Target Pembunuhan 2

322 35 1
                                    

"Dia benar-benar tertembak" Kata Sakura "Manusia biasa seharusnya tidak akan bisa hidup setelah tertembak di kepalanya, mungkin aku harus memastikannya lagi". Sakura lalu kembali mengamati Minami menggunakan scope senapannya.

"Apa!?" Sakura pun terkejut ketika melihat Minami melalui scopenya.

Sementara itu, di dekat stasiun, Minami masih tidak bergerak karena tertembak tepat di kepalanya. "Ugh" kata Minami yang kelihatannya masih hidup mengerang kesakitan.

Peluru pun keluar dari kepalanya dan lubang bekas tembakan di kepalanya pun sembuh kembali. "Apa ini? peluru?" Minami terduduk lalu mengambil sebuah peluru yang tadinya sudah bersarang di kepalanya.

"Sepertinya ada orang yang ingin membunuhku. aku harus pergi dari sini sebelum dia datang lagi" Minami kemudian berdiri dan lari meninggalkan stasiun tersebut.

"Mustahil! dia masih hidup walaupun sudah kutembak kepalanya! dan juga luka tembakannya juga sembuh kembali" Kata Sakura masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Benar juga kata si CEO itu, dia adalah targetku yang paling sulit". "Akan kucoba membunuhnya lain kali" Sakura pun membereskan barang-barangnya dan meninggalkan tempat itu.

Malam harinya, Minami baru tiba di apartemennya dan mulai menuju markas bawah tanah. Ketika sedang berlari di lorong, Minami pun berpapasan dengan Azuki "Oh Minami, Kamu datangnya larut seka-" namun Minami memotong perkataan Azuki dan memegang kedua pundak Azuki "Maaf, Azuki tapi aku harus membicarakan sesuatu dengan Ritsuko-san".

Azuki menunjukkan raut muka kebingungan "Apa kamu tahu dimana dia sekarang?" Tanya Minami "Dia ada di ruang komando seperti biasanya" Jawab Azuki.

"Begitu, terima kasih, Azuki" Minami lalu segera berlari menuju ruang komando "Tunggu Minami, apa yang telah terjadi?" Azuki juga mulai berlari untuk mengejar Minami.

Di ruang komando, terlihat Ritsuko sedang mendiskusikan sesuatu dengan salah satu bawahannya "Jangan lupa untuk melatih para rekrutan baru" Kata Ritsuko "Baik,Bu" jawab seorang pria yang sedang berdiskusi dengan Ritsuko.

Bersamaan dengan itu, Minami tiba di ruang komando "Ritsuko-san! rupanya kau disini" Kata Minami sambil berjalan menuju kursi Ritsuko.

"Ada apa, Minami?" Tanya Ritsuko sementara Azuki juga baru tiba di ruang komando. "Ada seseorang yang berusaha membunuhku" Kata Minami "Apa?" Kata Azuki terkejut.

"Lalu? apa masalahnya? Kamu kan abadi jadi pasti setelah mati kamu bisa dilahirkan lagi" Ritsuko menanggapi perkataan Minami dengan enteng. "Menurut Mio-san, sebagian besar kekuatanku masih tersegel. jadi kalau aku terbunuh aku tidak akan bisa dilahirkan kembali layaknya phoenix" Minami memberi penjelasan panjang lebar.

"Begitu, masalah ini jadi serius sekarang" kata Ritsuko "Apa kamu punya petunjuk tentang pembunuhmu?" Tanya Ritsuko pada Minami.

"Aku hanya punya ini" Minami mengeluarkan sebuah peluru dari kantongnya "Aku menemukan peluru ini di dekat kepalaku ketika aku tertembak".

Ritsuko lalu mengambil peluru yang diberikan Minami "Apa kamu melihat wajah pembunuhmu?" Ritsuko bertanya lagi.

"Tidak, hal itu terjadi dengan cepat" Kata Minami. Ritsuko lalu mengamati peluru yang diberikan Minami "Ini adalah peluru senapan jarak jauh, pembunuhnya pasti menembakmu dari jarak lebih dari 300 meter" Ritsuko memberi hipotesis.

Ritsuko kemudian berdiri dari kursinya "Akan kuperiksa peluru ini untuk mencari tahu pembunuhnya, dan untuk sementara, Jika kamu ingin pergi keluar, kamu harus pergi bersama Azuki" "Baik! Ritsuko-san!" Kata Minami.

Ritsuko lalu keluar dari ruang komando. "Sulit dipercaya ada orang yang berusaha membunuhmu, Minami" kata Azuki "Ya, aku juga tidak percaya. Mungkin pembunuh itu disewa oleh Perusahaan Asakura" jawab Minami.

A Phoenix's Story [TAMAT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin