Kojirou X Sayuki

8.1K 529 91
                                    

"Kojirou sama!"

Pekik bawahannya masuk ke dalam ruangan bossnya yang sedang santai dengan beberapa gadis cantik kanan kiri sisinya.

Bawahannya melempar seorang pemuda yang babak belur ke hadapan bossnya.

Pria itu pun terjerembab tepat di kaki tuannya, dia merintih kesakitan.

"Uh.."

Jeritnya karena sakit di tubuhnya yang penuh luka dan memar pukulan.

"Ada apa ini?"

Tanya tuannya karena menganggu waktu santainya.

"Kojirou sama! Ayah pria ini tidak mau membayar hutang yang dia pinjam. Dia sudah tidak ada di rumahnya saat kami datangi!"

"Lalu? Kenapa kau membawa orang ini?"

Tanyanya menendangnya dengan kakinya, pria ini tidak bisa menghindarinya karena lelah. Dia hanya tengkurap di lantai dengan kepala yang dia tundukkan.

Tuannya hanya bisa melihat tubuh kecil itu di lantai dan mengigil sakit.

"Apa kalian yang melakukan itu padanya?"

"Tidak, saat kami ke rumahnya pria ini sudah seperti ini."

"Jadi? Maksudmu ada orang lain yang sudah mendahului kita?"

"Mungkin saja. ayahnya sudah tidak ada di sana. Atau bisa jadi ayahnya yang melakukannya?"

"Hm...kemungkinan besar memang seperti itu."

Jawabnya dan memegang dagu pria ini, dia menengadahkan kepalanya untuk melihat jelas pria ini.

Wajah lesu pucat dan mata seduh menatapnya. Dia seperti memang sudah hancur dari dalam dan tidak bersuara sama sekali. Tapi mata indahnya menarik perhatiannya, kuning keemasan yang seakan hanya menatap dirinya seorang tercermin di dalamnya.

Tapi segera dia mengalihkan pandangannya.

Dia mendorong wajahnya menjauh.

"Singkirkan dia. Dia bisa dijual untuk mengembalikan uang kita. Atau jual saja organ tubuhnya itu lebih berguna."

Pesannya kembali menyalakan rokoknya yang sempat mati.

"Baik!"

Teriaknya segera pergi bersama pria ini.

"Kasian sekali kau.. salahkan ayahmu yang meminjam uang dan tidak mau mengembalikannya."

Omel bawahannya menyeretnya pergi seperti sampah tak guna. Pria ini tidak beralas kaki sehingga kakinya mengotori ruangan Kojirou karena darah bergesekan di lantai.

Pria ini sama sekali tidak bersuara, dia seperti sudah pasrah dan menyerah atas kehidupannya.

Kojirou masih melihat ke arahnya, dan pria ini menatapnya sejenak sebelum menutup matanya.

Sedetik kemudian, Kojirou merubah keputusannya.

"Tunggu dulu!"

Pekik Kojirou membuat bawahannya berhenti,

"Ada apa Kojirou sama?"

"Serahkan dia padaku."

"Apa?!"

"Apa aku perlu mengulang kataku?!"

"Baiklah, tapi kenapa tiba-tiba berubah pikiran?"

"Tinggalkan saja dia di sini! Kalian semua pergi!"

Pesannya. Bawahannya pun menyeretnya balik dan melemparkannya di lantai.

Semuanya pun pergi kecuali Kojirou.

Dia masih duduk diam di sofanya menatap pria ini yang tidak bersuara.

"Siapa namamu?"

"................"

"Aku tanya siapa namamu?!"

Marahnya.

"Sa-sayuki..."

Jawabnya dengan suara kecil hampir tidak terdengar.

"Apa?! Aku tidak mendengarnya!"

Pekiknya mendekatkan telinganya ke mulut Sayuki.

"Sayuki.."

Ulangnya. Kojirou menatapnya.

"Sayuki yah.. mulai sekarang kau adalah bawahanku. Kau harus bekerja untuk melunaskan semua hutang ayahmu! Atau kau lebih memilih menjual tubuhmu sendiri? Aku memberimu dua pilihan."

Ucapnya mulai melakukan perjanjian, maklum rentenir mah tak mau rugi.

Sayuki menatapnya. Apa yang harus dia pilih?

"Aku akan membayar semua hutangku.."

Jawabnya setelah diam beberapa saat. Kojirou tersenyum dan menyilangkan kaki kirinya ke kaki kanannya.

"Bekerjalah dengan baik. kau akan mengalami hal lebih menyakitkan daripada dipukuli ayahmu."

Ucapnya. Sayuki pun diam dia tidak bisa lagi membalas perkataan Kojirou karena sudah lelah, dia pun jatuh pingsan tepat di kaki Kojirou. Kojirou masih diam menatapnya sampai hati nuraninya membuatnya bergerak.

Kojirou pun menggendongnya.

"Lebih ringan dari yang kupikirkan."

Gumamnya membaringkan Sayuki ke sofa.

Dia melepas semua pakaiannya dan mengobati semua bekas memar di tubuhnya tanpa kecuali.

Karena Sayuki tidak sadar lebih mudah baginya untuk mengobati tubuh penuh luka tersebut karena pasti sakit jika dia dalam keadaan sadar.

Bekas luka pada tubuhnya pun masih terlihat jelas dan belum lama kering ini.

Karena kurusnya badan Sayuki bahkan tulang rusuknya pun sampai timbul.

"Kurus sekali! Kau makan atau tidak sih?!"

Teriaknya tidak percaya dengan pandangannya.

Dia pun kembali mengobatinya sambil sesekali mengomel.

Karena Kojirou tahu Sayuki akan demam tinggi karena merasa suhu tubuhnya sangatlah panas, dia sudah mempersiapkan obatnya.

Dia memasukkan obat itu melalui lubang anus Sayuki tanpa dia sadari.

(Yg blum tahu obat ini disebut supositoria. Itu mirip peluru gtu sekali dimasukkan ke anus nanti meleleh hahahaha, hny info bagi yg gak tau, dripada bingung kan)

"Bikin repot saja!"

Marahnya dan meninggalkannya di sofa setelah diselimuti.

Tidak lama setelahnya dia kembali lagi.

"Aku akan tidur di kantorku saja."

Gumamnya duduk di kursinya. Dia menatap Sayuki yang masih tidur.

"Kenapa aku harus menyelamatkannya?"

Pikirnya tidak mengerti hatinya yang terus menjerit untuk menyelamatkannya.

Seperti ada sesuatu yang menariknya untuk membawa Sayuki. Biasanya dia tidaklah sebaik ini?

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang