My Love "158"

3.5K 326 27
                                    



"Kyoya, tahun baru ini kau mau kemana?"

"Aku tidak memikirkan apapun."

"Kau tidak mau pergi?? Padahal aku ingin ke observatorium Umeda di Osaka,"

Gumamnya kecil, Kyoya menatapnya.

"Kalau begitu ayo pergi,"

Jawab Kyoya langsung setuju, Suzume tertawa senang dan mulai memanggang daging sapinya yang sempat terhenti. Mereka bbq di rumah hanya berdua saja ditemani bir tentunya.

Kyoya memakannya Suzume memanggangnya. Keduanya terlihat sangat senang menyambut malam tahun baru ini.

Besoknya mereka menuju ke tempat wisata yang mereka inginkan.

Keduanya begitu senang melihat pemandangan dari atas menara ini. Ramainya orang tidak membuat mereka terhalangi karena besarnya tempat ini. Mereka bisa menikmati pemandangan tanpa halangan apapun. Angin sepoi bertiup membuat rambut mereka menjadi berantakan. Suzume menikmati angin ini, diam-diam Kyoya mengambil fotonya dari samping dan diketahui Suzume dia berbalik menatap Kyoya.

"Mau foto bersama?"

Tanya Suzume langsung diangguk Kyoya. Suzume pun meminta salah satu pengunjung untuk mengfoto bersama anaknya. Tidak puas difoto dari jarak jauh, kini mereka justru selfie. Keduanya tampak menikmati perjalanan ini.

Selesai bersenang-senang mereka pun mencari makan di sekitar sana, sehabis jalan pasti akan lapar.

Tetapi sebelum pergi dari sana, Kyoya sudah menyiapkan 2 gembok hati yang akan dia kunci di sini. Sebagai tanda mereka pernah datang ke sini dan berdoa selalu bisa bersama seperti kedua gembok yang saling terkait ini, tentu saja Suzume tidak tahu karena Kyoya melakukannya saat dia ke toilet.

Saat keluar dari restoran keduanya dikejutkan oleh sebuah tabrakan keras dan salah satu mobilnya masuk ke dalam cafe yang akan mereka masuki barusan.

Semuanya tercengang melihat kejadian tersebut. Untung tidak ada korban jiwa hanya beberapa orang mendapat luka-luka yang tidak serius.

Kyoya masih terdiam bersama Suzume. Lalu Suzume merasakan getaran pada tangan anaknya yang sejak tadi berpegang tangan dan Kyoya terlihat ketakutan.

"Kyoya?? Hey Kyoya!"

Panggil Suzume membuat Kyoya berpaling.

"Jangan melihatnya lagi, ayo pergi."

Ajaknya menarik Kyoya pergi dari sana. Segera Suzume membawa Kyoya pergi dari sana. Dia membawa Kyoya ke tempat yang tenang. Kyoya bisa bernapas lega.

Suzume mengusap wajah pucat Kyoya.

"Ada apa? Apa kau masih takut dengan insiden dulu?"

Tanya Suzume khawatir. Anaknya benar-benar masih shock dengan kecelakaannya dulu. Waktu memang berlalu tapi luka di hatinya belum juga hilang.

"Aku tidak apa-apa.."

Jawabnya menutup matanya. Suzume mengusap kepala anaknya membuat Kyoya merasa tenang. Degupan keras dalam jantungnya perlahan tenang.

"Tenanglah, aku di sini."

Ucapnya pada Kyoya.

"Aku sudah tidak apa-apa. Kita mau kemana lagi?"

Tanyanya kembali seperti biasa,

"Kita pulang saja. Kau istirahat saja okey."

"Tapi Suzume kita bisa pergi ke tempat lain juga. Aku baik-baik saja."

"Kita bisa datang lain kali lagi, masih banyak waktu yang tersisa."

"Tapi.."

"Istirahatlah, kau pasti juga lelah jalan seharian."

"Aku tidak, justru Suzume yang lelah. Aku bisa menyetir kalau Suzume mau."

"Tunggu dulu, sejak kapan kau belajar nyetir?"

"Temanku yang ajarin. 3 bulan yang lalu."

"Lalu? Apa kau punya sim?!"

"Punya, aku sudah bisa menyetir dan diizin kan membuat sim."

"Kenapa kau tidak bilang?"

"Kupikir kau akan marah kalau aku belajar nyetir.."

"Aku tidak akan marah kalau kau bilang akan belajar nyetir. Aku bisa mengajarimu."

"Aku tidak mau merepotkanmu,"

"Aku tidak akan merasa direpotkan oleh anakku. Pahami itu? Apapun yang kau inginkan katakan padaku."

Pesan Suzume, Kyoya terdiam.

"Kalau begitu aku tidak ingin jadi anakmu.."

Gumamnya kecil.

"Apa?"

Tanya Suzume tidak mendengar jelas perkatakaan Kyoya.

"Bukan apa-apa, fokus nyetir saja."

Jawabnya memalingkan wajahnya keluar jendela. Dia mulai sibuk dengan pikirannya.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now