuka pintu ruangan itu, dan yang pertama darren lihat altha yang terbaring dengan selang infus. Matanya masih menutup seperti yang diceritakan vian padanya. Darren masih tetap berdiri di depan pintu, seperti tidak bisa melakukan apapun.


🍁🍁

Vian menoleh ketika pintu itu terbuka, ia melihat darren yang masih diam. Mengerti apa yang harus ia lakukan vian berdiri dari tempat duduknya ya disamping altha. Ia berjalan meninggalkan ruangan itu.

🍁🍁

Darren menhampiri altha yang masih memejamkan mata, ia duduk di samping altha yang ditempati vian tadi. Darren tidak tega melihat altha seperti ini, bahkan jika altha jatuh saja darren sudah panik.

Mata darren melihat mata teduh altha yang sampai saat ini masih menutup, darren lebih suka altha yang tidak bisa diam, hyper dari pada melihat altha terbaring lemas.

"ata kok lama sih gak bangun bangun, aren kesini buat ata. Ata cepet bangun ya.." ucap darren menggenggam tangan altha yang terdapat selang infus.

"aren kangen sama ata.." mata darren terus saja menatap wajah altha, tapi altha masih sama belum membuka matanya. Sempat akan menangis melihat altha seperti ini.

Tok tok tok..

Terdengar suara ketukan pintu, membuat darren tersadar dengan lamunannya dan menoleh ke arah pintu. Terlihat vian membuka pintu, sama seperti darren muka vian terlihat lesu tak bersemangat.

Vian duduk di sofa ruangan altha.

"belum bangun juga."

'hmm.." ucap darren yang kembali menatap wajah altha.

"huffftt.." vian menghelai napas. "gak suka gue liat adek gue kayak gini, kayak bukan altha yang hyper."

"iya sama vi." Ucap darren. "vi kalau loe mau pulang aja gakpapa, biar gue yang jagain altha."

"gak ah gue disini aja."

"gue tau loe belum istirahat sama sekali kan."

"sok tau loe."

"bukan sok tau sih, emang kan kayak gitu."

"huffttt.. gue khawatir sama altha jadi gak bisa tidur."

"tuh kan apa gue bilang." Ucap darren. "loe pulang sana gih, gue aja yang jagain altha gakpapa."

"serah gue mau pulang atau gak." Ucap vian yang gak mau diatur, padahal ini juga buat kebaikannya.

"iya deh, kalau gitu loe tidur aja."

"udah gue bilang kan gak bisa tidur elah ren."

"terus gue harus bacain cerita dongeng gitu biar loe bisa tidur? Atau nyanyiin lagu nina bobok? Udah paksain buat tidur gantian nanti jagain altha." Ucap darren.

"oke nanti kalau ada apa-apa bangunin gue ya."

"iya iya."

"beneran loh."

"elah vi gak percaya amat loe."

"oke gue tidur."
Belum beberapa lama, hanya beberapa detik vian sudah terlelap tidur.

"katanya gak bisa tidur." Guma darren.

















Yuhu author update..

Sorry author ngaret publis😂😂

Maapkeun author😁




Udahlah vote aja.

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang