My Love "105"

4.2K 396 53
                                    




"Sayuki aku sudah bilang maafkanku!"

Pekik Sino berlutut di hadapan Sayuki yang melarangnya masuk ke dalam apartemen,

Sedangkan Kojirou menggendong si kecil.

"Kau! Kau kenapa tidak menjaga tubuhnya?! Dan justru kau melakukan hal kasar padanya! Kupikir kau bisa menjaganya tapi kau justru.."

"Maaf, aku benar-benar hilang kendali saat melakukannya dengan Kenzo."

"Kau harus tahu, dia itu dalam keadaan tubuh yang tidak baik!"

"Apa dia hamil?!"

"Dia tidak hamil! Dokter bilang dia hanya kelelahan!"

"Kenapa?! Kenzo bukan salah sindrom kah?! Kami sudah melakukannya setiap hari!"

"Kau!"

Marah Sayuki semakin kesal karena perkataan Sino. Dia menutup mulutnya karena sudah menggali lubang kuburnya sendiri.

"Bu-bukan maksudku.. aku melakukannya agar harapan Kenzo terkabul. Dia ingin punya anak, karena itu aku.. Aku.. melakukannya tiap hari.."

Ucapnya dan dia pelankan suaranya saat kalimat terakhir.

"Kalau kau tahu dia bukan salah satu sindromnya jangan terus memaksanya, kau akan merusak tubuhnya. Bahkan sampai sekarang ingatannya belum kembali! Apa yang kau lakukan selama ini?!"

"Aku tidak bisa melakukan apa-apa atas hal itu.. jadi biarkanku masuk untuk melihatnya.. aku janji tidak akan melakukannya lagi."

Mohon Sino. Sayuki menatapnya,

"Sayuki maafkan saja Sino, dia sudah memohon padamu."

Bujuk Kojirou di belakangnya.

Sayuki masih diam dan berpikir.

"Kali ini kumaafkan, jangan kau ulangi lagi!"

Pesan Sayuki pada Sino.

"Terima kasih Sayuki!"

Pekiknya senang menerobos masuk dan langsung menuju ke dalam kamar tamu.

Kenzo masih tertidur di sana karena lelah.

"Maaf membuatmu sakit seperti ini."

Gumam Sino mengusap wajah Kenzo yang terlelap,

Kenzo pun terbangun dan menyadari dirinya dalam kamarnya.

Di sampingnya Sino ikut tertidur menjaganya semalaman.

Kenzo menatap wajah tidurnya,

"Jangan menggodaku pagi-pagi begini,"

Ucapnya masih dengan mata tertutup.

"Kau sudah bangun?"

"Bagaimana aku bisa tidur kalau terus ditatapi."

"Aku lapar, kau mau makan sesuatu?"

"Aku apa saja mau asal kau yang membuatnya."

"Baiklah."

"Tapi tunggu sebentar, biarkanku memelukmu."

Pintanya memeluk Kenzo.

"Maafkanku, aku tahu kau bukan salah satu sindrom. Tapi aku terus melakukannya."

"Apa kau menyesal sekarang?"

"Menyesal?"

"Aku tidak bisa memberimu keturunan seperti yang Sayuki lakukan."

"Aku tidak peduli hal itu, kita masih punya Koyuki. Dia sudah seperti anak kita bukan?"

"Iya.."

Kenzo terlihat sangat kecewa dengan keadaannya sekarang. ternyata memang benar, tidak semua pria bisa mendapatkan sindrom ini.

"Jangan memasang wajah sedih seperti itu, walau kau tidak bisa melahirkan anakku. Aku akan tetap bersamamu."

"Kau serius? Jika kau mau mencari pasangan lain aku pasti mengizinkannya."

"Aku boleh mencari yang lain?"

"Tentu saja, aku tidak bisa memberimu keturunan. Jadi carilah orang yang bisa melakukannya."

"Kenapa kau bicara seperti itu? kau tidak percaya padaku?"

"Karena aku percaya padamu."

"Kalau kau percaya padaku kenapa berbicara seperti itu? apa kau rela suamimu berbagi dengan orang lain?!"

"Aku tidak mau, tapi.."

"Tapi apa?"

"Aku juga tidak mau melarangmu untuk punya keturunan."

"Kalau itu yang kau inginkan, maka aku akan mencari wanita yang bisa melahirkan anakku. kau puas?"

Balas Sino kemudian pergi. kenzo hanya duduk diam, dia benar-benar tidak berguna sekarang.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now