Te Amo Ata | Pacar galak

708 30 1
                                    

“kalau punya pacar galak mah gak ada yang mau deket deket aku ata.”









Pagi pagi sekali altha sudah rapih, altha sudah berkemas hanya tinggal berangkat. Rambut altha dibiarkan digerai tampak cantik.

Altha memandangi darren yang masih terlelap tidur di sofa ruang tv, mukanya sangat lucu hingga altha tertawa sendiri melihatnya batinya sangat menggemaskan.

Jam segini dia belum bangun juga padahal kan ia memilik janji akan mengantarkan altha ke bandara hari ini.
Altha mengelus pipi darren dengan lembut, mata darren langsung membuka ya walaupun masih terlihat ia masih mengantuk. Dipegang tangan altha yang mengelus pipinya tadi.

“bangun aren udah pagi.”

“gak mau.” Ucap darren dengan nada yang dibuat buat.

"kamu gak mau nganterin aku buat yang terakhir kalinya.”

“huss kamu ngomong apa sih ta.” Darren bangkit dari posisi tidurnya.

“ya kan betar lagi aku mau pulang kamu gak mau nganter aku kebandara.”

“ya tapi jangan ngomong kayak tadi dong.” Ucap darren dengan emosi.

“maaf salah ata salah ngomong ya.” Mata altha berkaca kaca.

Darren mengusap rambutnya kasar, ia baru menyadari jika ia baru saja membentak altha. Dan sekarang darren merasa sangat bersalah. “hufff.. maaf ata.”

Altha yang tadinya menunduk karena takut melihat mata darren sekarang mendongakkan wajahnya. “aku yang salah aren, kenapa jadi kamu yang minta maaf.”

“maaf udah bentak kamu.” Darren menangkup pipi altha. “ata mau kan maafin aren.”
Altha mengangguk dan tersenyum “lain kali jangan kayak gitu lagi ya aren, ata takut liat aren marah.” Ucap altha. “dah mandi sana.”

“gak mau ah.”

“kamu gak mau nganterin altha ke bandara.”

“masih kangen.” Darren memeluk altha sangat erat, altha pun juga sama.
Altha melepaskan pelukkannya tapi ditahan oleh darren. “buru buru amat sih.”

“kamu bau belum mandi.” Canda altha.

“wah negeledek nih ya.” Jari jari darren digerakkan di depan wajah altha dan sepertinya altha sudah tau apa yang akan dilakukan darren, altha berniat untuk kabur. Tapi sayang darren sudah mencekal tangan altha.tangan darren mengeletiki altha dan altha kegelian.

“udah ren.”

“gak mau.”

“aren.”
Darren pun menyudahinya dan memeluk altha kembali. “mandi sana.”

“iya iya.”

🍁🍁

Darren sudah tamapak segar setelah mandi. darren sudah rapih dengan balutan hoodie.
“aren.” Pangil altha yang duduk di meja makan.

“iya.”

“jangan ganteng ganteng dong nanti banyak yang naksir lagi.”

Darren terkekeh mendengar perkataan altha. “kalau punya pacar galak mah gak ada yang mau deket deket aku ata.”

Darren menghampiri altha dan mengacak acak rambut altha membuat altha cemberut seketika dan membenahi rambutnya yang telah diacak acak darren.
“ih aku gak galak ya, kamu tuh yang galak.”

“enggak kok.”

“bener nih.”

“iya aku tuh baik ata.”

“ohhh, aren aku berangkat sendiri aja deh.”

“loh kenapa?”

“sebelum kebandara aku mau ketemu sama orang yang kemaren.”

“siapa ta.”

“itu loh temen ku waktu sma, laki laki yang aku liat kemarin.”

“gak ada, gak pakek acara ketemu ketemuan segala. Aku langsung antar kamu ke bandara.” Ucap darren tegas membuat altha tertawa. “kok malah ketawa?”

“katanya gak galak.” Altha menaikan sebelah alisnya dan menahan tawa, ia menunnggu alasan darren kali ini.

Darren menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sebenarnya, ia hanya menutupi ke kikukanya. “ya siapa sih ata yang gak galak kalau punya pacar kayak kamu.”

“emangnya aku gimana.”

“ya cantik, apalagi kamu baik bisa bisa cowok yang sama kamu bisa salah mengartikan kebaikan kamu.”

“tapi kan mereka udah tau kalau aku punya aren.”

“ya kan aku Cuma pacar kamu.” Ucap darren “gimana kalau kita tunangan aja.” Ucap darren membuat altha melongo.

“haaa..”

“iya ta tunangan.”

“kan aku masih kulia aren.”

“ya kan Cuma tunangan ata.”

“tapi.."

“kamu gak mau.” Tanya darren.

“ya bukanya gitu.”

“ya udah kamu tunggu aku ya, kalau aku liburan aku bakalan ke rumah kamu sama bunda sama ayah.”

“ren kamu serius.”

“iya lah gak pernah aku seserius ini.” Ucap darren.

“hmm.”

“ata.” Panggil darren setelah hening beberapa saat karena sedang makan dan juga karena faktor pembicaraan tadi yang membuat mereka canggung.

“iya.”

“emmm kayaknya kamu gak mau ya kalau aku ajakin tunangan.”

“bukannya gitu ren.”

“tadi kamu ngomongnya juga kayak gitu, kamu naksir sama cowok lain?” tanya darren membuat altha marah, bagaimana tidak itu tandanya darren tidak percaya dengan altha. “maaf ata bukanya aku bermaksut buat kamu marah Cuma aku takut kehilangan kamu.” Darren mengenggam tangan altha. “maafin aren ya ata.” Altha pun mengangguk tapi wajahnya masih masam.

“bukanya aku gak mau aren.”

“terus kenapa?”










Vote

Vote

Vote


Vote

Vote readers

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang