Te Amo Ata | Hal kecil

1K 38 0
                                    

Hanya hal kecil tapi itu terasa indah










Sesampai di dapur altha langsung mengambil gelas gelas kaca yang ada di lemari penyimpanan barag di dapur darren. Altha mengambil buah melon di kulkas lalu mengupas kulit buah itu.

“ata..’ panggil darren

“apa?”

“ati ati..”

Altha menautkan alisnya ia tidak mengerti apa yang di maksut darren
“ati ati ngupasnya jangan sampek pisaunya ngelukain tangan kamu.”

Seketika altha tertawa “apa sih ren.”

“aku serius ati ati ya..”
Altha menggelengkan kepalannya heran.

Darren terus saja memperhatikan altha saat altha mengupas  kulit buah itu. Hingga altha risih bukan risih sih sebenarnya tapi altha memang tidak suka di perhatikan se detail itu. hingga saat altha ingin mengatakan agar darren tidak melihatnya lagi. Tangan altha terkena pisau hingga jari altha mengeluarkan darah.

“tuh kan.” Darren langsung mengambil tangan altha dan melihat luka di jari altha. Darren yang panik langusng mengambil kotak obat di dekat dapur. Darren membersikan luka di jari altha dengan alkohol. “tahan ya pasti perih.” Ujar darren lembut tak sepanik tadi.

Altha memperhatikan darren lekat lekat. Seulas senyum terukir di wajah altha. Altha sangat bahagia karena memiliki darren yang sangat perhatian.

Darren mengobati luka altha dengan sangat hati hati karena takut altha kesakitan.

“udah..” tanya altha saat darren sudah mengemasi obat obatan itu dan di kembalikan lagi ke kotak obat.

“udah sakit.” Tanya darren yang wajah nya masih khawatir.

“enggak.”

“lain kali ati ati ya.”

‘iya lagian ini Cuma luka ringan kok.” Kata altha

“pokoknya jangan sampek kamu terluka.”

“iya khawatir banget sih.” Altha gemas melihat tingkah laku darren yang protektif.

“biarin itu tandanya aku sayang beneran sama kamu.”

“iya deh tau yang sayang banget sama ata.”

“hehehe.. ada yang sakit.” Sambil memegang jari altha yang  terluka tadi.

“enggak kok kan udah di obati aren.”

“nanti pasti sembuh.” Darren mencium jari altha

“tuh udah sembuh.”
Kemudian mereka altha dan darren tertawa bersama memang hal hal kecil seperti ini membuat kebahagiaan. Hal Sederhanalah yang membuat kebahagian mengiringinya.

“sini biar aku aja yang kupas.”

“iya deh.”  Altha menyerahkan pisau dan buahnya pada darren “emang bisa ngupas.”

“bisa dong.”

“iya deh percaya.” “aren.”

“iya kenapa ta.”

“ati ati ngupasnya.”

“hehehehehe.. iya.”

💦💦

Setelah berpamitan dengan dera dan alza altha melangkahkankakinya menuju mobil darren karena dia pulang diantar oleh darren. Altha tadi sudah menolak tawaran darren karena ia ingin agar darren menemani orang tuanya saja. Tapi darren juga menolak permintaan altha karena ia khawatir jika altha pulang sendiri orang tua darren juga tidak keberatan mereka sudah menganggap altha sebagai anak mereka sendiri.

Hingga mobil darren berhenti sudah sampai dirumah altha ternyata. selama di  perjalanan hanya terjadi obrolan kecil antara darren dan altha. Darren yang biasanya sangat aktif bertanya pada altha atau bercerita tadi hanya membicarakan hal hal kecil karena ia tau altha sudah lelah, ia tidak ingin membuat mood altha hancur.

“langsung tidur ya ata..” altha mengangguk

“good night.”

“too.” Jawab altha singkat dan langsung meninggalkan darren.

Darren masih menunggu altha hingga memasuki rumahnya. Ia menunggu lampu kamar altha sampai padam yang terlihat dari bawah karena memang kamar altha di atas. karena ia ingin melihat altha yang terlelap dalam tidurnya ya walau tidak secara langsung.

Lama darren menunggu tapi kamar altha masih di terangi cahaya.

Apa ata belum tidur ya.. batin darren

Darren lalu mengambil ponselnya dan mencari nomor yang bertuliskan ata.. di ponselnya. Setelah itu darren mencoba menghubungi altha.

“Hallo..”

“Hallo..” jawab altha “ ada apa ren..’

“kamu belum tidur.”

Altha yang sudah tau tentang kebiasaan darren ini saat ia mengatarkan altha langsung bergegas menuju balkon kamarnya. Dan benar ternyata mobil darren masih berada di pekarangan rumah nya.

“ngapain keluar.” Tanya darren yang sudah melihat altha sekarang berada di balkon kamarnya.

“cepet masuk ata angin malam gak bagus buat kesehatan kamu.” Tutur darren.

“kamu sendiri ngapain disitu.”

“seperti biasa nungguin bidadari tidur.”

“ish aren..” darren yang melihat altha tersenyum ke arahnya juga ikut tersenyum

“kamu kenapa kok belum tidur.”

“belum ngantuk.”

“mau aku nyanyiin gak.”

“ihh apa sih kayak anak kecil aja, udah sana pulang.”

“gak mau sebelum kamu tidur.”

“ih bandel ya..”

“kamu yang bandel, jam segini belum tidur.”

“ya udah deh aku tidur, tapi kamu juga harus pulang angin malam gak bagus buat kesehatan.” Tutur altha yang menirukan gaya bicara darren Membuat darren yang  mendengarnya tertawa.

“hehehehe siap bos tapi kamu harus tidur gak boleh bohong ya. Nanti kalau sampai rumah aku telpon vian buat tanya kamu udah tidur apa belum.

“duh perhatiaannya iya iya.”

“ya udah aku pulang dulu night jangan lupa mimpiin aren.”

“iya”

“bales dong.”

“iya night too.”
Darren pun melajukan mobilnya membela jalanan malam yang sepi tapi masih ada orang yang berkeliaran. Lampu lampu jalan yang menerangi malam ini terlihat begitu indah. Hingga seulas senyum terlukis di wajah darren. Ia teringat altha gadis itu, mampu membuat hari hari darren penuh warna.walau dengan sikapnya yang cuek tapi kenapa bisa darren jatuh cinta pada altha, cinta memang aneh.













Vote and comment☺
Sory for typo😊

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang