My Love "130"

3.9K 387 48
                                    



Dia memegangi perutnya yang besar karena akan memasuki bulan ke-5. Perutnya terasa sedikit sakit, dia pikir hanya karena lapar dia pun keluar dari apartemen dengan terhuyung-huyung dengan bantuan balkon dia menuruni anak tangga yang tidak terlalu banyak, hanya beberapa langkah ke lantai bawah. Biasanya akan ada makanan di depan apartemennya, tapi hari ini sepertinya tidak ada. Sehingga dia harus pergi membelinya sendiri.

Dia melangkah selangkah demi selangkah, tapi pandangannya sedikit buram dan tak jelas.

"Kenzo!"

Panggil Sino menahan tubuh Kenzo sebelum jatuh.

Kenzo tersadar kembali dan mendorong Sino menjauh darinya.

"Jangan menyentuhku!"

Marahnya pada Sino yang terlihat sedih, padahal dia selalu berada di sini untuk menjaganya. Tapi Kenzo seperti tidak lagi peduli padanya.

"Kenzo, kau tidak bisa tinggal sendiri di sini! Bayi kita akan kedinginan! Dan makanmu juga tidak teratur! Kembalilah bersamaku!"

Kenzo tidak peduli padanya,

"Kenzo!"

Pekiknya membuat Kenzo kaget.

"Maaf, aku tidak sengaja berteriak. Kembalilah bersamaku. Aku tidak mau kau tinggal di tempat dingin, tubuhmu dalam keadaan yang kurang fit."

Ulang Sino sedikit memohon.

"Itu bukan urusanmu! Jangan pernah menemuiku!"

"Itu adalah urusanku! kau mengandung anakku! Bagaimana bisa aku tidak peduli!? Aku tidak mau hal buruk terjadi pada kalian!"

"Aku tidak ingin melihatmu, jadi tolong tinggalkanku."

"Tidak bisa!"

Sino memeluk Kenzo dengan erat tapi sedetik kemudian pelukannya dia kendorkan karena dia bisa merasakan perut Kenzo yang besar tapi dia tidak akan melepaskannya.

"Kumoh.."

Ucap Kenzo terhenti karena kehilangan kesadarannya , untung Sino memeluknya.

"Kenzo! Kenzo!"

Paniknya segera membawanya pergi dari sana. Kenzo terlihat sangat lelah karena kurang tidur selama ini. Apalagi mimpi buruk selalu menghantuinya.

Sino jalan sana sini dengan tidak tenang di dalam kamarnya, sesekali dia melihat Kenzo yang terlelap.

Dia sangat panik dan khawatir.

Otaknya sangat berpikir keras bagaimana untuk menahan Kenzo tidak pergi dari sisinya.

Dia sangat frustasi, kemudian suatu ide gila terbesit dalam otaknya.

Dia mengambil hpnya dan menelepon seseorang.

"Tolong persiapkan yang ringan dan panjang."

Pesannya terakhir sebelum menutup teleponnya.

Dia pun berjalan keluar dan mengambil minuman di kulkas.

Dia meminum bir kalengnya dalam sekali teguk hingga habis.

"Hanya ini yang bisa kulakukan untuk menahanmu pergi dari sisiku lagi."

Gumamnya sedih,

Kenzo membuka matanya setelah seharian tidur dengan nyenyaknya.

Dia merasa nyaman sekali tidur di kasur empuk Sino, selama ini dia hanya tidur di lantai yang keras membuat badannya sakit. Mimpi buruk pun tidak datang pada tidurnya kali ini.

Kenzo melihat rantai yang melingkar di pergelangan kaki kanannya. Kakinya tidak terasa sakit saat digerakkan karena sudah dilindungi dengan perban tebal.

Dia berjalan keluar dari sana sambil menyeret rantai ringan dan panjang tersebut, sepertinya itu dibuat dengan sengaja dan tidak akan melukai kaki Kenzo.

Kekhawatiran Sino berubah menjadi keobsesian untuk membuat Kenzo tetap di sampingnya.

Kenzo bisa melihat Sino yang tertidur di sofa sambil memeluk bantal dan meringkuk kedinginan.

Mejanya begitu berantakan dengan kaleng minuman dimana-mana bahkan masih ada yang mengalirkan airnya ke lantai, Kenzo langsung merasa sangat kesal melihatnya.

Dia mengambil bantal lain dan memukul Sino membuatnya kaget dan terbangun secara tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan Kenzo!"

Pekik Sino kaget dan melindungi dirinya sendiri dengan tangannya, Kenzo masih memukul dengan keras karena kesal.

"Bisa-bisanya kau melakukan hal ini padaku! Tidak cukupkah kau membohongiku?! Memanfaatkan kekuranganku untuk memenuhi nafsumu! Lalu sekarang kau merantaiku seperti aku ini seorang kriminal! Apa maumu?! Apa yang kau inginkan dariku!?!"

Marahnya hampir menangis, tetap egonya tidak mengizinkannya menangis. Dia pun marah sekali.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang