Extra Chapter: Menembus Batas

164 20 0
                                    

Musim dingin telah tiba.

Semua dedaunan pohon telah gugur sementara banyak binatang yang menjalani hibernasi untuk menahan udara dingin ini.

Jalanan kota Tokyo tetap sibuk seperti biasanya walaupun salju belum turun dan menyelimuti kota ini.


Malam itu, di kompleks apartemen yang menjadi markas pusat Gerakan Pemberontak, terlihat Azuki yang sedang berjalan di sebuah koridor sambil mengenakan sebuah jaket rok pendek berwarna merah, sebuah kemeja berwarna putih yang ditutupi jaket cardigan berwarna coklat dan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu yang dia kenakan di sisi kanan kepalanya.

"Ini dia" Kata Azuki yang berdiri di depan sebuah pintu. Azuki lalu merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kunci.

Setelah menatap kunci yang dia bawa selama beberapa detik, Azuki lalu memasukkan kunci itu ke dalam lubang kunci pintu itu, memutarnya dan membuka pintu itu.

Azuki memasuki apartemen itu "Maaf mengganggu" Kata Azuki.

Azuki mendapati apartemen itu kosong "Rupanya Minami tidak ada di sini" Kata Azuki sambil melihat sekeliling.

Azuki lalu memasuki ruang tamu dan mendapati sebuah celana panjang berwarna hitam dan sebuah sweater berwarna ungu yang terlipat rapi di atas sebuah sofa "Aneh sekali" Komentar Azuki.

Azuki lalu mendapati sebuah flashdisk yang masih tertancap pada sebuah blu-ray player "Apa ini?" Kata Azuki. "Apa Minami sedang menonton film?" Tanya Azuki dalam hati.

Azuki mencoba memutar kembali video yang ada di dalam flashdisk itu.

Di dalam video itu terlihat Minami, Azuki, Sakura, Miyuki dan Kaori yang berada di sebuah hutan yang gundul sedang melawan seorang wanita berambut oranye panjang yang mengenakan sebuah setelan resmi berwarna hitam.

"Oh, ini saat kita melawan Ryogi di hutan Gunung Fuji saat itu" Kata Azuki mengenali video itu.


Beberapa menit kemudian, seekor burung mendarat di balkon apartemen Minami bertepatan saat Azuki selesai menonton video yang diputar di blu-ray player.

"Apa itu?" Kata Azuki yang melihat ke arah balkon.

Azuki pun mendapati seekor burung yang berbulu merah sedang mengintip dari luar balkon "Jangan-jangan..." Azuki mulai bangkit dari sofa dan berjalan menuju balkon.

Azuki lalu membuka pintu geser kaca yang membatasi ruang tamu dengan balkon dan melihat burung itu hendak terbang "Tunggu!" Azuki berhasil menangkap burung itu dan membawanya masuk ke ruang tamu.


Setelah meletakkan burung itu di lantai, Azuki mulai duduk dan menanyai burung itu "Kau Minami, bukan?".

Burung itu terlihat seperti sedang berkeringat, walaupun secara biologis burung tidak bisa berkeringat.

Azuki kembali bertanya "Kenapa kau tidak berubah ke wujud manusiamu?". Burung itu kemudian mengeluarkan kicauan gugup.

"Ah, benar juga" Kata Azuki yang kemudian melepaskan jaket cardigannya dan menyelimuti burung itu menggunakan jaketnya. "Apa kau malu? Kupinjamkan jaketku dulu" kata Azuki.


Kemudian burung itu diselimuti api dan membuat Azuki terkejut hingga berdiri "Wah!".

Setelah api tersebut padam, terlihat Minami yang sedang telanjang dan hanya mengenakan jaket cardigan milik Azuki di pundaknya sedang menundukkan kepalanya karena malu "Uuuh...".

A Phoenix's Story [TAMAT]Where stories live. Discover now