Senjata Manusia 1

320 33 0
                                    


Beberapa minggu telah berlalu sejak Sakura bergabung dengan Gerakan Pemberontak, sekarang Sakura sering ditempatkan di misi yang sama dengan Minami dan Azuki.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di Ruang Komando setelah menyelesaikan sebuah misi "Terima kasih atas kerja kerasnya, ini upah kalian" Kata Ritsuko sambil memberi tiga buah amplop coklat pada Minami,Azuki dan Sakura.

"300 ribu yen, lumayan juga" Kata Azuki sambil membuka amplop miliknya "Apa yang ingin kamu lakukan dengan upahmu, Minami?" Tanya Azuki pada Minami.

"Mungkin akan kutabung, seperti biasanya" Jawab Minami "Bagaimana denganmu, Sakura?" Tanya Azuki pada Sakura.

"Itu bukan urusanmu, Azuki-senpai" Kata Sakura sambil berjalan keluar dari Ruang Komando meninggalkan Minami dan Azuki. "Sikapnya dingin sekali" Kata Minami "Sabar, mungkin saja dia punya alasannya sendiri" Kata Azuki.


Malam harinya, Ritsuko, Kanako dan Azuki sedang makan malam di apartemen Minami. "Jadi makan malam hari ini nasi goreng omelet?" Tanya Azuki.

"Ya, tiba-tiba aku jadi ingin memakannya jadi aku buat saja sendiri" Kata Minami. "Selamat Makan" Ucap Minami, Azuki, Ritsuko dan Kanako bersamaan.

Mereka berempat mulai memakan makanan mereka "Enak, seperti biasa" Kata Ritsuko. Kanako yang sedang makan kemudian melihat Sakura yang berada di lorong apartemen mengenakan seragam serafuku biru dan putihnya "Oh! Sakura-chan! ayo ikut makan malam bersama kami!" Ajak Kanako.

"Tidak usah, aku tidak lapar" Jawab Sakura yang kemudian kembali ke apartemennya. "Anak itu sedikit tertutup,ya" Komentar Kanako "Anehnya dia dapat bekerja sama dalam tim dengan baik" Kata Minami.


Kemudian, di Ruang Komando, Ritsuko sedang memeriksa daftar persediaan Gerakan Pemberontak "Hm? Aneh sekali" Ujar Ritsuko.

Ritsuko kemudian memanggil salah satu anak buahnya "Kenapa persediaan amunisi kita tidak kunjung tiba? harusnya persediaan itu sudah ada di Tokyo dua hari yang lalu" Tanya Ritsuko pada seorang wanita berambut hitam yang sedang mengoperasikan sebuah komputer.

"Mengenai itu, komandan..." Wanita itu ragu-ragu "Kapal kargo yang seharusnya membawa persediaan amunisi kita telah tenggelam dua hari yang lalu begitu juga dengan kiriman lain untuk kita yang seharusnya tiba di Tokyo".

Ritsuko pun terkejut "Apa? apa ini sabotase dari Perusahaan Asakura? mungkin aku harus menyuruhnya memeriksa hal ini" Ritsuko lalu segera menelepon seseorang melalui smartphonenya.


Pada suatu malam, Ritsuko sedang berjalan di koridor apartemen begitu dia mendapati Minami mengenakan celana panjang berwarna hitam dan t-shirt bergaris-garis berwarna putih dan hitam sedang membawa sebuah kardus hendak memasuki apartemennya.

"Selamat malam, Minami, benda apa yang sedang kamu bawa?" Tanya Ritsuko. "Ini adalah sebuah konsol video game, Kanako-san menyarankanku untuk membelinya untuk penghilang bosan" Minami pun membuka pintu apartemennya dan memasukinya.


"Minami, aku ingin kamu ikut denganku sebentar" Kata Ritsuko sambil memasuki apartemen Minami "Aku tidak bisa menemukan Azuki atau Sakura jadi aku minta tolong padamu".

"Ya Azuki dan Sakura sedang berlatih di ruang latihan, latihanku sudah selesai terlebih dahulu makanya aku keluar sebentar membeli konsol video game" Kata Minami.

Minami kemudian bertanya pada Ritsuko "Kita akan pergi kemana?".Namun Ritsuko hanya menjawab "Nanti kau juga akan tahu" Jawab Ritsuko Minami pun mengikuti Ritsuko.

A Phoenix's Story [TAMAT]Where stories live. Discover now