Ristretto (40)

1.1K 141 6
                                    

Jakarta, Indonesia~

'Tok tok

"Permisi pak.."

Gandha mendongak saat mendengar suara pintu yang diketuk bersamaan dengan derit pintu yang terbuka. Disana, tepatnya diambang pintu berdiri wanita cantik berjilbab maroon. Gadis cantik berusia 25 tahun yang sudah menjadi sekretarisnya selama 3 tahun terakhir.

"Ya Ayasha.."

"Anda memiliki tamu pak, tuan Hermawan dari Star Group."

Gandha mengernyit, "bukannya saya tidak ada jadwal apapun hari ini?"

Gadis cantik bernama Ayasha itu mengangguk takut mendengar nada tajam atasannya. Ia takut Gandha akan murka karena masalah-masalah sepele seperti beberapa bulan terakhir. Hal yang sangat jarang terjadi karena selama 3 tahun ini Gandha yang dikenalnya adalah pria baik dan kebapakan. Namun entahlah.. beberapa bulan ini atasannya itu berubah lebih tempramen dan mudah marah, mungkin hal ini disebabkan juga karena permasalahan keluarga yang tengah membelit keluarganya jadi Ayasha hanya bisa bersabar dan mencoba memahami atasannya itu saja.

"Ayasha," seru Gandha menyadarkan Ayasha dari lamunannya.

"Ah iya pak, maaf. Tuan Hermawan sebelumnya memang tidak membuat janji, beliau datang mendadak hari ini setelah perjalanan bisnis di Amerika satu tahun terakhir."

Gandha mengangguk membiarkan Ayasha keluar dan menutup pintu setelah mengijinkan pemimpin Star Group itu masuk menemuinya.

"Arga.." sapa pria tua berusia 50 tahun itu saat memasuki ruang kerja milik Gandha. Membuat sang empunya kantor hanya tersenyum tipis.

"Hermawan," gumamnya berdiri menjabat tangan koleganya itu.

Pria yang dipanggil Hermawan itu justru tertawa. "Apa-apaan kau ini, kenapa tiba-tiba memanggilku Hermawan?"

Gandha hanya tersenyum tipis. "Duduklah.".

Pria itu mengangguk. "Sedang sibuk?"

Gandha menggeleng, "hanya memeriksa beberapa berkas."

"Dimana istri mu, aku sudah lama tak melihatnya."

Gandha meletakkan pulpen yang dipegangnya kasar. "Aku tidak memiliki istri Andreas."

Pria bernama lengkap Andreas Hermawan itu mengernyit. "Apa maksud mu?"

Gandha menelan saliva nya kasar. "Naka meninggalkan ku beberapa minggu lalu."

"Benarkah?" Tanya Andreas tak percaya. Ayolah, semua pengusaha di Indonesia juga tau seperti apa Gandha dan juga istrinya. Pasangan suami-istri yang selalu sukses membuat semua orang iri karena kemesraannya.

"Apa yang terjadi? Maaf, tapi kita semua tau seperti apa keluarga kalian." Sambungnya.

Gandha mengendikkan bahunya acuh, "entah. Mereka membantah dan meninggalkan ku seorang diri."

Andreas tersenyum tipis, "yah.. mungkin Tuhan sedang menguji mu."

Gandha mengangguk. Sebab ia tak tau harus bersikap bagaimana. Entah Tuhan yang mengujinya atau dirinya sendiri lah yang tengah menguji keluarganya.

"Mau ke bar malam nanti?" Gandha mengernyit mendapati ajakan Andreas sebelum akhirnya mengangguk. Hal yang sukses membuat seorang Andreas Hermawan tertegun sesaat.

- ☕️ -

Lisse, Belanda~

"Terima kasih Arthur," ucap Naka tulus saat Arthur menjemputnya di bandara tadi lalu membawanya ke Lisse.

RISTRETTOWhere stories live. Discover now