My Love "172"

3.4K 353 89
                                    



Keduanya makan dengan diam, Kyoya tidak menolak makanan siap saji yang dipesan ayahnya karena dia juga kelaparan setelah seharian basah-basahan.

"Aku akan pindah ke sini."

Ucapnya membuat Suzume kaget.

"Apa yang kau bicarakan?!"

"Aku akan kembali ke rumah ini. Kau tidak suka?"

"Kenapa kau harus kembali?! Bukankah ini kemauanmu dulu untuk pergi dari sini? Kenapa kau harus kembali lagi?"

"Aku menyesal sudah pergi dari sini, sampai kapanpun aku tidak bisa meninggalkan rumah ini sebab yang selalu dalam pikiranku hanya Suzume seorang tidak ada yang lain. Suzume aku sudah mengatakannya, aku mencintaimu. Aku akan bertanggung jawab atas kandunganmu."

Ucapnya membuat Suzume menyemburkan semua makanannya.

"....................................."

Kyoya menatapnya.

"Apa yang kau bicarakan?! Kau sudah tidak waras?!"

"Aku tidak waras karenamu."

"Aku akan melahirkan anak ini, jadi kau tidak perlu khawatir."

"Aku tahu, karena itu aku akan bersamamu."

"Kau tidak perlu kembali kemari."

"Kau benar-benar tidak mau aku kembali?"

"Kau sudah memutuskan pergi, kau tidak boleh kembali!"

"Suzume!"

Pekiknya membuat Suzume kaget.

"Aku tahu aku salah, aku menyesal! Aku sungguh menyesal! Tapi kali ini saja, maafkanku untuk semuanya. Aku akan menuruti apa maumu mulai sekarang. Aku juga tidak akan meninggalkanmu lagi. Jadi biarkanku tetap di sini bersamamu!"

Mohonnya pada Suzume. Suzume menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa ini bisa terjadi?!"

Marahnya kesal dan memakan makanannya dengan kesal.

"Ayo kita menikah."

"Kau gila?! Bagaimana kita bisa menikah?!"

"Karena namaku sudah ada dalam kartu keluargamu, jadi tidak perlu lagi membuat yang baru. Pokoknya mulai dari sekarang aku adalah suamimu. Bukan anakmu!"

Ucapnya pada Suzume. Suzume sangat kesal sampai urat-uratnya muncul.

"Anak kurang ajar! Kau seenaknya saja!"

Marahnya. Kyoya tidak peduli, dia sudah mengatakan apa yang ingin dikatakan.

"Kau pikir kau siapa?! Siapa yang akan menanggap anaknya sebagai suaminya?! Kau sudah gila Kyoya!"

"Aku memang sudah gila! Karena siapa aku gila? Karenamu! Kau tahu karenamu! Jadi kau harus bertanggung jawab atas semuanya. Terimalah aku jadi suamimu dan bukan anakmu!"

"Kalau aku tidak mau menerimanya?! Apa yang bisa kau lakukan!?"

Pekiknya kesal pada anaknya yang seenak jidatnya. Memangnya dia siapa? Kenapa seenaknya datang dan pergi? Bukankah dirinya sendiri yang mau meninggalkannya? Kenapa harus kembali lagi?

Kyoya terdiam dan menatap ayahnya.

Apa dia tidak terlihat serius? Dia sangat serius sekali sekarang. Dia tidak bisa mundur lagi, jika dia menyerah sekarang maka semuanya berakhir.

Kyoya melihat pisau kecil di tangannya karena sedang makan steak.

Dia pun mengarahkan pisau itu ke lehernya membuat Suzume menatapnya kaget.

"Apa yang mau kau lakukan?!"

"Kau pikir aku tidak serius? Aku sangat serius di sini. Jika kau memang tidak mau menerimaku, siapa lagi yang akan menerimaku? Atau kau ingin aku menghilang tepat dihadapanmu?"

Ancamnya masih mengarahkan pisau tersebut ke lehernya.

Suzume juga ikutan panik.

"Kyoya jangan berpikir bodoh! Jangan lakukan ini! Jangan melukai dirimu sendiri!"

"Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain dirimu. Kalau kau tidak membutuhkanku lagi untuk apa aku hidup?"

Balasnya. Suzume tidak bisa menjawabnya.

Dia menatap Kyoya kemudian melihat arah pisaunya dan kembali melihat Kyoya dengan wajah memelas dan seperti dirinya yang menjadi korban, padahal dialah pelakunya.

"Baiklah! Baiklah! Kau boleh tinggal di sini! Tapi jangan lakukan hal bodoh ini lagi!"

"Satu lagi."

"Apa lagi?!"

"Aku bukan anakmu! Ingat itu baik-baik di ingatanmu!"

"Kau!!"

Kesal Suzume,

Kyoya masih mengarahkan pisaunya.

"Baiklah! Aku akan menuruti semua kemauanmu!"

Balas Suzume akhirnya. Dia pun menyerah dan meletakkan pisaunya.

Suzume melanjutkan makannya dengan kesal. Kini anaknya melawan padanya.

Kyoya pun diam seperti tidak terjadi apa-apa.

My Love (Mpreg)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin