My Love "145"

4.3K 392 62
                                    



Sino terus-menerus melihat ke arah pintu masuk gerejanya. Kojirou sudah menunggunya di depan sana. Tidak lama setelahnya mobil putih datang dan para pembantu Kenzo membantunya keluar dari mobil.

Dia melihat Kojirou di sana.

"Boss?"

"Sino memang fanatik, dia melakukan banyak perubahan padamu. Aku sampai tidak mengenalimu."

Jujurnya melihat penampilan Kenzo yang beda, rambut panjang terurai memang tipe Sino sekali.

Hanya dipakaikan mahkota dan kerudungnya dia berjalan menghampiri Kojirou. Dia menutup Kerudungnya sebagai walinya.

"Sino yang akan membukanya kembali, jadi mari masuk ke dalam."

Ucapnya mengulurkan satu tangannya. Kenzo pun menerima uluran tangannya dan berjalan berdampingan dengan Kojirou.

"Apa kau senang Kenzo? Kalian punya anak yang sangat imut sekali."

"Aku senang memiliki Nozomu, tapi tidak pada Sino. Aku tetap membencinya."

"Haha benarkah? Tapi kau menikah dengannya?"

"Karena Nozomu, aku tidak mau Nozomu besar tanpa ayah kandungnya."

"Kau yakin? Karena Nozomu?"

"Iya, karena Nozomu."

"Kau sama sekali tidak bisa jujur,"

"Kenapa?"

"Karena aura wajahmu sangat senang sekarang. walau tidak kau tunjukkan. Kau senang menikah dengan Sino bukan?"

"Aku tidak, aku membencinya."

"Benci sama dengan cinta. Kau terus mengatakan benci tapi sebenarnya kau mencintainya."

"........................."

"Aku ingin kalian berbahagia selalu, itu doaku pada kalian."

Pesannya. Para tamu dan Sino menatap ke arah mereka saat masuk ke dalam. Kenzo hanya diam melihat ke arah depan, dia bisa melihat Shino bersama anak kesayangannya. Dia tersenyum pada anaknya yang terlihat begitu senang.

Kojirou tertawa kecil. Dia jarang-jarang senyum seperti itu pada orang lain kecuali pada anaknya.

Sino juga tertawa kecil,

"Tetap saja aku kalah dengan anakku yang bisa membuatnya tersenyum seperti itu."

Gumamnya sambil tertawa kecil. Dia memegang buket bunganya dengan erat untuk dia berikan pada Kenzo serta membuka kerudungnya.

"Kuserahkan dia padamu Sino, tolong bahagiakan dia seumur hidupmu."

"Boss kau sudah seperti ayah sungguhan!"

Pekiknya sambil tertawa senang. para tamu pun tertawa kecil mendengar perkataan Sino,

"Kecilkan suaramu!"

Marah Kojirou dan Sino cengengesan. Dia segera menyambut Kenzo dan membawanya ke altar sucinya. Pendeta menatap mereka.

"Pak pendeta, aku boleh menciumnya?"

"Bisakah kita melanjutkan upacaranya?"

"Pak pendeta tidak ada romantisnya."

"Lakukan sesukamu!"

Balasnya kesal. Sino pun memberikan buket bunganya pada Kenzo, dia membuka kerudungnya dan mencium keningnya.

"Aku senang sekali."

Ucapnya. Kenzo menatapnya.

"Jangan buat malu."

Balasnya dengan suara kecil. Sino cengengesan.

Pendeta pun segera melangsungkan upacaranya dengan sabar dan sukses tanpa gangguan.

Ikatan suci mereka terjalin dan tidak bisa lagi dipisahkan kecuali maut memisahkan mereka.

Itulah janji seumur hidup.

"Aku mencintaimu, Kenzo."

Ucap Sino menyematkan cincin pernikahannya pada jari manis Kenzo.

".................."

Tanpa kata-kata dia menyematkan cincin pernikahannya pada jari manis Sino. Segera Sino memeluknya dan menciumnya.

Para tamu merasa terhibur dengan aksi Sino dan bertepuk tangan dipenuhi suara tawa.

Rasanya Kenzo ingin menghajar orang ini yang tak tahu malu.

Setelah upacara selesai, acara pun dilanjutkan dengan makan-makan di lapangan luas yang sudah disediakan kursi meja yang putih semuanya.

Dan tempat-tempat makanan juga di hias dengan warna putih suci.

Makanan dan minuman sudah siap sedia, mereka tinggal memakannya tanpa harus malu.

Para tamu memberi selamat terlebih dahulu sebelum mulai mencari makanan.

"Selamat Sino! Aku turut bahagia atas pernikahanmu!"

Ucap Shino senang dan memberikan Nozomu pada mereka.

"Terima kasih, semua ini berkat bantuanmu."

"Jangan sungkan."

"Aduh anakku sayang, kau tampan sekali."

Pujinya pada Nozomu yang memakai pakaian yang sama dengan Sino tapi versi mini.

Desain Shino sendiri, Kenzo mengusap pipinya Nozomu yang sedikit kotor karena lipstik para wanita.

"Maaf, karena dia sangat imut jadi teman-temanku menciumnya."

"Tidak apa-apa, itulah kharisma yang ku turunkan pada anakku."

Jawabnya seperti dirinya itu dikejar-kejar para wanita. Dia GR sekali.

Kenzo menatapnya tidak percaya, Sino tertawa. Shino pun berpamit pergi untuk menemui Hirosawa.

"Nozomu, bagaimana perasaanmu hari ini? Apa kau senang? coba lihat mamamu, cantik bukan? Dia akan jadi milik papa malam ini, jadi Nozomu tidur yang nyenyak yah."

Pesannya pada Nozomu. Kenzo tidak bisa membalasnya memang itu kewajibannya.

Kemudian acaranya berjalan lancar dan langit juga sangat mendukung hari jadi mereka.

My Love (Mpreg)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon