My Love "14"

8.9K 703 7
                                    



"Yume mau kemana? Mau jalan-jalan dulu?"

"Hm..Bagaimana kalau ke toko buku?"

"Toko buku?"

"Hmm! Aku ingin membeli beberapa buku."

"Baiklah! Ayo ke sana! Aku juga kebetulan mau beli buku."

"Kebetulan sekali!"

Keduanya tertawa kecil karena kesamaannya untuk ke toko buku.

Segera Hirosawa melajukan mobilnya ke toko buku terdekat.

Keduanya segera mencari buku yang hendak dibeli. Mereka sempat terpisah karena buku yang mereka cari berlawanan arah.

Tapi mereka bertemu kembali saat ingin mengambil sebuah buku. Keduanya saling berpegangan tangan.

"Yume?"

"Hirosawa san?"

Hirosawa segera melepas tangannya dan membiarkan Yume yang mendapatkan buku tersebut.

"Buku apa yang Hirosawa san beli?"

"Rahasia.. Lalu buku apa yang Yume beli?"

Tanyanya sambil mengintip buku yang dalam pelukan Yume.

"Cara merawat bayi.."

Baca Hirosawa membuat wajah Yume merona.

"Kau akan jadi ibu yang baik!"

Sambungnya mengusap kepala Yume.

"Apa semuanya sudah kau dapat?"

"Sudah, aku sudah mendapatkan apa yang ku mau."

"Baiklah, ayo kita pulang."

"Bayar dulu!"

"Iya bayar dulu! Ini mau ke kasir Yume."

Balasnya membuat Yume tertawa kecil.

Hirosawa mengambil buku Yume dan membawanya ke kasir. Yume pun hanya menunggu di depan pintu.

Sesekali dia melihat ke dalam, Hirosawa sedang mengantri.

"Yume?"

Panggil seseorang membuatnya berpaling.

"Nii-san?"

Panggilnya kaget.

"Yume itu kau?!"

Pekiknya senang dan memeluknya erat.

"Aku mencarimu Yume! Darimana saja kau?!"

"Nii-Nii-san kau mencekikku!"

Jawab Yume segera dia melepas pelukannya.

"Maaf! Maaf! Aku hanya senang melihatmu! Kau sedang apa di sini?!"

"Aku sedang menunggu orang."

"Siapa? Di mana dia?"

"Dia sedang mengantri membayar buku di dalam."

"Syukurlah aku bisa menemukanmu! Kau semakin cantik saja."

Pujinya sambil mengusap wajah Yume. Dia tertawa kecil mendengar pujiannya.

Pria muda ini melihat Yume dari atas ke bawah dan ke bawah ke atas dan mendapati perutnya sedikit buncit.

"Wah perutmu buncit Yume! Kau makan banyak?"

Ucapnya terus terang membuat Yume tertawa lepas. Dia merasa bingung kenapa Yume tertawa.

"Nii-san pasti tidak akan percaya. Aku sedang hamil."

"Iya? Hahahaha bercandamu lucu."

Tawanya tidak percaya. Yume sudah yakin dia tidak akan percaya sampai dia melihat cincin pernikahannya.

"Kau sudah menikah?"

"Iya. Aku sudah menikah."

"Dengan siapa? Siapa yang begitu beruntung itu?! katakan padaku!"

"Dia ada di dalam!"

"Kapan dia keluar? Aku ingin melihatnya! Apa istrimu mengandung?"

Tanyanya membuat Yume tertawa lepas.

"Nii-san pasti tidak akan mempercayainya."

Jawabnya sambil tertawa kecil.

Hirosawa yang melihat Yume berbincang di luar dengan orang asing pun buru-buru membayarnya dan berlari keluar.

"Yume!"

Panggilnya membuat keduanya berpaling. Dia mendekati Yume dan sedikit menariknya menjauh dari hadapan pemuda itu.

"Yume? Siapa dia?"

Tanya Hirosawa memincingkan matanya.

"Dia kakak sepupuku, Torinaka. Nii-san kenalkan dia Hirosawa san."

Yume memperkenalkan diri masing-masing, tapi mereka justru diam dan saling menatap.

"Dia siapa Yume?"

"Dia suamiku."

Jawabnya membuat Torinaka tercengang. Hirosawa segera memperlihatkan cincin pernikahan mereka.

"Kami sudah menjadi suami istri! Jangan mengganggu!"

Pesan Hirosawa padanya. Yume menatapnya bingung.

"Ayo kita pergi!"

Sambungnya menarik Yume pergi.

"Tunggu dulu!"

Tahan Torinaka.

"Berikan alamat rumahmu dan teleponmu!"

Perintahnya pada Yume.

"Kenapa Yume harus melakukannya? Itu bukan urusanmu jika Yume tinggal dimana!"

Jawab Hirosawa.

"Hirosawa san! Kenapa berkata seperti itu? Maaf Nii-san, aku akan memberimu alamat emailku. Nanti ku telepon lagi."

Jawabnya segera menukar alamat email.

Hirosawa tampak kesal dan menarik Yume pergi.

"Hirosawa san kenapa?"

Tanya Yume dalam mobil.

"Aku tidak senang dia dekat-dekat denganmu!"

"Kenapa? Nii-san orang yang baik."

"Dia itu menyukaimu!"

"Menyukaiku? Apa maksudnya?"

"Kau tidak tahu?! Dia menatapmu penuh cinta! Sama halnya aku menatapmu!"

Jawab Hirosawa kesal.

"Apa kau cemburu?"

Tanya Yume telak. Hirosawa menatapnya.

"Tentu saja aku cemburu!"

Jawabnya membuat Yume tertawa.

"Kenapa kau jutsru tertawa?!"

"Karena Hirosawa san lucu. Dia hanya kuanggap sebagai kakakku, tidak lebih. Hanya Hirosawa yang kucintai."

"Kau yakin? Janji?"

"Iya! Aku hanya mencintaimu seorang!"

Jawabnya membuat Hirosawa senang. Rasa kesalnya juga hilang.

"Aku juga hanya mencintai Yume seorang!"

Sambungnya dengan senang dan menyetir.

Dengan begitu suasana hatinya kembali, Yume paling bisa menghandal Hirosawa soal badmoodnya.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now