My Love "190"

3.6K 302 34
                                    



Saat dokter Hide kembali ke apartemennya, Ayumu sudah pergi. Dan Hiroi sudah terlelap dalam kamar tamunya, dia memilih tidur bersama ibunya daripada bersama Hide.

Tapi Ayumu tidak tidur bersama Hiroi, dia masih ragu untuk tidur bersama anaknya. Karena itu dia akan tidur di sofa. Jika dia tidak bekerja dia akan tidur di sofa sampai pagi dan bangun sebelum mereka bangun.

Kalau bekerja dia akan pulang subuh dan hanya terlelap sejenak di sofa sambil terduduk baru menyiapkan sarapan.

Dokter Hide tidak tahu apa yang sudah dilakukan Ayumu selama ini, karena Ayumu sama sekali tidak bersuara.

Seminggu setelah Ayumu tinggal bersama dokter Hide.

Dia sudah terbiasa dengan kehadiran keduanya, apartemennya lebih hidup karena saat pulang selalu ada yang menyambutnya. Hiroi dan Ayumu, keduanya akan menyambut kepulangan Hide dan hidangan makan malam yang enak juga tersedia.

"Aku sudah siapkan air hangat. Kalau sudah selesai makan boleh digunakan."

"Ayumu, kau akan bekerja malam ini?"

"Aku akan bekerja, tapi setelah Hiroi tidur."

"Dia tidur bersamamu, kasurku jadi sepi."

"Apa aku harus meminta Hiroi tidur bersamamu?"

"Kalau dia mau, tapi dia tidak mau dan selalu mau bersamamu."

Jawabnya mencubit pipi Hiroi di sampingnya. Dia sedang makan buah jeruk yang dikupas Ayumu.

Dia bahkan menyuapi Hide jeruk manisnya. Karena Hide sedang mengerjakan berkas di laptop, tangannya sibuk.

"Bagaimana keadaan Suzume?"

"Dia sudah sangat baik. Oh yah Ayumu, aku diundang ke pernikahan Suzume."

"Iya, kapan?"

"Minggu depan. Dan dia memintaku membawamu dan Hiroi."

"Aku tidak bisa, aku tidak mau ke tempat ramai."

"Tidak apa-apa, penyakitmu sudah sembuh jadi jangan khawatir tentang itu."

"Kau yakin?"

"Iya, kau sudah sembuh Ayumu. Jadi kau tidak perlu khawatir lagi."

"Baiklah."

Ucapnya senang, Ayumu kembali menyuapi Hide jeruk manisnya dan Hide kembali melihat bekas memar di tangannya.

"Apa lukanya belum sembuh?"

Tanya Hide menahan tangan Ayumu. Ayumu tidak bisa menarik kembali tangannya.

Hide pun melihat ke tangan satunya untuk memastikan dugaannya.

Lingkaran memar di tangannya jelas bukan karena benturan, tapi melainkan karena ikatan kuat yang membuat darahnya tidak berjalan sehingga menjadi merah dan memar.

"Kau?!"

Ayumu mencoba menarik tangannya tapi tidak bisa.

"Do-dokter lepaskan! Sakit!"

Pintanya karena dokter Hide menggenggam tangannya dengan erat.

"Katakan padaku apa yang kau lakukan?!"

"Aku tidak melakukan apapun, percaya padaku!"

"Lalu bagaimana tanganmu bisa jadi begini?! Dan kau juga membayar uang dalam jumlah yang banyak hanya dalam seminggu?! Apa yang sudah kau perbuat?!"

"Dokter lepaskan! Jangan bicarakan di depan Hiroi!"

Marahnya kali ini karena dokter Hide sudah keterlaluan di depan Hiroi. Si kecil sampai menangis karena perdebatan keduanya. Dokter Hide segera melepaskan tangan Ayumu.

"Hiroi maafkan dokter,"

"Dokter seram..Dokter marah sama mama! Dokter jahat.."

"Hiroi, maafkan dokter. Tidak akan kuulangi,"

"Dokter janji?"

"Iya, dokter janji."

"Jangan marahi mama.. Mama tidak salah.."

Dukungnya pada sang ibu. Ayumu terdiam.

Setelah menidurkan Hiroi, Ayumu segera pergi sedangkan Hide sedang mandi.

Dokter Hide juga terlihat lelah, dia pun terlelap setelah mandi.

Tapi tengah malamnya dia kembali terbangun karena merasa haus dan air dalam kamarnya sudah habis.

Dia berjalan ke dapur dan mengambil minuman di kulkas.

Lalu matanya melihat lampu di ruang tamunya masih menyala.

"Apa Ayumu belum pulang?"

Pikirnya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 3 subuh.

Dia pun berjalan keluar akan segera mematikan lampu tapi dia justru terkejut melihat Ayumu tidur di sofa yang meringkuk dengan selimut tipisnya.

"A-ayumu???"

Panggilnya kaget, heran kenapa dia tidur di sini? Bukannya dia harus tidur di kamarnya bersama Hiroi??

Dia pun menghampirinya dan baru sadar lingkaran memar di lehernya juga ada, biasanya Ayumu akan memakai sweater rajut yang menutupi lehernya serta berlengan panjang. Hide memang merasa aneh kenapa dia memakai pakaian itu setiap harinya, dia seperti menutupi luka-lukanya.

Dokter Hide pergi dalam diam.

Dia sedang memikirkan sesuatu.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now