Ristretto (39)

1.1K 146 9
                                    

"Lice.."

Alicia menoleh, menatap seseorang yang baru saja membuka pintu dengan kasar.

"Mas," gumamnya tak percaya. Bagaimana bisa pria itu ada disini?

Darren melangkah cepat ke samping brankar istrinya, dan membuat Alicia memejamkan mata saat pria itu mencium keningnya lama begitu sampai di sampingnya.

"Ada yang sakit?" Tanya Darren begitu menjauhkan wajahnya.

"Perut," rintih Alicia pelan yang diangguki Darren.

"Sabar ya, Ale baru panggilin dokter." Ucap Darren dengan tangan kirinya yang mengusap perut buncit Alicia lembut.

Tepat setelah Darren mengatupkan bibirnya kembali, terdengar derap langkah memasuki ruangan Alicia.

"Permisi, boleh saya periksa?" Sapa dokter itu ramah.

Darren bangkit dan menggeser tubuhnya, memberi ruang pada dokter itu untuk memeriksa kondisi istrinya.

"Sudah jauh lebih baik, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Mungkin lusa Nyonya sudah bisa pulang." Alicia mengangguk mendengarnya.

"Kalo begitu saya permisi," pamit sang dokter meninggalkan keempat orang yang berada di ruang rawat Alicia.

"Lice, okay?" Tanya Sean lembut yang diangguki oleh Alicia dengan senyum tipisnya.

"Eum.. Alice mau bicara berdua sama Kak Al, boleh?" Sean mengangguk pelan dengan senyumnya. Pria itu mengerti kebutuhan sepasang suami istri ini untuk saling meluruskan masalahnya.

"Kalo gitu, Abang sama Ale ke kantin dulu." Pamit Sean menggandeng Vanila untuk ikut keluar mengikutinya.

Darren bergerak kembali mendekat, duduk di samping brankar Alicia dan meraih tangan istrinya untuk di genggam. "Sayang.."

Alicia tak menjawab. Wanita yang tengah mengandung 23 minggu itu justru menangis terisak membuat Darren semakin maju mendekap istrinya erat.

"Maaf.." gumam Darren membuat Alicia menggeleng.

"Aku yang minta maaf Mas," gumam Alicia.

Merenggangkan pelukannya, Darren menangkup kedua pipi istrinya lantas mengecup puncak hidung Alicia sekilas. "Kita salah. Kamu.. aku, kita punya porsi salahnya masing-masing. Yang penting sekarang, kita udah ketemu. Jangan lagi tinggalin aku Lice."

Alicia mengangguk dengan sesenggukkan. "Kangen," rengeknya membuat Darren terkekeh.

"Salah siapa main kabur-kabur aja, hm.." Alicia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jangan pergi lagi, hm.. kita lewati semuanya sama-sama," ucap Darren yang diangguki Alicia.

- ☕️ -

Jakarta, Indonesia

"Papa harus keluarin aku dari penjara Pa.." rengek wanita itu mencengkram tangan pria tua yang di genggam nya.

Pria tua itu mengangguk mantap, "tentu. Tentu Papa akan bebasin kamu secepatnya."

"Papa janji?" Tuntut wanita yang mengenakan baju tahanan itu.

"Janji."

- ☕️ -

"Halo Al, ada apa?" Tanya Naka setelah mengangkat panggilan dari putranya.

Bukannya menjawab, Naka justru mendapati kekehan dari putra pertamanya itu. "Al kamu kok ketawa?"

"Oh Mommy sayang, Mommy masih tidur?"

RISTRETTOWhere stories live. Discover now