My Love "81"

5.1K 453 40
                                    



Sayuki kembali terbangun siangnya, dia berjalan keluar sambil mengusap matanya dan tidak tampak Kojirou.

Dia pun meneleponnya.

"Kau dimana?"

"Aku di kantor, aku sangat sibuk sekarang."

"Aku mau makan ubi bakar."

"Apa?!

"Aku mau ubi bakar!"

"Siang-siang begini aku harus cari dimana?!"

"Sekarang sedang musim gugur! pasti banyak ubi bakar!"

"Tapi biasanya ubi bakar itu dimalam hari Sayuki!"

"Pokoknya aku mau ubi bakar. Cari dimana pun ada!"

Pesannya menutup teleponnya karena kesal.

Dia pun duduk di sofa dan mengusap perutnya. Segera dia menyalakan tv, tapi tidak lama setelahnya dia justru tertidur lagi sampai Sino datang membawakan pesanannya setelah sejam berlalu.

"Sayuki!"

Jeritnya senang melihat baju kebesaran Kojirou yang dipakai Sayuki serta paha mulusnya.

"Kau baik-baik saja?! katanya kau ingin makan ubi bakar?"

"Iya.. aku mau ubi bakar, kau mendapatkannya?"

"Tentu saja, kau pikir aku siapa? Makanan ini mudah kucari! Walau keujung duniapun asal itu yang kau mau akan kucarikan!"

"Dimana Kojirou?!"

"Dia sibuk sekali! Jadi dia memintaku mencarikannya."

Sayuki terdiam, dia pikir Kojirou akan memberikannya sendiri.

"Ayo makan!"

Pesan Sino mengusap kepala Sayuki.

Sayuki pun mulai membuka bungkusan ubinya.

"Uwah panas!"

Jeritnya yang jarinya terbakar.

"Ini panas! Sini aku suapi!"

Ucap Sino mengambil ubinya dan menyuapi Sayuki setelah dibersihkan kulitnya.

"Hati-hati makannnya."

Pesannya senang menyuapi Sayuki. Sayuki memakannya dengan senang dan puas karena keinginannya tercapai.

"Aku harus kembali lagi ke kantor,"

"Sudah mau pergi?"

"Iya, masih banyak kerjaan yang harus diurus!"

"Aku akan membantu besok!"

"Jangan dipikirkan hal itu! fokus saja pada janinmu okey!"

"Tapi.."

"Boss tidak mungkin mengizinkanmu bekerja!"

"Aku bisa membujuknya."

"Baiklah, aku ke kantor dulu!"

Pamitnya segera pergi. karena kantornya habis terbakar mereka harus memulai kembali. Apalagi pekerjaan mereka sempat tertunda untuk mengurus pernikahan Kojirou serta bulan madu mereka.

Jadi sekarang mereka mati-matian merestore semua berkas/dokumen yang terbakar/rusak.

Sayuki membaca dokumen yang sudah direstore kembali pasca kebakaran kantornya. Dia duduk diam di kursinya, Kojirou sendiri terlihat sibuk.

Sino datang membawa susu,

"Jangan kerja terus, minumlah."

Pesannya pada Sayuki, Kojirou melihat ke arah mereka.

Yang suaminya Sayuki, dia atau Sino?

Tapi dia sendiri sangat sibuk sampai tidak memperhatikan Sayuki.

Okey dulu mereka memang saling tidak mesra-mesraan, tapi sekarang berbeda. Mereka sudah suami istri, tugas suami yah memenuhi kebutuhan atau keinginan sang istri apalagi yang hamil muda, banyak maunya aneh-aneh lagi.

"Aku akan meminumnya.."

Jawab Sayuki meminumnya, tapi matanya masih fokus melihat dokumen.

"Sayuki mau makan apa?"

Tanya Sino mendahului Kojirou bertanya, mata Kojirou menatap Sino tajam tapi Sino tidak mempedulikannya dan tetap memperhatikan Sayuki seperti biasa, Sino sudah seperti suaminya saja yang lebih memperhatikannya daripada kojirou sendiri.

"Yakitori."

Jawab Sayuki.

"Ya-yakitori?"

Tanya Sino lagi menyakinkan pendengarannya.

Yakitori itu sate ayam jepang. Biasanya makanan ini disajikan saat musim panas. Tapi kan sekarang musim gugur.

"Aku yang akan membelinya!"

Pekik Kojirou tiba-tiba membuat keduanya berpaling ke arah Kojirou.

Terutama mata Sayuki menatapnya seperti mengatakan..

"Kau serius? Sejak kapan kau mau mengabulkan permintaanku?"

Kojirou menatap Sayuki yang hanya diam.

"Kau tidak percaya padaku?"

"Untuk apa kau repot-repot melakukannya, lagipula kau orang yang sibuk!"

Jawab Sayuki kembali melihat dokumennya.

Dia merajuk.

Merajukkah?

Dia benar-benar merajuk!

Ini semua salahmu boss! Kau mengabaikannya terus!

Ini salahku?

"Sino ayo pergi."

Ucap Sayuki berjalan pergi.

"Tunggu Sayuki! Aku akan menemanimu!"

"Urus saja pekerjaanmu, aku bisa mengurus diriku sendiri. Tidak perlu pedulikanku."

Balasnya kemudian pergi.

"Aku benar-benar membuatnya marah!"

Jerit Kojirou segera mengejarnya.

"Sayuki!"

Tahan Kojirou.

"Oke! Aku minta maaf aku salah! Aku minta maaf!"

Ucapnya putus asa.

"Aku harus pergi melakukan tugasku!"

"Akan kutemani!"

"Bukannya kau sibuk? Kau tidak perlu turun tangan, ada Sino bersamaku."

"Aku bisa mengurusnya nanti!"

"Terserah kau saja."

Jawabnya pergi.

"Boss, sudah kubilang jangan hanya fokus pada pekerjaanmu. Sayuki juga butuh perhatian. Apalagi dia sangat sensitif seperti sekarang ini."

Kojirou menatap Sino, dia menasehati atasannya.

Potong gaji!

Sino tertawa kecil.

Selama perjalanannya pun Sayuki hanya tidur.

Kojirou yang di sampingnya pun mengusap wajah tidurnya.

"Dia sering tidur seperti ini, dimana pun dia selalu bisa tidur nyenyak selama kehamilannya."

"Mungkin bawaan dari janinnya. Dia jadi lelah."

"Begitu? dia Cuma lelah ya?"

"Iya. jangan khawatir boss."

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now