Ristretto (30)

1.2K 127 13
                                    

"Gue minta loe perkosa dia biar dia tertekan dan lari dari hidup Darren kenapa ini malah semakin deket?"

"Gue udah lakuin yang loe minta tapi gue gak bisa. Loe tau kan kalo gue–—"

"Loe impoten brengsek! Bahkan sama cewek sekelas Alicia Swan si model terkenal Indonesia aja loe gak bisa naik? Loe gila?!"

"Loe tau gue cuma bisa naik kalo sama loe tapi loe suruh gue buat merkosa cewe lain, loe yang sinting."

"Gak gue gak mau main sama loe."

"Oh yaa? .. loe gak mau main sama gue tapi loe punya anak sama gue? Oh, sayang ku. Harta Argandha dan Darrendra gak akan bisa bikin hidup loe enak. Cuma gue yang bisa bikin loe teriak dan desah karena keenakan. Gimana heum.."

"Gak loe—– ahh.. shit, ouh tangan loe ssh."

Dan semua orang mengerjapkan mata saat lampu ballroom tiba-tiba hidup kembali bersamaan dengan suara menjijikan dari wanita yang tengah berdiri kaku di atas panggung. Oh bukan hanya wanita itu, tetapi pria lain yang juga berdiri di dekatnya.

'Prok.. prok.. prok
Suara tepukan tangan itu seperti vonis mati bagi kedua orang yang masih berdiri diatas panggung dan menatap seorang pria dalam balutan jas hitam yang tengah berjalan kearah keduanya.

"Halo, Clarissa Xaviera dan Zidan Artajaya."

Clarissa dan Zidan, dua orang yang menjadi tokoh utama dari video tadi hanya bisa membulatkan matanya melihat siapa yang ada di depannya. Sean Alexanders Crovpelt, pengusaha muda penerus kerajaan usaha Crovplt.Inc dan juga pemilik firma hukum ternama di dunia internasional, Senders lawfirm. Firma hukum dengan pengacara hebat yang terkenal sebagai pengirim surat kematian bagi siapapun musuhnya.

"Apa-apaan ini?" Sentak Zidan setelah sadar dari keterdiamannya.

Sean mendengus memberikan tatapan tajamnya, menyorot dari atas hingga ke bawah pria yang semula akan dijodohkan Gandha dengan Alicia. "Ugh.. impoten heh?"

Zidan mendelik mendengar Sean yang berucap dengan nada mengejek. Sial, ia dipermalukan di hadapan banyak orang. "Jangan ucapan mu tuan!"

Sean tak bergeming, "perlu ku mainkan ulang permainan kalian? Pria impoten," ucapnya memberi penekanan pada dua kata terakhir.

"Kau tidak bisa seenaknya memfitnah kami. Siapa kau?" Kali ini Clarissa yang membuka suara.

"Ah sayang sekali.." ucap Sean memasang wajah sedihnya.

"Rupanya kalian tak cukup mengenal ku, ma— HENTIKAN LANGKAH MU BRATA SIALAN!" Sean menggantungkan kalimatnya dan membentak kasar pada pria tua yang tengah berusaha kabur diantara kerumunan para tamu.

Pria itu, Brata Artajaya— ayah dari Zidan Artajaya. Pria yang menjadi dalang penggelapan dana RG Enterprise, perusahaan utama milik Gandha. Pria gempal dengan kepala plontos yang tengah meringkuk diantara para pengawal milik Sean.

Sean kembali menatap lamat pada sepasang iblis yang ada di depannya. Ya, siapapun yang merusak kebahagiaan gadisnya maka mereka adalah iblis yang harus terbakar ditangan Sean.

"Sungguh aku terluka saat kalian tak mengenal ku, jadi–—" Sean mengulurkan tangannya dengan senyum simpul.

"Perkenalkan, Sean Alexanders Crovpelt. Calon suami putri bungsu Argandha." Ucapnya mencengkram kuat tangan Carissa membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Lalu apa urusan mu memfitnah kami?" Sahut Zidan tak terima.

"Oh iyakah? Maafkan saya kalo begitu tuan Artajaya yang terhormat. Sebab saya tidak pernah meminta maaf pada siapapun kecuali keluarga saya."

RISTRETTOWhere stories live. Discover now