16.

1.8K 140 21
                                    

Halo

" Ungh..." lenguh Alena kala merasakan sakit sekujur tubuhnya.

Perlahan-lahan gadis itu menyesuaikan tubuhnya agar bisa duduk dengan tegak. Matanya memandang sekitar ke arah kamar, " Masih pagi ya..." gumam nya sambil beranjak dari kasur Queen size miliknya.

Dengan mata yang masih mengantuk, gadis itu segera pergi ke kamar mandi yang terletak di pojok kamar untuk menghilangkan rasa kantuk yang sedikit tersisa.

" Sudah bangun?" Tanya Bunda nya mengagetkan Alena.

" Bu---bunda kok bisa masuk ke kamar Alena," tanya Alena menatap Bunda nya penasaran.

" Kamar kamu kan nggak dikunci. Bunda ya bisa masuk lah," jawabnya menjelaskan.

" Masa sih... perasaan tadi malam aku udah ngekunci sih sebelum tidur," gumam Alena pelan namun terdengar oleh Bunda nya.

Asyila tersenyum tipis, " Sudah. Jangan di pikirkan. Mending kamu ikut Bunda ke bawah sekarang, ada orang yang ingin Bunda kenalkan ke kamu."

" Siapa?" Tanya Alena menatap Asyila yang sudah membalikkan badannya dan berjalan menjauh.

" Ayo," ucap Asyila mengajak Alena untuk mengikuti langkah kakinya tanpa menjawab pertanyaan yang Alena lontarkan terlebih dahulu.

" Siapa sih?" Batin Alena penasaran sambil mengelap wajahnya dengan handuk.

" Tapi Bunda, Alena masih kumus-kumus ini. Masak gak mandi dulu gitu," ucap Alena pada akhirnya sambil mengikuti langkah kaki Asyila keluar kamar.

" Nggak usah. Kamu sudah cantik kok," jawab Asyila tanpa menoleh.

Mendengar jawaban Bunda nya Alena sedikit mengerutkan alis, namun tak urung gadis itu tersenyum tipis, " Tumben, biasanya juga aku kalo bangun tidur trus nggak mandi juga di marahin. Ini malah nggak usah mandi katanya,"

" Nah ini dia, Bunda mau kenalin kamu ke dia," ucap Asyila saat sudah sampai di ruang tengah.

Alena sedikit terkesiap melihatnya, merasa sedikit familiar dengan wajah lelaki tampan yang ada di depannya, namun, Ia tak ingat pernah melihat lelaki tersebut dimana.

" Apa cuma perasaanku aja ya?" Batin Alena sambil tersenyum segan kala Asyila menyuruh berkenalan dengan lelaki yang ada di depannya.

" Alena sini...Jangan bengong di situ," ucap Asyila memanggil.

Alena melangkahkan kaki mendekat kesamping Asyila kala mendengar perintah Bunda nya.

" Kenalin, ini sepupu kamu, nama nya Alaric, dia baru di kota ini," ucap Asyila memperkenalkan.

Mata Asyila seketika berbinar, " Sepupu?"

" Iya. Sepupu kamu itu loh, yang tinggal di luar kota. Di daerah terpencil," ucap Asyila sambil sedikit menahan tawa kala Alaric melirik sedikit tak terima.

" Wahh... salam kenal kak, aku Alena" ucap Alena memperkenalkam diri sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum tulus.

" Alaric," jawab Alaric sambil menjabat uluran tangan Alena.

" Ada apa Alena kok langsung di lepas gitu. Kasihan kan Alaric nya," ucap Asyila tersenyum simpul.

" Euhm...Itu... Maaf kak," ucap Alena merasa tak enak hati sambil menatap Alaric.

" Gapapa," jawab Alaric sambil memalingkan wajahnya.

" Ah, ada apa dengan tanganku tadi... Kenapa tanganku seolah tersengat listrik..." batin Alena seraya memperhatikan telapak tangannya.

" Bunda tinggal keluar dulu ya... Ada urusan..." ucap Asyila membuat Alena maupun Alaric langsung menatapnya.

" Kemana Bunda?" Tanya Alena.

" Rahasia dong. Anak kecil nggak boleh tau," jawab Asyila membuat Alena menatapnya bingung seketika.

" Udah ya, Bunda tinggal dulu," ucap Asyila bergegas hendak meninggalkan Alena dan Alaric,

" Bunda ada apa sih? Tumben ucapannya santai begitu," batin Alena sambil menatap punggung Asyila melangkah pergi.

" Oh ya Alena, mumpung ini hari sabtu dan sekolah mu libur. Ajak Alaric jalan-jalan gih ke daerah sekitar," ucap Asyila berhenti sejenak seraya menoleh kebelakang. " Mau kan?"

" I---iya Bunda," ucap Alena sedikit terlonjak kaget karena Asyila memanggil Alena tiba-tiba.

" Euhm...anu kak... kakak pengen pergi kemana?" ucap Alena seketika gugup karena hanya berdua dengan Alaric yang menatap lekat dirinya.

Alaric terdiam sesaat melihat Alena yang gugup. Tak berselang lama kemudian helaan nafas terdengar dari lelaki tersebut.

" Gak usah gugup gitu. Aku kan kakak sepupu kamu. Biasa aja, ya adik kecil?" Ucap Alaric sedikit menunduk sembari mengusap kepala Alena.

Alena yang kaget tanpa sadar sedikit memundurkan langkahnya. " I---ya kak."

" Ayo," ucap Alaric sambil menegakkan tubuhnya kembali.

" Kemana?" Tanya Alena bingung.

" Jalan-jalan keluar lah." Ucap Alaric sedikit ketus.

" Tapi, euhm...aku belum mandi," ucap Alena.

Alaric yang menatap pigura yang terpasang di dinding pun segera menoleh ke arah Aluna. " Ya udah sana mandi. Yang cepet tapi, aku nggak suka nunggu lama-lama."

" Eh?" Ucap Aluna terkesiap mendengae ucapan Alaric.

" Kok masih disini? Nggak mandi? Katanya tadi mau ngajak jalan-jalan waktu disuruh Asyila...eh maksudku Tante Asyila," ucap Alaric sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari berdecak kecil dan memandang ke arah lain.

" I---iya. Aku akan segera mandi sekarang," ucap Alena segera berlari meninggalkan Alaric untuk menuju ke anak tangga yang mengarah ke kamarnya.

" Ternyata kakak sepupu ku galak. Tadi perasaan baik... Apa dia punya kepribadian ganda ya? Ah gatau deh. Yang penting mandi dulu. Dari pada dia marah-marah lagi kayak Fahmi." Batin Alena.

" Oh iya Fahmi! Dia ngirim pesan nggak ya hari ini?" Teriak Alena tanpa sadar sambil mempercepat langkahnya menuju kamar sambil tersenyum ceria.

See You Next Chapter

21 Juni 2018

Baca karyaku yang lain juga ya... Jangan lupa tinggalkan jejak juga... Satu komen dan satu vote dari masing-masing kalian adalah bentuk apresiasi yang baik dan membuat penulis senang 🌺

Terimakasih 😚

Pure Blood (COMPLETE)Where stories live. Discover now