My Love "192"

3.2K 285 13
                                    



Ayumu sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja, dia sudah menidurkan Hiroi. Dokter Hide juga diam dalam kamarnya. Ayumu tidak memanggilnya lagi karena masih merasa tidak enak dengan kejadian kemarin. Dia juga menyesal waktu itu. Dia juga takut dokter Hide akan membencinya karena hal ini.

Dia tidak jadi mengetuk pintu kamarnya dan justru pergi.

"Aku akan segera melunasi hutangku dan pergi dari sini, aku tidak bisa terus-terusan menetap di sini. Aku akan cari tempat baru untuk ditinggali."

Gumamnya kecil keluar dari apartemen.

Dokter Hide segera keluar dari kamarnya dan mengikuti Ayumu dalam diam.

"Kemana dia akan pergi?"

Tanya dokter Hide melihatnya masuk ke dalam mobil hitam yang sudah terparkir di sana. Dokter Hide segera masuk ke dalam mobilnya dan mengikutinya.

Mobil hitam itu kemudian menurunkan Ayumu di depan sebuah studio. Dia masuk tanpa permisi.

Setelah mobilnya hilang dokter Hide segera mengikuti Ayumu dan justru kehilangan jejaknya karena tidak tahu ruangan mana yang dimasuki Ayumu.

"Kemana Ayumu pergi??"

Ucapnya panik. Melihat ada dua jalur, yang mana di pilih Ayumu?

Sesampainya ditempat tujuan, Ayumu membuka semua pakaiannya kecuali celana dalam masih terpasang.

Staff dalam studio itu segera mengikat tubuh Ayumu dengan kencang membuat Ayumu sedikit sakit.

"Ayumu, hari ini aku ingin yang berbeda."

Ucapnya bersuara.

"Yang berbeda?"

"Yah, aku bosan hanya dengan bondage. Aku ingin menambahkan adegan sex di dalamnya saat kau terikat begini."

"Se-sex?? Tapi kau bilang tidak perlu melakukan adegan itu!"

"Ahh para penggemarmu menginginkan tubuhmu di masuki! Para penonton ingin melihatmu melakukan sex dengan beberapa orang!"

Teriaknya.

"Aku tidak mau! Aku tidak bisa!"

"Kau akan kubayar 10x lipat dari bayaranmu yang biasa. Kau juga akan merasa puas nanti."

"Tidak! Aku tidak bisa!"

Pekiknya menolak dengan keras hal ini karena dia bisa hamil jika melakukan sex bebas. Dia salah satu sindrom soalnya.

"Kenapa? Kau takut? Kau tidak mungkin hamil juga karena melakukan sex. Kau adalah seorang pria. Kalau pun kau bisa hamil tinggal dibunuh saja janin dalam kandunganmu. Aku tahu ada namanya sindrom laki-laki bisa hamil. Tidak mungkin kau salah satunya juga."

Ucapnya tidak punya perasaan.

"Aku menolaknya! Aku akan berhenti kalau begitu! Lepaskan aku!"

Pinta meminta dilepaskan tapi mereka tidak mau melepaskan Ayumu dan justru menahannya di kasur.

"A-apa yang kau lakukan?!"

Pekiknya takut. Staff lain yang selesai menyiapkan kamera pun membuka pakaian mereka dan mendekati Ayumu.

"Tidak! Aku tidak mau!! Kumohon!! Tidak!!"

Pekiknya menangis karena takut.

"Bungkam mulutnya."

Salah satu orangnya pun menutup mulutnya dengan tangannya dan digigit Ayumu.

"Sialan!"

Marahnya menampar Ayumu hingga bibirnya berdarah.

"Lepaskan! Lepaskan!!"

Pekiknya dan merasa mereka sudah memainkan tubuhnya,

"Tidak!! Tidak!! Tidak!!!"

Pekiknya dan langsung pintu dalam studio ini terbuka dengan paksa.

Dokter Hide menatap mereka dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Dia bilang tidak! kalian tuli?!"

Marahnya hilang kendali.

"Siapa orang itu?!"

"Usir!"

Perintah atasannya dan mereka segera mengusir dokter Hide, tapi tidak ada yang bisa mendekatinya karena dia bisa karate.

Dia membanting mereka dengan mudah.

Dia juga merusak semua kameranya.

"Kau!!"

Marahnya memegang kerah baju atasan mereka yang takut.

"Berani melakukan hal ini lagi! Akan kupastikan studiomu tidak akan ada lagi! Dan hapus semua website yang menyangkut Ayumu! Jika aku sampai melihatnya lagi! Kau akan tahu akibatnya!"

Pesannya dan kembali melemparkannya ke lantai serta menabrak kamera utamanya hingga rusak.

Dia menyelimuti Ayumu dengan selimut di sana dan berjalan pergi setelah melepas ikatannya.

Ayumu seperti sebuah gumpalan selimut dalam gendongannya.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang