Kyoya X Suzume

6.6K 422 102
                                    



"Kyoya!! Kyoya! Bangun! Kyoya!"

Panggilnya sambil menggedor pintu kamarnya yang terkunci dari dalam membuat sesosok makhluk di dalamnya terbangun.

"Pagi-pagi sudah berisik sekali,"

Gumamnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kyoya! Kalau tidak bangun juga.."

"Aku sudah bangun Suzume! Berhenti menggedor pintuku!"

Balasnya sebelum Suzume bicara hal yang tidak ingin dia dengar.

"Baguslah kalau begitu, cepat mandi dan sarapan! Nanti kau telat kuliah!"

Pesannya berlalu pergi masih memakai apronnya. Dia sendiri sudah siap dan tinggal berangkat ke kantor.

Kyoya segera keluar dari kamar dan sarapan bersama Suzume, ayah angkat dari Kyoya.

Suzume mengadopsi Kyoya sejak dia kecil karena orang tuanya yang merupakan saudaranya sendiri meninggal dalam kecelakaan beruntun. Hanya Kyoya yang selamat dari insiden ini. Si kecil Kyoya tentu saja shock dan trauma fisik/psikis karena kecelakaan ini.

Untung Suzume selalu berada di sampingnya dan merawatnya. Jika Suzume tidak mengadopsi Kyoya maka dia akan dikirim ke panti asuhan. Suzume tidak mau anak semata wayang saudaranya dikirim ke sana. Karena itu dia berhenti kuliah dan bekerja keras untuk merawatnya dan sampai sekarang dia masih menjadi sales marketing disebuah perusahaan kecil.

Dia menghidupi Kyoya dan menganggapnya sebagai anaknya sendiri. Suzume sendiri masih single selama ini, dia tidak punya waktu mencari pasangan hidup untuk merawat anak kecilnya. 5 tahun kedepannya dia akan genap 40 tahun, walau umurnya sudah tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat sangat muda.

Keduanya makan dengan lahap.

"Sebentar lagi kau wisuda kan Kyoya? Apa kau sudah membuat proposalmu?"

"Aku sudah membuatnya."

"Dan Kyoya aku membuatkan bekal untukmu."

"Suzume, aku bukan anak kecil lagi. Lagipula aku ada part time job nanti dan pulang malam."

"Berapa kali kubilang jangan bekerja saat kau masih sekolah! Kalau butuh uang katakan padaku! Aku akan memberikannya!"

"Aku akan bekerja sendiri! Aku tidak butuh uangmu!"

Balasnya membuat Suzume terdiam. Suzume tidak bersuara dan Kyoya pun berpaling melihat Suzume yang sudah menangis membuatnya kaget.

Sifat cengeng ayahnya masih tetap sama dan tidak berubah. Kyoya memijit jidat dia tidak bisa melihat ayah tercintanya menangis, itu kelemahan terbesar Kyoya.

"Apa Kyoya tidak membutuhkanku lagi? Aku tahu suatu hari kau juga akan pergi meninggalkanku, tapi aku tidak mau kau pergi.."

Tangisnya.

"Siapa yang akan meninggalkan ayah cengeng sepertimu! Berhenti menangis! Aku tidak akan kemana-mana!"

"Kyoya janji?"

"Aku janji!"

"Lalu kenapa kau bekerja?"

"Karena ada sesuatu yang ingin kubeli,"

"Apa yang kau inginkan? Aku akan membelikan untukmu."

Balasnya yang selalu memanjakan Kyoya sejak kecil.

"Sudah kubilang aku bukan anak kecil lagi. Aku tidak akan minta mainan. Apa yang kuinginkan adalah sesuatu yang ingin kubeli dengan hasil kerja kerasku!"

"Apa yang sangat spesial?"

Tanyanya dan tidak dijawab Kyoya. Dia kembali makan.

"Apa jangan-jangan kau sudah punya pacar?!"

Jerit Suzume tiba-tiba membuatnya tersedak.

"Kyoya? Kyoya?!"

Paniknya segera memukul punggung putranya.

"Uhuk!! Uhuk!!"

"Kau tidak apa-apa? Minum dulu!"

Pesan Suzume memberikan segelas minuman. Kyoya meneguknya hingga habis.

"Kenapa kau berteriak tiba-tiba?! Kau membuatku tersedak!"

"Maaf, aku tidak sengaja."

Jawabnya masih mengusap punggung anaknya.

"Apa salahnya punya pacar? Aku bukan anak kecil lagi!"

"Benar, kau bukan anak kecil lagi. Suatu hari kau pasti akan pergi meninggalkanku."

Balasnya berjalan pergi.

Kyoya memijit jidat.

Selesai sarapan mereka langsung menuju ke tempat tujuan masing-masing.

"Aku akan pulang telat, kau tidak perlu masak untukku."

"Aku mengerti, semoga harimu menyenangkan."

Balas Suzume pada Kyoya. Dia pun turun dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam kampus.

Suzume juga segera pergi dari sana sebelum terlambat.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now