My Love "129"

3.8K 363 55
                                    



Kenzo duduk diam di kasurnya, matanya menatap kosong jendela yang menerbangkan tirai jendelanya. Hari yang begitu cerah tapi tidak baginya,

Sayuki datang bersama Kojirou untuk menjenguk. Sino sudah menceritakan segalanya.

"Apa kalian juga mendukung Sino?"

Tanya Kenzo langsung tanpa melihat mereka, keduanya terdiam dengan Koyuki dalam gendongan Sayuki.

"Maafkan kami, kami tidak bermaksud.."

"Tinggalkanku sendiri.. Aku tidak ingin bertemu siapapun.."

Pintanya pada keduanya. Belum menjelaskan apapun saja Kenzo sudah tidak mau mendengarnya.

Seperti bisa merasakan kesedihan orang tuanya, Koyuki ikut menangis. Sayuki pun membawanya pergi.

"Kami melakukannya demi kebaikanmu Kenzo. Percaya pada kami. Kami tidak akan mengkhianatimu.."

Pesan Kojirou sebelum pergi. kenzo pun melihat kepergian mereka dan memeluk lututnya. Dia menenggelamkan kepalanya diantara lututnya.

Dia ingin menangis, tapi egonya tidak mengizinkan Kenzo untuk menangis.

Setelah beberapa hari dirawat, Kenzo pun pergi karena merasa lukanya tidak lagi sakit.

Untung saja tabungannya masih banyak uang, dia pun menyewa apartemen kecil karena apartemennya masih ada penghuni. Tidak baik mengusir orang yang tinggal di sana. Dia tidak mau kembali ke apartemen Sino dan duduk diam di futon tipisnya.

Tidak ada apapun, hanya ruang persegi yang memuat sebuah meja kecil serta dapur dan futon tipis.

Kenzo tidak peduli pada semua itu. Dia hanya ingin menangkan dirinya sendiri.

Dia pun terlelap karena sebelumnya sudah meminum beberapa jenis obat di rumah sakit,

Mimpi-mimpi buruknya kembali menghantui Kenzo karena hal ini.

Kenzo juga merupakan salah satu keluarga cerai berai,

Ibunya pergi dengan orang lain sambil membawanya dan itu membuat ayahnya benar-benar marah besar. Ayahnya juga bukan orang baik yang selalu mabuk-mabukkan dan main judi. Kalau kalah, istrinya jadi pelampiasan karena itu dia tidak betah,

Kenzo pikir ibunya benar-benar menyanyangi Kenzo. Tapi ternyata tidak, dia sama saja dengan ayahnya.

Ibunya sama sekali tidak peduli dengan Kenzo, dia pergi malam pulang pagi dengan laki-laki berbeda.

Dia selalu membohongi Kenzo, walau dia tahu ibunya membohonginya. Tetap dia menunggu kepulangan ibunya.

Kadang ibunya tidak pulang. ibunya selalu akan berjanji satu hal padanya, tapi tak satupun janjinya terkabul. Dia pun tinggal sendiri dalam apartemen kecil ini.

Menunggu ketidakpastian ibunya, karena itu mulai timbul rasa benci Kenzo pada seorang pembohong seperti ibunya. Dia sangat membenci pembohong.

Lalu pada suatu hari ibu Kenzo sama sekali tidak lagi pulang karena kecelakaan bersama kekasih barunya dan meninggal di tempat. Kenzo sama sekali tidak sedih atau menangis untuk ibunya.

Polisi pun mengantar Kenzo yang seorang diri ke rumah ayahnya.

Neraka kembali Kenzo rasakan.

Sebagai pengganti ibunya, Kenzo yang menjadi pelampiasan sang ayah. Tapi dia sama sekali tidak menangis atau meminta pertolongan. Dia seperti sudah terbiasa dengan dunianya ini. dia akan menutup matanya.

Hingga dia bertemu dengan Kojirou yang kembali merubahnya menjadi orang yang berbeda.

Baginya Kojirou adalah salah orang yang tidak akan mengkhianatinya atau membohonginya, dia sangat mempercayai dan mengagumi Kojirou.

Dia sama sekali tidak pernah terpikir bahwa Kojirou juga ikut bekerja sama dengan Sino untuk membohonginya.

Itu membuat Kenzo kembali pada dirinya dulu. Kesendirian dan keputusasaan.



Kenzo membuka matanya dan kegelapan malam bisa dia rasakan. Dia pun bangun untuk menyalakan lampu.

Dia melihat sekitarnya dan tidak ada makanan yang dia beli, dia merasa lapar sekali.

Dia mengusap perutnya yang sedikit sakit.

Dia segera keluar untuk mencari makan sebelum bayinya kelaparan.

Lalu langkahnya terhenti saat melihat sekantong makanan tergeletak di depan pintu.

Kenzo memungutnya dan melihat sekitar yang tidak ada orang, dia kembali masuk ke dalam ruangannya. Dan membuka kantong kresek penuh makanan enak. Tanpa basa basi lagi Kenzo memakannya karena memang sangat lapar. Bayinya meminta makanan yang tidak bisa ditolak Kenzo lagi.

Seperti tidak makan seminggu, dia menghabiskan semua makanan dalam kantongnya.

Dia sama sekali tidak berpikir lagi siapa yang meletakkan makanan itu atau punya siapa yang terjatuh ataupun makanan itu bisa beracun. Pikirannya sedang labil.

Puas dengan makanan serta minumannya, dia pun kembali berbaring.

"Sangat membosankan."

Gumamnya. Dia merasa sepi dan sendiri,

Berhari-hari Kenzo menginap di sana, selama dia di sana mimpi buruk selalu dia dapatkan dan tidak bisa tidur sama sekali.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now