Pedang Mistis 5

389 37 0
                                    


Waktu pun berlalu.

Sore hari pun berganti menjadi malam hari, Namun penyerangan ke Gedung Tanaka masih belum selesai.

Di lantai 14, masih terjadi baku tembak antara tentara Gerakan Pemberontak dengan petarung Perusahaan Asakura.


"Cepat habisi mereka! kita harus segera bertemu dengan kedua gadis itu di lantai 19!" Teriak salah seorang tentara Gerakan Pemberontak.

"Balas tembakan mereka! sejak kapan Gerakan Pemberontak masuk ke gedung ini!?" Teriak salah satu petarung Perusahaan Asakura namun petarung itu tiba-tiba tewas tertembak di kepala berkat tembakan salah satu penembak jitu yang berada di sebelah Gedung Tanaka.


Sementara itu di lantai 18, Minami dan Azuki masih berusaha menghabisi beberapa petarung Perusahaan Asakura.

Azuki menangkis sayatan katana salah seorang petarung, dengan cepat ia berbalik ke belakang petarung tersebut dan memukul bagian belakang leher petarung tersebut dengan gagang pedangnya.

Sementara itu, Minami berusaha menghidari sayatan-sayatan katana para petarung lain.

Begitu berhasil menghindar, dia dengan cepat menjegal kaki mereka dan begitu para petarung itu terjatuh, Minami langsung menginjak muka mereka dan membuat para petarung itu pingsan.

Pada akhirnya Minami dan Azuki tiba berhasil melumpuhkan para petarung tersebut dan menuju ke lantai 19.


Di lantai 19, Minami dan Azuki berlindung di balik dinding dari tembakan MP5, Uzi dan P90 yang ditembakkan para petarung Perusahaan Asakura.

"Akan kuhabisi mereka dengan cepat!" kata Azuki seraya keluar dari persembunyiannya, menghilangkan pedang claymorenya menjadi cahaya dan tubuhnya mulai mengeluarkan bola-bola cahaya.

"Kamu akan mengeluarkan jurus itu lagi, ya?" Tanya Minami yang masih bersembunyi di balik dinding pada Azuki.

"Tentu saja" Jawab Azuki sambil mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara. Bola-bola cahaya itu lalu berubah menjadi anak panah "LUMINOUS ARROW!".

Begitu Azuki meneriakkan nama jurusnya, anak panah yang banyak itu melesat ke arah para petarung Perusahaan Asakura dan membunuh sebagian dari mereka sementara sebagian lagi terluka parah.

"Jika kita mau menunggu kompi pertama di sini, berarti tempat ini harus kita amankan dari musuh" Kata Minami yang telah keluar dari persembunyiannya.

Minami lalu menyemburkan api dan membakar para petarung yang masih hidup.


Beberapa saat kemudian, tentara Gerakan Pemberontak telah tiba di lantai 18 namun mereka masih berjuang untuk menghabisi petarung Perusahaan Asakura.

"Terus tembak! dan jangan lupa waspada terhadap pintu-pintu itu! siapa tahu masih ada musuh di dalamnya!" Teriak komandan kompi pertama pada anak buahnya.

"Uah!" Teriak seorang petarung Perusahaan Asakura yang tertembak di dadanya yang pada akhirnya membuatnya tewas.

"Itu yang terakhir, pak!" Lapor seorang tentara Gerakan Pemberontak "Bagus, sekarang kita bisa pergi ke lantai 19".

Tentara-tentara tersebut mulai berlari "Tetap waspada! awasi semua pintu disini!" Perintah si komandan pada para anak buahnya.


Pada akhirnya kompi pertama berhasil bertemu dengan Minami dan Azuki di lantai 19 "Syukurlah kalian selamat" Kata si komandan pada Azuki.

"Ah! kerja bagus!" Jawab Azuki "Kalau boleh tahu apakah ada yang gugur di pihak kita?" Tanya Azuki pada si komandan.

A Phoenix's Story [TAMAT]Where stories live. Discover now