Te Amo Ata | Mata teduh & Mata indah

593 36 0
                                    

Tak mau dia terluka sedikit pun karena lebih menyakitkan melihat dia terluka









"aw." Rengek altha yang terjatuh karena mengejar darren tadi ia sampai lupa belum mengikat tali sepatunya yang lepas.

Altha mengelus dengkul kakinya. Ya seketika darren menoleh saat mendengar altha terjatuh. Dan saat melihat altha sudah dalam posisi duduk darren langsung berlari ke arah altha.
Darren sudah jongkok menghadap altha, terlihat wajah cemas darren. "mana yang sakit ata." Ucap darren.

"ini." Rengek Altha menunjuk dengkul kakinya yang sedikit lecet dan mengelurakan darah.

"kenapa sih bisa jatuh." Tanya darren cemas.

"ya abisnya kamu sih lari nya kenceng banget, ata kan gak bisa ngejar aren." Ucap altha.

"maaf ya." Altha mengangguk."sakit aren."

Tanpa altha sadari kini darren sudah menggendong altha ala bridal style.

"aren turunin ata."

"nanti kalau udah sampai apartement, aren obatin kaki ata."

"ih enggak aren turunin."

"gak mau." Dan altha hanya bisa pasrah, altha menutup matanya agar dikira orang orang pingsan.

"ata."
Altha kini membuka matanya."hmm."

"aku kira ata pingsan."

"ih kamu mah, turunin ata."
Darren tidak menuruti altha, ia meneruskan jalannya.

🍁🍁

Hingga sudah sampai di apartementnya, darren menurunkan altha di depan pintu hanya sebentar untuk membuka pintu lalu darren mengendong ala brida style altha lagi.

"ata bisa jalan sendiri kok ren."

Darren tak memperdulikan altha, ia mengendong altha sampai ke sofa. Setelah altha sudah duduk manis di sofa darren berjalan lagi mengambil kotak obat yang ada di apartemenya.

Setelah darren mendapatkan kotak obat itu, darren menuju altha. Darren membersihkan luka yang ada di lutut altha yang sudah banyak darah.

Altha tidak tau jika ini akan separah ini, ia pikir tadi hanya luka biasa. Untung saja darren mengendongnya kesini coba kalau altha berjalan kesini mungkin luka itu akan semakin parah. Tapi entah kenapa altha tidak merasakan perih sama sekali. Malah ia menahan degupan jantungnya saat digendong darren tadi.

"tahan sebentar ya ata." Altha mengangguk.

Hingga dengkul altha sudah bersih, tidak ada darah lagi. "makasih ya aren udah diobatin." Ucap altha.

"seharusnya kamu gak usah bilang makasih ata dan seharunya aku minta maaf udah ninggalin kamu." Ucap darren dengan nada penuh penyesalan. Ini yang altha suka dari darren, darren tidak mau melihat altha terluka sedikit pun. "maaf."

Tangan altha menangkup kedua wajah darren, kini mata altha dan darren saling berpandangan. Mata teduh milik darren dan mata indah milik altha saling larut dalam tatapan tak mau melepaskan.

"gak perlu minta maaf kok, ini salah ata yang kurang hati hati."

"tapi ini juga salah aren, coba aja aren gak ninggalin ata."

"udah ah, ata maafin dari tadi sedih sedihan mulu. Ata kan disini pengen seneng seneng."

"hehehehe.. iya ya."
"maaf ya jadi bikin ata sedih dari tadi."

"ihhh dari tadi minta maaf mulu."

"hehehe.. ya udah gimana kalau aku buatin coklat panas buat permintaan maaf aren."

"permintaan maaf diterima. Hehehehe.."

"kalau coklat aja langsung."

"hehehehe."

"ya udah tunggu bentar ya aren buatin."

"aku bantuin ya ren."

"enggak disini aja, lagian kaki kamu kan masih sakit."

"enggak kok nih." Altha menggoyang goyangkan kakinya "aw.." dan memang sedikit perih.

"tuh kan disini aja ya."

"gak mau ah, kan pengen bantuin aren buat coklat. Biar kayak adegan romantis gitu." Ucap altha polos membuat darren tertawa.

"duh lucu banget sih ata." Darren mencubit pipi altha gemas.

"sakit aren." Altha mengelus pipinya. "boleh ya."

"ya udah boleh, tapi gak boleh jalan ya."

"terus ata harus merangkak gitu kayak bayi." Tanya altha lagi lagi dengan kepolosannya.

Darren tak menjawab pertanyaan altha, ia mengendong altha lagi ala bridal style menuju dapur.

"aren turunin."

"mau dengkulnya berdarah lagi." Tanya darren yang dijawab dengan anggukan altha.

"ya udah biarin aren gendong ata." Ucap darren. "katanya mau romantis." bisik darren membuat altha terdiam menahan blushingnya. Sekarang wajah altha bersembunyi di dada bidang darren.





Vote setelah baca



Vote



Vote


Vote

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang