Extra Chapter: Kesadaran Diri

124 16 0
                                    

Jalanan kota Tokyo selalu padat walaupun hari telah berganti menjadi hari minggu, hari dimana seharusnya orang-orang beristirahat dari pekerjaan dan rutinitas mereka.

Di distrik Ginza, sejumlah orang, pria atau wanita, tua atau muda, berlalu lalang sambil mengurusi urusan mereka masing-masing.

Diantara sejumlah orang itu terdapat Minami, yang mengenakan sebuah rok pendek berwarna putih dan sebuah t-shirt berwarna ungu yang ditutupi oleh jaket hoodie berwarna merah.

Minami sedang menggandeng tangan seorang gadis berambut hitam sepanjang pundak yang mengenakan kaus kaki panjang berwarna hitam, sebuah rok pendek berwarna coklat muda, dan sebuah kemeja berwarna putih yang bagian bawahnya tidak dikancing sehingga memperlihatkan pusar gadis itu.

"Kita mau kemana, Minami?" Tanya gadis itu pada Minami "Kita sudah janji akan bertemu dengan Azuki dan yang lain di kafe dekat sini" Jawab Minami pada gadis itu.

Setelah berjalan beberapa lama, Minami dan gadis itu akhirnya tiba di kafe tempat pertemuan yang dikatakan Minami.

"Ah! Mereka sudah datang!" Kata Itsuki yang mengenakan celana booty short berwarna biru muda yang ditutupi oleh legging berwarna hitam dan sebuah t-shirt lengan panjang berwarna campuran biru, merah dan hitam.

"Ooooi! Kami disini!" Teriak Itsuki yang memanggil Minami dan gadis itu.

Begitu mendengar teriakan Itsuki, Minami dan gadis itu pun segera berlari kearah kafe tempat Itsuki dan tiga gadis lainnya yang telah menunggu dari tadi.

"Lama juga kau, Yamashita" Kata Kaori yang mengenakan celana panjang berwarna hitam dan sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih yang lengannya telah digulung sepanjang siku sambil menyilangkan lengannya.

"Maaf" kata Minami "Distrik Ginza ini ramai sekali walaupun hari minggu".

"Sudahlah Onee-chan, yang penting Minami sudah tiba di sini" Kata Azuki yang mengenakan rok pendek berwarna merah muda dan sebuah kemeja lengan pendek berwarna putih yang ditutupi oleh sweater vest berwarna merah dengan jepit rambut berbentuk kupu-kupu yang terpasang di sisi kanan kepalanya sedang duduk di meja yang sama dengan Kaori.

"Duduklah dulu, Minami-senpai, baru nanti kita tentukan akan pergi ke mana" Kata Sakura yang mengenakan celana pendek berwarna hitam dan sebuah t-shirt berwarna kuning dan duduk di meja yang sama dengan Itsuki.


Minami dan gadis itu pun duduk di meja dengan dua kursi yang kosong. Kedua gadis itu pun mulai membaca menu "Ano, Minami" Kata gadis itu "Hm? Ada apa?" Tanya Minami yang merasa namanya dipanggil.

"Apa tidak apa-apa, aku berada di kafe ini bersama teman-temanmu?" Tanya gadis itu. Minami pun tersenyum dan menenangkan gadis itu "Tidak apa-apa, mereka semua baik, kok".

Begitu seorang pelayan tiba di meja Minami untuk mengambil pesanan, Minami pun berkata pada gadis itu "Silahkan pesan apa saja, nanti aku yang bayar" Kata Minami mentraktir gadis itu. "Kalau begitu, aku pesan yang sama sepertimu" Kata gadis itu.

"Kalau begitu, aku pesan parfait coklat dua" Kata Minami pada pelayan yang mengambil pesanan Minami "Baiklah, tolong tunggu sebentar" Kata pelayan tersebut sambil menulis pesanan Minami di sebuah buku.


Sesudah bersantai di kafe, keenam gadis itu memutuskan untuk mengunjungi sebuah mall "Ayo nonton film ini!".

Kata Itsuki di sebuah bioskop yang menunjuk pada sebuah poster film bergambar seorang tentara wanita berseragam motif camo berwarna hijau dan seorang tentara wanita lain yang berseragam serba hitam yang saling menodongkan senjata mereka satu sama lain berjudul "Cinta atau Tugas".

