Te Amo Ata | Kata Hati

611 37 0
                                    

Mungkin ikatan batin kita terlalu kuat sehingga aku memilih menetap dan memilih disini tidak meninggalkan mu






“ata darren takut.”

“takut?”

“takut kehilangan ata..” ucap darren dan semakin mengeratkan pelukkannya.

“ata kan ada disini aren, gak akan kemana mana kok.” Ucap altha meyakinkan darren.

“tapi aren takut ata.”

“hey..” altha melepaskan pelukkannya darren pun pasrah melepaskannya juga karena ia tau memeluk altha sangat erat tadi. Tangan altha menagkup wajah darren yang tersisah bekas air mata tadi, ia membersihkan dengan jari jari mungilnya. Altha menarik ujung bibir darren, menyuruh untuk membuat lengkungan pada bibir darren ya ‘tersenyum’ altha ingin melihat senyum di wajah  darren saat ini. “ata janji akan selalu ada disini.” Ucap altha menunjuk dada darren. “jangan takut ya aren, inget janji ata.” Darren mengangguk lalu memeluk altha lagi.

Darren sangat lega bisa melihat mata indah itu lagi, ia akan merasa berdebar lagi karena senyum itu sudah kembali. Ia bisa tertawa kembali melihat tingkah laku gadis yang ada dalam pelukkannya ini.

Darren merasa bahagia melihat altha dihadapannya sekarang, sepertinya rasa sakit dan ketakutan yang tadi ia alami hilang begitu saja saat melihat altha di hadapannya.

“tapi pesawat itu?” tanya darren.

Falsh back on

Saat darren sudah pergi altha masih menunggu di  ruang tunggu, altha sempat berpikir ia akan menunda kepulangannya dan berada disini selama beberapa hari. Entah kenapa tapi ada yang membuat altha tak ingin pulang, ia ingin disini.

Altha duduk sambil memikirkan itu semua dan akhirnya ia altha sudah mantap dengan keputusannya, ia akan disini selama beberapa hari.

Bibir altha membentuk senyuman, ia akan bertemu darren lagi.
Altha jadi memiliki ide  membuat kejutan untuk darren, ia berencana tidak memberitau kalau ia masih disini dan ia tidak mengangkat telpon serta membalas pesan dari darren.

Pasti aren kaget. Batin altha
Altha bangkit dari tempat duduknya, mendadak ia merasa haus, ia akan membeli minuman setelah pergi ke toilet.

🍁🍁

Saat sudah selesai dari toilet, altha menuju penjual air minum. Ia berjalan dan melihat seseorag laki laki yang sepertinya sedang gusar, altha mengenali siapa laki laki itu seperti tidak asing. Ya benar saja wajahnya tidak asing lagi.

Itu darren tapi kenapa ia masih disini, dan kenapa ia terlihat gusar dan wajahnya sedih. Batin altha.

Saat ini dada altha merasa sesak melihat darren seperti itu, terakhir kali melihat darren seperti itu saat kematian davin. Altha menghampiri darren yang masih tertunduk. Ia menjulurkan tangannya untuk membantu darren berdiri.

Flash back off.

Darren dan altha duduk sambil altha bercerita tentang alasannya masih disini. Ia tersenyum mendengar alasan altha masih tetap disini. Darren jadi semakin yakin kalau pilihannya kali ini tepat. Darren berjanji, Ia akan menjaga perempuan di hadapannya ini, ia akan membuat perempuan ini selalu bahagia dan tersenyum setiap harinya. Darren pun memeluk altha.

“makasih ya ata.”

“makasih? Untuk apa aren?” tanya altha.

“makasih karena udah ngikutin kata hati kamu.” Darren melepaskan pelukkannya dan matanya yang teduh kini menatap mata altha. “dan makasih juga kamu gak pergi.”

Altha tersenyum “makasih juga ya aren, karena kamu udah takut. Takut kehilangan ata.”ucap altha dengan tulus.
Darren kini lebih tenang, tak seperti tadi kini ia jauh lebih tenang karena sudah melihat perempuan yang ia cintai.

Altha yang kini disamping darren mencoba untuk tersenyum walaupun altha sebenarnya ingin manangis saat ini juga tapi semua itu altha tahan. Altha ingin menangis karena mengingat darren seperti tadi itu karna nya. Darren mengkhawatirkan altha hingga seperti itu.
Altha memang benar benar beruntung karena bisa dicintai oleh darren. Darren sangat menyayangi altha begitu pun sebaliknya.

Hingga tak terthankan lagi setetes cairan bening menetes di mata altha, tapi hanya setetes setelah altha menyadarinya altha langsung menghapusnya. Altha tak ingin membuat darren khawatir lagi.

“kenapa ata.” Darren yang tau itu langsung bertanya pada altha, dan menatap mata altha. Lagi lagi altha terpanah dengan mata teduh darren.

Altha tersenyum dan menggelengkan kepalanya
“ enggak kok aren, aku Cuma bahagia bisa dicintai sama kamu.” Senyum altha bertambah begitu pun darren yang saat ini juga ikut tersenyum.

“aku juga bahagian ata, dan alasan kebahagiaan aku adalah kamu.” Ucap darren membuat altha kini menahan malu atau bisa dikatakan kini altha sedang blushing.









Yey update😀

Maapkeun author lama updatenya☺

Abis baca vote ya

Vote

Vote



Vote

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang