Aku hanya merindukan orang yang aku cintai.
Apa itu salah?Seorang gadis sedang menatap lurus langit dihadapannya, langit yang tampak gelap dengan penuh bintang. Tak begitu ramai bintang untuk menemani malam nya.
Sudah dua hari altha dari sadar ia terus melakukan kegiatan ini. Dua hari setelah sadar altha masih diam, ia tidak tau harus bagaimana.
Keluarga altha Chelsea, argha, vian mencoba untuk menjalin komunikasi dengan altha tapi hasil nya nihil altha hanya berbicara seperlunya saja.
Bahkan vio, bagas dan mika setiap hari menjenguk altha untuk sekedar menghibur altha. Bagas dan vio selalu saja bertengkar untuk membuat suasana yang lucu, tapi usaha mereka benar-benar mendapat hasil yang nihil. Mereka rindu dengan altha yang dulu, dimana altha mereka.
Seperti saat ini, altha sedang berdiri di jendela agak besar yang berada di kamar inap nya. Chelsea dan argha selalu pulang karena altha sendiri yang meminta. Ia tidak ingin mama nya juga jatuh sakit.
Dan sekarang vian sudah terlelap dalam mimpi nya di sofa. Memang ukurannya tidak terlalu besar, bahkan jika dilihat vian tersiksa dengan posisi tidur seperti itu tapi vian menunjukkan dia baik-baik saja, dia tidak akan merasa baik-baik saja jika dia dirumah dan meninggalkan altha sendiri di rumah sakit.
Altha pasrah dengan keinginan vian, kalaupun ditentang altha akan kalah dengan vian dan altha juga malas untuk berbicara. Altha menjadi pendiam selama beberapa hari ini.
Altha masih fokus dengan lamunannya, sesekali hembusan angin malam membelai nya. Ingin sekali ia keluar dari tempat ini dan merentangkan tangan sambil mendongak dan matanya terpejam.
Altha hanya bisa memejamkan mata nya dan merasakan sedikit semilir angin yang menerpa nya.
“belum tidur dek.” Tanya sesorang di belakang altha, tangan nya mengelus lembut rambut altha.
Altha berbalik ke belakang dilihat vian dengan mata yang masih mengantuk.
“belum.” Jawab altha. Bukan altha biasanya ia akan menjawab pertanyaan vian dengan panjang lebar.
“kenapa?” Tanya vian.
“belum ngantuk.” Ucap altha singkat lagi.
“abang temenin ya.” Tawar vian.
“enggak abang tidur aja.”
“enggak abang mau temenin altha.” Kekeh vian. “lagian abang mau ngobrol sama kamu dek.” Ucap vian.
“abang masih ngantuk.” Altha memberika pernyataan dan itu memang benar vian benar-benar mengantuk.
“hehe iya sih.” Ucap vian dengan cengegesan. “ tapi kalo nanti dibawah ngobrol lama-lama juga ilang kok ngantuk nya.” Vian mencoba untuk mengelak agar bisa berbicara dengan altha, vian rindu altha yang dulu. “temenin abang ya dek.” Pinta vian dan dijawab anggukan oleh altha.
Dan jadilah mereka berdua, adek dan kakak sedang menikmati pemandangan malam. Jendela nya cukup muat untuk mereka berdua. Vian tidak yakin jika ia mengajak altha berbicara altha akan menyautinya bahkan untuk saat ini saja mereka sudah dilanda keheningan. Tapi vian harus mencoba, ia ingin mengembalikan altha yang dulu.
“dek.” Vian mengawalinya, altha pun menoleh.
“kamu bosen gak disini terus.” Altha menjawab dengan anggukan.
“cepet sembuh dong.” Tangan vian mengacak rambut altha gemas.
“biar abang bisa ajak kamu keluar.” Ucap vian. Altha menjawab lagi dengan anggukan.
“nanti kalo kamu sembuh abang akan traktir kamu deh beneran.” Ucap vian dan hanya dianggukin oleh altha. “mau apa ice cream, burger, mau beli makanan yang ada di pasar malam atau apa deh, semua bakal abang turutin abang janji sebisa mungkin abang usahain buat kamu.” Ucap vian karena ia benar-benar ingin altha kembali.
Altha menoleh dan ….. “kalau altha sembuh mau nurutin kemauan altha?” Tanya altha memastikan.
“abang usahain.” Vian kembali mengacak-acak puncak rambut altha dan mencubit pipi altha gemas.
“buat darren kembali.”
Hening.
Heyaaaaaa author balik 😁
Maap lama menunggu... Hehe (sibuk banget author) tapi boongUdah lah author bakal usahain update lagi (yeayyyyyyy author boong)
Enggak se beneran diusahain
Okay guys sampai ketemu di chapter selanjutnya..
Bye
ByeSebelum itu kasih comment and vote ya.. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...