"Apa film itu mencoba mengadaptasi kisah Romeo dan Juliet ke dalam kisah peperangan di masa modern?" Kata Kaori yang mengamati poster film yang ditunjuk Itsuki.

"Bagaimana kalau film ini?" Kata Sakura yang menunjuk sebuah poster film seorang gadis berseragam seifuku yang membawa sebuah pisau berlumuran darah yang berada di belakang seorang gadis lain yang berseragam sama yang sedang ketakutan berjudul "Kekasihku Seorang Pembunuh Berantai".

"Mungkin ini patut dicoba" Kata Minami "Aku setuju dengan Yamashita" Kata Kaori "Begitu, ya?" Kata Itsuki.

Dan dengan segera, keenam gadis itu membeli tiket untuk film "Kekasihku Seorang Pembunuh Berantai"


Dua jam kemudian


Keenam gadis itu keluar dari bioskop dengan ekspresi sedih "Kukira itu cuma film horor biasa... tapi endingnya menyedihkan juga" Kata Kaori.

"Ya, rupanya setelah si tokoh utama menerima cinta kekasihnya, kekasihnya akhirnya ditangkap dan diadili" Kata Sakura.

"Setelah itu tokoh utama bersedia menunggu kekasihnya yang dihukum penjara selama 20 tahun agar mereka bisa bersama lagi" Kata Minami sambil menyeka air matanya.

"Daripada kita terus menerus bersedih, lebih baik kita menghibur diri dengan berbelanja" Kata Azuki mencoba menyemangati yang lainnya.


Setelah cukup lama bersenang-senang, keenam gadis itu akhirnya kembali ke kompleks apartemen mereka.

"Hari ini menyenangkan sekali" Kata Minami "Terima kasih, Minami, Aku bahagia sekali hari ini" Kata gadis berambut hitam itu.

"Oh ya" Kata Minami sambil berhenti sejenak dan menggenggam tangan gadis itu.

"Sebenarnya, kau itu siapa?" Tanya Minami.

Gadis itu diam sebentar sambil memasang senyum sedih "Kita sudah bersama selama setahun, tapi wajar kalau kau tidak mengenaliku" Kata gadis itu.

"Namaku adalah Akai Sora" Kata gadis itu sambil memegang dadanya.

"...Eh?" Kata Minami yang terdiam sejenak sebelum kebingungan.

"Kau benar-benar Akai Sora yang itu? Kau katana milikku bukan?" Tanya Minami tidak percaya sambil menyentuh lengan dan pinggang Akai Sora.

"Ya, ini benar-benar aku" Kata Akai Sora "Walaupun cuma sebentar, aku bahagia bisa berinteraksi denganmu dalam wujud ini" Kata Akai Sora dengan senyum bahagianya.


"Hah... Hah... Hah..." Minami terbangun dari tidurnya dengan mengenakan sebuah celana pendek berwarna putih dan sebuah tanktop berwarna ungu dan rambutnya yang dibiarkan tak terikat terurai hingga pinggangnya.

"Mimpi?" Kata Minami.

"Akhirnya kau bangun juga" Kata Mitsuki dari alam bawah sadar Minami "Mitsuki, kau lihat mimpiku barusan?" Tanya Minami.

"Tentu saja" Jawab Mitsuki.

Minami pun berdiri dari kasurnya dan melihat Akai Sora yang terpasang di tempat pedang di ujung kamar tidur Minami.

"Aku terkejut, sebuah pedang bisa memiliki kesadaran layaknya manusia" Kata Mitsuki.

"Mio-san pernah bilang padaku, kalau Akai Sora memang punya semacam kecerdasan" Kata Minami "Karena itulah dia yang memilih penggunanya".

"Mungkin besok aku harus membersihkannya" Kata Minami sambil mengelus gagang pedang Akai Sora.

"Sekarang tidur dulu, besok aku masih sekolah" Lanjutnya ketika dia berjalan lagi ke kasurnya.

Extra Chapter Tamat

A Phoenix's Story [TAMAT]Where stories live. Discover now