Te Amo Ata | bang vian kangen altha

511 30 1
                                    

Kamu tau disini aku rindu Menunggu waktu yang tak pasti, tapi tetap ku lakukan karena aku tau ini akan indah nantinya














Author pov.

Vian sedang berbicara pada devon di taman rumah sakit, ia merasakan ada hal yang aneh. Cukup lama mereka berbicara hingga keduanya sama sama mengkahiri.

"gue bakal tanggung jawab atas semua ini." Ucap devon.

"gue percaya sama loe, dan jangan sampek loe rusak kepercayaan gue." Tegas vian.

"tenang gue gak bakal ngingkarin janji gue."

"oke."

"vi tapi gue masih boleh ketemu altha kan."

"untuk sekarang iya, tapi gue gak tau apa reaksi altha setelah dia tau semua tentang loe."

"gue udah ngira, lebih baik gue ngehindar."

"loe tau apa yang harus loe lakuin." Devon tertunduk.
"ini semua udah takdir, dan buat ini sebagai pelajaran aja biar loe kedepannya semakin baik."

"makasih vi."

"hmm.. gue balik ke altha." Devon menganggukan kepalanya tanda mengiyakan.

🍁🍁


Kamar inap altha.

Altha terlihat sedang berbincang ringan dengan kedua orang tuanya, entah itu Chelsea menanyakan keadaan altha apakah sudah mendingan.

Terdengar ketokan pintu dan setelah itu terbuka menampil kan vian yang sudah disambut senyuman oleh altha.

"bang vi." Sapa altha, kali ini ia terlihat begitu ceria ya walaupun dengan keadaannya sekarang. "bang vian udah pulang."

Vian berjalan mendekati ranjang altha. "bang vian masih di kampus." Wajah altha berubah masam. "kan bang vian udah disini altha berarti kan udah pulang." Ucap vian.

"pasti pulangnya gara-gara bang vian tau ya altha ada di rumah sakit."

"gak gr banget nih anak."

"ya terus ngapain disini
pulang aja sana." Altha ngambek.

"dih sok ngambek lagi." Goda vian.

"biarin."

"ngapain abang pulang."

"lah ngapain abang disini kalau gitu."

"kan bang disini karena kangen sama adek abang yang bawel ini." Ucap vian sambil mencubit pipi altha.

Altha merasa aneh seperti ada satu ingatan muncul di pikiran altha.

"ihhh ma nih sih abang resek." Sedangkan Chelsea dan argha ketawa ketawa saja melihat kedua kakak beradik ini.

"vi kan adeknya lagi sakit" tegur Chelsea yang sebenarnya hanya bercanda.

"biarin ma kan vian kangen sama adek vian ini."

"ya udah lanjutin ngeledeknya."

"ih sih mama mah kok malah ada di pihak bang vian sih."

"yey gak ada yang belain." Ucap vian kembali menggoda altha.

"kan masih ada papa."

"papa pura-pura gak denger."ucap argha.

"ih papa sama kayak mama."

"udah udah ah bercanda nya." Ucap argha "biarin adek kamu istirahat."

"gakpapa pa altha masih pengen ngobrol sama bang vian. Lagian katanya bang vian kan kangen sama altha." Ucapan altha hanya disambut tawa oleh vian.

"iya deh tapi jangan sampek kecapean ya."

"iya pa." patuh altha.

"eh vi." Panggil Chelsea.

"iya ma."

"tadi kan kamu sama devon sekarang dimana dia." Ucap Chelsea . altha baru teringat ia kan tadi bersama devon, terus dimana dia sekarang.

"eh iya kan devon tadi sama altha."

"iya devon kan tadi yang bawa altha kesini." ucap argha.

"oh dia tadi pamit keluar sebentar sama vian."

"kemana bang? Pulang?"

"gak tau altha sih devon gak nyebutin lagian bang vian kan gak kepo."

"kirain bang."

"papa keluar sebentar yam au urus administrasi rumah sakit."

"mama temenin ya pa."

"iya."

"ih mama sama papa romantis romantisan mulu ih."

"kayak kamu gak pernah aja altha."

"vian kamu jagain adek kamu ya."

"siap ma."

"jangan diajakin ngobrol terus."

"iya iya ma, paling bentar lagi nih anak tidur. Kan kebooo banget."

"ih bang vian juga."




















Makin banyak aja DarkReaders nih kan kasian author..

Kasih vote dong biar author semangat nulisnya. Author sedih nih liat yang baca banyak yang vote kok gak sama😢

Comment guys menurut kalian cerita ini gimana?

Ngebosenin kah?

Comment kasih saran buat cerita ini..

Aku juga butuh pendapat kalian nih dari segi pembaca kek apa sih cerita ini.

Makasih buat yang udah vote cerita ini

See you di chapter berikutnya guys

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang